Rumaisha Annida

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Mendaki Gunung (2)
Gambar orang lain tak edit :v

Mendaki Gunung (2)

See You

>Mendaki Gunung

Beberapa pekan telah berlalu. Tidak terasa liburan kenaikan kelas telah tiba. Iyah tersenyum puas melihat nilainya yang cukup baik. Akhirnya libuuuurr…

“Iyah, masih ingat kan?” Tiba-tiba Kak Salsa muncul di ambang pintu kamar Iyah. Iyah berseru kaget, ia nyaris terjatuh.

“Kakak! Apaan sih salam dan ketuk pintu dulu dong!” Iyah mendengus kesal. Kak Salsa hanya tertawa.

“Maaf deh, tapi, Iyah masih ingat kan?” Tanya Kak Salsa. Iyah menoleh.

“Apaan?” Iyah mencoba pura-pura tidak peduli.

“Ikut program yang kakak daftarkan! Kakak jadi salah satu pembawa acaranya lhoo…,” terang Kak Salsa.

“Oh, Program yang kakak bicarakan beberapa pekan lalu?!” Iya menyerigai.

“Alhammdulillah masih ingat! Iya, yang itu!” Kak Saksa berkacak pinggang. “Iyah harus ikut! Dua hari lagi kita berangkat tapi, usahakan mulai sekarang sudah siap!” Kak Salsa berbalik meninggalkan kamar Iyah.

>>>

Iyah sebenarnya tidak terlalu minat ikut program yang masih belum jelas tentang apa. Intinya Kak Salsa cuma memberitahu barang yang boleh dibawa dan tidak.

Iyah memulai packingnya. Tas gunung, ia isi dengan pakaian ganti yang semuanya adalah baju hangat. Obat pribadi, botol minum, alat makan, dan juga kebutuhan lainnya. Di tambah karpet gulung yang merupakan jatah yang harus ia bawa.

Setiap orang punya kelompok, yang masing-masing akan di bagi barang-barang kemahnya agar tidak memberati tas. Kelompoknya Iyah sendiri, ia dapat jatah untuk membawa karpet gulung, mereka sudah berdiskusi di grup online.

Selanjutnya tas selempang lumayan kecil, ia isi dengan alat sholat, cemilan kecil, dan juga barang-barang kecil lainnya, tak lupa ponselnya meskipun ia ragu apakah berfungsi di gunung nanti.

>>>

Aku cepetin ya… capek euy -_-

>>>

Akhirnya Iyah tiba di tempat tujuan. Kas Salsa menarik tangan Iyah agar berjalan lebih cepat. Iyah sedikit ngambek, sejak Kak Salsa memberitahukan bahwa ini adalah program hafalan Al Qurán. Iyah tidak pernah minat untuk kegiatan begituan.

Acara pembukaan telah mulai, semuanya lancar. Berkenalan dengan teman sekelompok lancar ia masih bisa memaksakan senyum, game permulaan. Sorenya hafalan. Malamnya acara penyambutan dan sedikit game, Iyah berkerja keras agar tidak tertidur.

Keesokannya pagi buta, mereka harus pergi memasuki hutan untuk berburu ayam, tenang saja senter siap membantu dan wilayahnya di batasi dengan pagar sederhana, agar tidak tersesat. Rupanya ayamnya sudah terikat kakinya tidak perlu susah-susah menangkap. Yang bikin ribet gelap, dingin, dan ayamnya sengaja di taruh berserakan di dasar hutan. Mood Iyah berubah seiring berjalan waktu.

Seru juga ternyata. Ia jadi punya banyak teman dan. Yang paling histeris baginya adalah saat teman kelompoknya tidak mau menyentuh ayam betina yang mereka temukan, dari pada membuang waktu baiklah Iyah nekat membawanya. Ayamnya bauuu…, ditambah lagi saat penyembelihan ayam lagi-lagi iyah harus memegangi ayamnya agar tidak banyak bergerak. Kejadian itu membuat Iyah banyak menjerit nyaring.

Lalu teman sekolompoknya mulai membantu. Iyah meneguk ludah jadi begini proses memasak ayam hidup hingga siap dimakan. (nggak usah diceritain, nanti jadi bikin tutorial masak ayam :’v).

>>>

Selesai sarapan. Mereka harus bersiap mendaki gunung. (nggak perlu di kasih nama gunungnya kan?! :) ).

Disaat-saat ini Iyah banyak mengomel. Ia berkali-kali harus berhenti di setiap pos, mengeluh ini itu.

>>>

Setibanya di pos 5/7 (pos yang di tuju). Para peserta boleh istirahat. Di sana ada sungai dan air terjun yang jernih. Iyah nyempat-nyempaatin istirahat bareng Kak Salsa.

“Giman? Serukan!” Kak Salsa menggoda Iyah yang menghampirinya. Mereka duduk disebuah gazebo yang masih kosong. Keduanya mentap langit biru. Cuaca hari ini cerah.

“Lumayan lahh…,” Jawab iyah ngaku. Kak Salsa tersenyum kecil.

“Kamu tahu nggak, melihat pemandangan di tebing bagian sana lumayan lhoo,” basa basi Kak Salsa menunjuk arah kanan mereka. Iyah mengikuti arah tunjuk Kakaknya.

“Kesana yuk, Kak!” Iyah menyeret tangan Kak Salsa. Mereka menuju tebing yang di maksud kakaknya.

>>>

Udah ah my hand and my fingers is qiyu :”v

>>>

NB : Maaf ngelanjutinnya lama. Maklumi lagi banyak acara, (Idul adha, ulang tahun Nii-chan nya kakak :v, bahkan tugas numpuk :’( ) jadi mohon mengerti…

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keliatan kayak di kejar deadline gak sih (lol) :'v

02 Aug
Balas

Kakak ikut sasisabu ya? Berapa? Semangat ya

03 Aug

Iyaa,makasih, kakak pokoknya waktu itu bareng nadhirr ;) lupa ke berapa :p

04 Aug



search

New Post