Sikap Dewasa Tuk Wujudkan Mimpi

Oleh : Sarah Delfia Manurung

Menjadi dewasa bukanlah hal yang mudah. Dewasa tak dilihat dari usia, wajah yang menua ataupun tubuh yang membesar. Seseorang dapat dikatakan dewasa oleh karena perilakunya yang bijaksana.

Kadang kala saat membayangkan bagaimana menjadi dewasa ada sedikit tersirat rasa takut. Dulu, saat masih kecil rasanya ingin sekali untuk cepat dewasa. Tapi ternyata tak seindah membayangkannya. Mudah sekali rasanya untuk mengukir beribu impian dan merajut berjuta harapan tapi untuk mewujudkannya tidaklah semudah membalikkan telapak tangan.

Impian adalah sesuatu yang diinginkan. Semakin bergantinya hari semakin banyak pula impian dan harapan dalam hati. Semakin banyak impian maka semakin dibutuhkan pula usaha yang keras untuk meraih impian tersebut. Tak cukup hanya bermimpi dan berharap saja. Karena jika hanya bermimpi tanpa ada usaha, itu hanyalah kesia-siaan yang sangat tak berguna.

Terkadang rasa takut akan kegagalan membuat seseorang ragu untuk mencoba. Kekhawatiran akan berbagai resiko dan sikap mudah menyerah kerap kali menjadi alasan seseorang untuk takut memulai mewujudkan impiannya. Mudah berpikiran negatif juga dapat menghambat pergerakan seseorang untuk bangkit melawan rasa takut demi menggapai harapannya.

“Jangan bermimpi terlalu tinggi, jika jatuh rasanya begitu sakit.” Kalimat ini sering kali kita dengar dalam kehidupan sehari-hari. Kalimat ini seolah bertujuan untuk memberi rasa waspada kepada seseorang agar berhati-hati dalam bermimpi karena takutnya akan kegagalan. Tidak salah. Itu benar. Kegagalan memanglah sangat menyakitkan tapi itu bukanlah alasan untuk mudah menyerah. Justru dengan berani melawan rasa takut akan kegagalan berarti berani untuk wujudkan mimpi. Beribu kegagalan adalah sebuah pelajaran untuk mendapatkan manisnya hasil perjuangan mewujudkan impian dan harapan.

Bermimpi yang dimaksud bukanlah mimpi saat tidur tapi sebuah harapan diri atau cita-cita yang ingin dimiliki atau diwujudkan. Setiap orang pasti memiliki keinginan dan impian. Karena itu pentingnya sikap dewasa dalam bermimpi. Dewasa dan bijak untuk bermimpi yang realistis artinya, bermimpi sesuai dengan kenyataan dan tak berharap ke sesuatu hal yang tak mungkin terjadi dalam kehidupan. Memang tak salah untuk bermimpi tinggi tak salah juga untuk memikirkan apakah impian itu memang layak, pantas dan bisa untuk diimpikan dan diwujudkan. Karena konyol sekali jika seseorang berharap memiliki profesi yang tinggi dan bagus tetapi tak ada usaha sama sekali untuk mewujudkannya.

Ada banyak hal yang menjadi faktor penghambat dan pendorong untuk mewujudkan impian seperti niat dalam diri, motivasi, lingkungan keluarga, fasilitas yang memadai, perekonomian dan lain sebagainya. Peran sikap dewasa pun juga diperlukan agar seseorang dapat berusaha akan perjuangan untuk meraih impiannya dan tak mudah menyerah saat ada kegagalan merupakan salah satu contoh sikap yang dewasa. Bijak untuk menyeimbangkan kapasitas diri dengan sebuah mimpi yang ingin diraih dan pandai untuk mengatur waktu, rencana dan strategi dalam proses mewujudkan harapan.

Sedari kecil kita sudah memiliki banyak keinginan. Sekecil apapun harapan yang kita inginkan juga termasuk impian karena sesuatu tersebut ingin kita dapatkan dan ingin kita miliki.

Tak salah untuk bermimpi tetapi ingatlah agar selalu iringi mimpi tersebut dengan doa dan usaha. Karena ketiga hal itu erat hubugannya dan saling mengisi satu sama lain. Doa tanpa usaha adalah sia-sia dan usaha tanpa doa adalah tak berguna. Sikap dewasa, tekun dan sabar juga menjadi pengait kuat untuk mewujudkan banyaknya harapan diri.

Sarah Delfia Manurung, seorang gadis dari desa kecil, Semunai, yang terletak di Kecamatan Pinggir, Kabupaten Bengkalis, Riau. Gadis kelahiran 12 April 2008 yang akrab dipanggil Sarah adalah salah satu siswi di SMPN 1 Pinggir, Kabupaten Bengkalis. Kesenangan akan membaca buku membuat Sarah berkeinginan menjadi pegiat literasi di sekolah tempat Sarah menuntut ilmu. Dengan nomor WA aktif 082171989986 dan email [email protected].