Resa Hidayahtri

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Harapan untuk Ramadhan Tahun Ini

Tak terasa, waktu terus kian berlalu. Hari demi hari telah terlewati. Namun, tidak untuk Covid-19 yang masih setia menemani. Padahal, tahun lalu dia telah hadir di bulan Ramadhan penantian ini, tapi sekarang? Dia terus saja hadir untuk menemani.

Gara-garanya, kenikmatan di bulan Ramdhan tahun lalu begitu terasa hampa. Mesjid-mesjid di tutup, sholat tarawih bersama dilarang, dan ngabuburit bersama pun tidak diperbolehkan. Tak ada bahagia di tahun lalu, kecuali rasa rindu akan masakan emak yang jauh di kampung halaman.

Banyak di antara kita yang harus merasakan hidup tanpa orang tua di bulan puasa. Bahkan, banyak di antara kita pula yang pergi sebelum mengucapkan salam untuk Ramadhan. Di sana sini tangisan dan kabar duka terus bersahutan tiada henti. Semuanya menangis dan semuanya berduka seiring hadirnya Ramadhan.

Tapi, tidak lagi untuk Ramadhan kali ini. Cukup sudah Ramadhan lalu terasa hampa, tapi kali ini Ramadhan harus terasa begitu nikmat. Hanya satu harapan dari semua orang. Hal yang biasa terlaksanakan di bulan Ramadhan akan kembali terlaksanakan di Ramadhan kali ini.

Saat ini, hanya ada khayalan yang bergelayutan dalam pikiran. Dan tentunya, khayalan jangan hanya menjadi imajinasi, akan tetapi menjadi kenyataan dalam kerinduan. Aku akan membayangkan, bagaimana aku terbangun di sepertiga malam untuk melaksanakan sahur. Namun, bukan sahur yang kulakukan, melaksanakan sholat tahajut, lalu barulah memulai sahur.

Ketika adzan berkumandang, sholat subuh pun tertunaikan. Melanjutkan dengan membaca Al-qur’an. Bila mentari terbit, membereskan rumah dalam menghadapi hari pertama memulai puasa. Ketika adzan dzuhur berkumandang, sholat pun tertunaikan. Lalu, merebahkan diri dalam mengalirnya pahala di siang hari di waktu yang singkat. Ashar datang, tunaikan sholat. Dan menuju dapur, menyiapkan segala hal yang akan menjadi menu dalam pelepas dahaga puasa.

Adzan maghrib telah berkumandang. Senyuman terbit, seiring tenggelamnya matahari. Dia pergi, namun rasa bahagia yang terselip. Sehari tanpa kabar duka dalam menahannya rasa haus dan lapar. Lalu, bila saatnya berangkat ke masjid, kaki melangkah dengan senyuman yang terlihat, tanpa kain yang menutupi.

Sapa, senyum, hanya akan ada itu yang terselip di malamnya. Lalu, menunaikan ibadah dengan penuh rasa syukur pada-Nya. Bila telah selesai, menghampiri kawanan yang tengah bercanda ria di luar sana. Membeli sesuatu yang mampu menemani rasa persahabatan dan kedamaian malam itu. Di selip tawa, mendengarkan sepelintas pengajian yang tengah bergema. Ustad menjelaskan dengan lantang, lalu didengarkan dengan setia oleh semuanya.

Tunggu! Apa itu semua akan terjadi di Ramadhan ini? Apa Ramadhan Ceria akan hadir dan Ramadhan Duka akan pergi? Hanya harapan yang terpinta. Ingin merasa bahagia hanya untuk kali ini tanpa ada duka yang diedarkan. Cukup sudah tahun lalu itu terjadi, tapi tidak untuk saat ini.

Tuhan, kumohon! Izinkan aku untuk merasakan kembali nikmatnya Ramadhan dalam kebahagiaan, bukan dalam duka. Tuhan, hanya Engkau yang bisa membantu kami saat ini. Kami sungguh tidak berdaya lagi akan Covid-19. Izinkan kami yang telah bertahun tidak pulang ke kampung halaman untuk berjumpa keluarga di rumah. Kami ingin kembali merasakan indahnya sahur bersama, ngabuburit bersama, dan beribadah bersama pada malam harinya.

Tuhan, ajaklah dia pergi dari bumi ini! Agar senyum yang sempat bersembunyi di balik kain ini, bisa kembali hadir dalam keasliannya yang terlihat jelas. Dan tangan ini yang telah terasa lelah untuk terus menahan dirinya yang ingin berbagi pada mereka yang kelaparan di luaran sana. Tuhan, sesungguhnya, hanya pada-Mu lah kami meminta untuk kebahagiaan di bulan Ramadhan ini. Semoga, Kau izinkan kami untuk merasakan kebahagiaan kembali tanpa duka. Aamiin ... Yaa Rabbal ‘Aalamiin ....

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren kak! Semangat ya!

10 Apr
Balas

@Ruqoyyah alhamdulillah ... makasih kak :)

12 Apr



search

New Post