17-10-2024

Bercerita tentang kehidupan Ali Fikri, seorang anak dari kampung kecil di Sumatera Barat yang terpaksa mengikuti keinginan ibunya untuk melanjutkan pendidikan di pondok Madani, sebuah pesantren di Jawa Timur Alif sebenarnya ingin bersekolah di SMA umum dan bercita-cita menjadi seorang insinyur seperti BJ Habibie namun menghormati keinginan ibunya.

Di pondok Madani Alif, bertemu dengan 5 sahabat dari berbagai daerah di Indonesia: Raju, said, Dul Majid Atang dan baso. Mereka sering berkumpul di bawah menara masjid sehingga disebut sebagai "sahibul munara". Meski awalnya Ali merasa tertekan dengan kehidupan pesantren, iya dan teman-temannya terinspirasi oleh moto "Man Jadda wajada"(barang siapa yang bersungguh-sungguh pasti berhasil) yang termotivasi mereka.

Kisah ini mengangkat perjuangan persahabatan dan mimpian ke-6 sahabat yang bermimpi untuk menaklukkan dunia, masing-masing dengan cita-cita mereka novel ini juga menunjukkan bagaimana pendidikan dan keyakinan kuat dapat mengubah pandangan seorang dan bahwa perjuangan akan membuahkan hasil jika dilakukan dengan tekad dan kesungguhan.

Jurnal membaca:

Judul buku: negeri 5 menara

Penulis: Ahmad Fuadi

Editor: Hetih Rusli

Penata letak: ali muakhir

Penerbit: Gramedia pustaka utama

Tahun terbit: 2009

Informasi lain: novel ini merupakan bagian pertama dan trilogi karya Ahmad Fuadi, yang diikuti oleh"ranah 3 warna"dan rantau muara"."negeri 5 menara"terinspirasi dari pengalaman pribadi di penulis saat bersekolah di pondok pesantren modern dan lelah diadaptasi menjadi film pada tahun 2012. Novel ini mengangkat tema tentang kekuatan mimpi ,persahabatan, dan kerja keras.

Sinopsis: Alif Fikri remaja dari Minangkabau, terpaksa masuk pondok Madani di Jawa Timur meski ingin melanjutkan pendidikan di SMA umum di pesantren, ia bertemu 5 sahabat yang juga memiliki mimpi besar. Meskipun awalnya beradaptasi dengan aturan pesantren dan merindukan rumah, Alif terinspirasi oleh moto "Man Jadda wajada"(siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil). Bersama sahabat-sahabatnya, ia bertekad mewujudkan impian belajar hingga ke luar negeri titik mereka menghadapi berbagai tantangan namun tekad kuat dan persahabatan membantu mereka mengatasi rintangan.

-permasalahan yang dialami tokoh:

A. Alif merasa kecewa karena tidak bisa melanjutkan pendidikan di sekolah umum dan harus masuk pesantren.

B. Kesulitan beradaptasi dengan aturan ketat di pondok madani dan kerinduan pada keluarga.

-langkah yang dilakukan tokoh untuk keluar dari masalah:

A. Alif berusaha menerima kenyataan dengan mulai beradaptasi dan menjalin persahabatan dengan teman barunya.

B. Iya mengambil inspirasi dari guru dan mata pesantren,"Man Jadda wajada", untuk fokus pada masa depan dan bekerja keras mewujudkan cita-citanya.

C. Iya membentuk persahabatan kuat dengan 5 teman lainnya yang saling mendukung dan memotivasi.