Safira putri Dyah sari

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Cinta segitiga h-11

Pagi itu udara sedikit mendung, cuaca pun lebih dingin dari hari-hari biasanya. Hal ini membuat sebagian mahasiswa yang sedang bersantai di kamar kost tampak begitu malas bergerak dari tempat tidur mereka. Namun tidak bagi seorang mahasiswa yang bernama Riko. Riko Alfiansyah, begitu nama lengkapnya.

Mendung di pagi itu seakan tak menyurutkan langkahnya untuk berangkat ke kampus. Dengan langkah pasti ia mengayunkan kakinya ke kampus tempat ia kuliah.

Sesampainya di kampus, kelihatan sekali bahwa pagi itu kampus masih terasa sangat sepi. Di depan hanya tampak dua orang cewek yang baru saja tiba. Liana dan Aurel begitu orang-orang memanggil mereka. Ya… Inilah penyebab mengapa Riko begitu semangat datang ke kampus. Riko tengah mengagumi salah seorang dari mereka, yaitu Aurel. Gadis itu memang mempunyai senyum yang istimewa, dengan lesung pipinya yang sangat amat manis. Lantas saja Riko begitu mengaguminya. Sudah lama Riko menyimpan rasa terhadap Aurel, namun ia takut mengungkapkan lantaran takut nggak diterima karena mereka sudah bersahabat akrab sejak waktu SMA dulu.

Tengah asyik melamunkan gadis manis berlesung pipi itu, tiba-tiba saja Riko disentakkan oleh sebuah tepukan di pundaknya.

“Hey bro… Bengong aja, pagi-pagi udah ngelamun, ntar kesambet loh” Kata seseorang yang ternyata Kevin sahabat dekat Riko di kampus.

“Eh elo vin,ngagetin aja… Nggak kenapa-kenapa kok vin cuma lagi suntuk aja, sepi kali ya kampus pagi ini? Pada kemana nih penghuninya?” Sahut Riko yang masih saja memperhatikan Aurel dan seakan membohongi perasannya sendiri.

“Ntar juga pada datang anak-anak tu, paling sekarang mereka masih pada tidur, udah ah.. Naik yuk, kita kan di ruang 7 pagi ini” Ajak Kevin untuk naik ke lantai 3 tempat mereka bakal kuliah pagi ini.

Tanpa jawaban Riko langsung aja beranjak mengikuti Kevin yang sudah lebih dulu bergegas pergi. Begitu lah keseharian yang dilalui Riko sebagai pemuja rahasia Aurel.

Waktu terus berjalan, tanpa terasa sekarang sudah bulan Desember, Ya… Seminggu lagi Aurel ulang tahun, tepatnya tanggal 16 Desember. Hal ini tentu saja tidak akan lupa oleh Riko. Jauh-jauh hari ia sudah memikirkan untuk mengunggapkan perasaannya terhadap Aurel Malaikat penyemangatnya selama ini. Namun ia agak sedikit bingung memikirkan strategi dan cara apa yang bakal bisa menaklukkan hati Aurel.

Seminggu berlalu, Esok adalah ulang tahunnya Aurel. Kali ini Riko nggak bingung lagi apa yang akan ia lakukan untuk menyalurkan perasaannya. Semua sudah ia siapkan dengan matang dari seminggu yang lalu.

Pas di hari ulang tahunnya Aurel, Riko nggak kelihatan. Ternyata ia sengaja datang terlambat. Begitu rencana yang ingin ia lakukan.

Tak lama berselang, Riko pun tiba di acara ulang tahunnya Aurel, dengan kado yang terbungkus di tangannya. Tampak olehnya Kevin dan Aurel tengah duduk berdua di meja sudut.Riko pun menghampiri kedua temannya tersebut.

“Selamat ulang tahun ya rel, Moga panjang umur dan sukses selalu” Ucap Riko sembari menyalami Aurel.

“Amin.. Makasih ya ko” Jawab Aurel singkat.

“Eh ko, kok lo baru nongol? Kemana aja?” Kata Kevin yang baru ngeliat Riko datang.

“Sorry bro, gue ada perlu tadi, makanya agak telat datangnya” Sahut Riko mengeles.

“Ya udah, nggak pa-pa kok, yang penting lo udah mau datang ke acara ulang tahunku” Kata Aurel.

“Ya kalo soal itu mah gue pasti datang lah rel, eh gue ke belakang dulu bentar ya”. Kata Riko yang sengaja ingin menyiapkan semuanya buat ngungkapin perasaannya pada Aurel.

“Masa cepet amat lo mau kesana ko,lo nggak mau ngucapin selamat dulu ama kita?” Ucap Kevin.

“Selamat untuk apa? Kan tadi udah sama Aurel” Tanya aku yang agak sedikit bingung,

“Kami baru jadian loh ko” Jawab Aurel singkat.

Riko hanya terdiam, jantungnya terasa berdetak lebih kencang. Usaha yang selama ini ia lakukan kandas di tangan sahabatnya sendiri. Sia-sia dengan apa yang sudah ia persiapkan jauh-jauh hari sebelumnya. Hatinya serasa dicabik-cabik oleh kedua temannya tersebut. Kecewa, ya.. itulah yang Riko rasakan saat ini.

“Hey lo kenapa? Bengong aja, nggak seneng ya temen lo jadian?” Tiba-tiba suara Kevin menyentakkan lamunan Riko.

“Seneng kok, Selamat ya, ya udah gue ke belakang dulu” Ujar Riko singkat dengan sedikit senyum kebohongan di mulutnya.

Langkah gontai dengan semangat patah bayu menuju ruang belakang. Hatinya menangis dengan kenyataan yang nggak ia duga sama sekali. Kado yang bawa nggak tau harus kemana ia letakkan. Perasaan yang terpendam nggak tau harus ke siapa ia ungkapkan.

Kecewa.. Cuma itu yang ia rasakan saat ini. Dalam hati Riko bergumam, “Mungkin memang ini jalanku”.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post