Menyongsong masa depan cerah dengan gemar membaca

Oleh : Rita Pristiawati

Di era modern ini membaca buku mulai menjadi suatu hal yang tabu, khususnya pada anak muda atau yang sering disebut anak milenial. Mereka lebih memilih bermain game atau melakukan sesuatu yang tidak bermanfaat. Terbukti dari data hasil penelitian Harbuknas 2022 literasi Indonesia berada pada peringkat 62 dari 70 negara di dunia. Sementara UNESCO juga menyebutkan bahwa minat baca masyarakat Indonesia hanya 0,001 persen. Artinya dari 1000 orang Indonesia hanya 1 orang yang gemar membaca. Hal itulah yang harus benar - benar dibenahi agar sumber daya manusia Indonesia lebih berkualitas dan bisa bersaing sejajar dengan masyarakat dari berbagai negara.

Banyak sekali manfaat yang bisa didapatkan melalui kebiasaan membaca, membaca dapat memperluas pengetahuan, memperbanyak kosa kata dan yang paling utama yaitu membuat seseorang mempunyai pemikiran kritis. Membaca juga dapat membuat seseorang terhindar dari berita - berita hoax atau berita bohong, karena orang yang gemar membaca ketika mendapat suatu berita akan mencari tahu apakah berita tersebut benar adanya atau hanya isu belaka, itulah yang disebut memiliki pemikiran yang kritis.

Dengan membaca kita juga bisa terhindar dari konflik, biasanya konflik disebabkan karena adanya suatu kesalahpahaman atau ada salah satu pihak yang merasa dirugikan sehingga memunculkan pertentangan. Berkaitan dengan masa depan membaca tentu sangatlah berkesinambungan, karena orang yang gemar membaca cenderung lebih positif. Dengan pemikiran kritis, pengetahuan luas, dan positif itulah yang bisa mencerahkan masa depan nantinya.

Orang yang gemar membaca bisa menjadi bermanfaat bagi orang lain, mereka bisa berbagi ilmu yang mereka miliki kepada orang di likungan mereka ataupun bisa juga mengedukasi kepada orang terdekat mengenai suatu hal. Menurut koropak.co.id terdapat fakta mengapa rajin membaca bisa membuat sukses yaitu :

1. Membaca dapat membangun pengetahuan baru

Warren Buffet seorang investor, pengusaha, dan filantropis asal Amerika Serikat. Buffett adalah komisaris, direktur utama, dan sekaligus pemegang saham terbesar di Berkshire Hathaway. Dia adalah orang terkaya ketiga di dunia tahun 2015 versi Forbes. menyarankan untuk membaca buku sekitar 600 – 1000 halaman per hari. Dengan cara tersebut, telah membangun pengetahuan – pengetahuan baru.

2. Istirahat malam orang yang gemar membaca lebih berkualitas

Membaca buku sebelum tidur ternyata dapat meningkatkan kualitas tidur, ketika pikiran mulai lelah mencerna bacaan yang dibaca saat itu pula ketika tidur akan lebih rileks karena pikiran juga ikut beristirahat.

3. Bertemu dengan teman yang sehobi

Ketika membaca buku sudah menjadi suatu hobi, maka hobi itu akan mengantarkan bertemu dangan sebagian orang atau komunitas yang memiliki hobi yang sama. Selain menambah pertemanan, pengetahuan juga akan semakin bertambah dari lingkaran pertemanan itu.

4. Sedikit – sedikit lama – lama menjadi bukit

Kebiasaan membaca buku tersebut sedang menginvestasikan di masa depan. Keuntungan akan dirasakan jika memulai investasi dari sekarang.

Jadi, sangat banyak keuntungan yang bisa kita dapatkan. Saya rasa kebiasaan membaca tidak ada ruginya kok! Dengan membaca tidak hanya mendapat pengetahuan tetapi juga relasi atau teman baru. Dengan luasnya relasi kita, kita akan semakin mudah dalam hal apapun, kita juga dapat mengetahui segala informasi yang berkembangan dengan mudah. Jadi mari kita budayakan kebiasaan membaca agar kualitas diri kita semakin bertambah dan masa depan cerah.

Bionarasi

Rita Pristiawati. Lahir di Cilacap, 19 Desember 2005 mempunyai hobi bersepeda. Ia sedang mengenyam pendidikan di SMA 2 Banjar dan duduk di bangku kelas dua. Mempunyai mimpi yang tinggi yaitu tinggal di Jepang. Bisa dihubungi melalui email @[email protected] dan nomor 083116397658.