Merencanakan masa depan untuk menjadi sukses
Merencanakan Masa Depan
Membuat kesimpulan berdasarkan bacaan
Setelah lulus SMP, rencanaku adalah melanjutkan ke SMA terbaik di kota. Di sana, aku ingin fokus pada pembelajaran yang bisa membantuku mengembangkan keterampilan di dunia bisnis, karena itu adalah cita-citaku sejak lama. Selain itu, aku juga ingin mencari pengalaman di luar kelas, seperti mengikuti organisasi atau komunitas yang mendukung minatku.
Seandainya aku sudah masuk SMA, setelah lulus, rencanaku adalah melanjutkan ke universitas ternama, seperti UI atau ITB, untuk mengambil jurusan yang mendalami bisnis atau teknologi. Aku ingin belajar lebih dalam tentang cara berbisnis dan bagaimana berinovasi di bidang digital. Setelah kuliah, aku berencana untuk membangun karir di bidang investasi atau digital marketing, dan mengembangkan bisnis sendiri suatu hari nanti.
Namun, kalau ada rencana yang tidak tercapai, aku pasti sudah menyiapkan rencana penggantian. Misalnya, jika aku gagal masuk universitas yang aku inginkan, aku akan mencari kesempatan untuk kuliah di tempat lain yang juga menawarkan kualitas pendidikan yang baik. Aku juga bisa mencoba kursus atau pelatihan yang berhubungan dengan minat dan bidang yang aku inginkan. Rencana cadangan ini penting, karena kita nggak bisa mengandalkan satu jalan saja, dan harus selalu siap menghadapi kemungkinan kegagalan.
Teks 1: Negeri 5 Menara
Teks 2 : Laskar pelangi
Hari ini, kita belajar tentang bagaimana merencanakan masa depan dengan bijak dan realistis, serta bagaimana menyusun rencana untuk mencapai cita-cita. Materi ini mengajak kita untuk berpikir jauh ke depan dan mempertimbangkan berbagai kemungkinan dalam hidup, seperti yang terlihat dalam dua teks yang kita baca. Di dalam teks-teks tersebut, kita melihat bagaimana tokoh-tokoh utama menghadapi tantangan dalam merencanakan masa depan mereka, baik itu dalam hal pendidikan maupun karir.
Pada teks pertama, kita diperkenalkan dengan tokoh Alif, yang harus menghadapi dilema antara cita-citanya untuk masuk ke SMA dan harapan orang tuanya yang ingin dia melanjutkan pendidikan di madrasah. Alif sudah membayangkan masa depannya: masuk SMA terbaik di Bukittinggi, melanjutkan kuliah di UI atau ITB, dan akhirnya melanjutkan studi ke Jerman. Namun, ibunya, Amak, yang menjadi sosok yang sangat berpengaruh dalam hidupnya, ingin Alif mengikuti jejak pemimpin agama yang hebat seperti Buya Hamka. Keinginan Amak untuk Alif masuk madrasah membuat Alif harus memilih antara impian pribadinya dan harapan orang tuanya. Jika saya berada di posisi Alif, saya akan mencoba berbicara terbuka dengan orang tua dan menjelaskan dengan jujur mengenai cita-cita saya. Saya akan berusaha meyakinkan mereka bahwa saya tetap bisa menjaga nilai-nilai agama meski tidak melanjutkan pendidikan di madrasah.
Di sisi lain, pada teks kedua, kita melihat Mahar, yang memiliki rencana A dan B untuk masa depannya. Mahar ingin mengembangkan minatnya dalam bulu tangkis dan menulis, yang dianggapnya sebagai potensi utama dalam hidupnya. Namun, Mahar juga menyadari bahwa rencana utamanya mungkin tidak berjalan lancar, sehingga dia juga memiliki rencana cadangan, atau rencana B, untuk menghadapi kemungkinan kegagalan. Lintang, teman Mahar yang luar biasa, menjadi inspirasi bagi Mahar untuk berani bermimpi lebih besar, jauh melampaui keterbatasan yang ada. Dalam hal ini, kita belajar bahwa memiliki rencana alternatif adalah hal yang penting untuk mengantisipasi kegagalan.
Dalam merencanakan masa depan, kita juga harus mempersiapkan diri dengan rencana A dan B. Seperti yang saya lakukan, saya memiliki rencana A untuk fokus mengembangkan keterampilan di dunia bisnis dan investasi, sementara rencana B saya adalah mengejar karir di bidang teknologi dan digital marketing jika rencana pertama tidak berhasil. Kendala yang mungkin menghalangi saya adalah kurangnya modal atau kesempatan, tetapi saya percaya dengan mencari mentor dan terus belajar, saya bisa mengatasinya. Untuk mencapai rencana tersebut, dukungan dari keluarga, teman-teman, serta kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan akan sangat membantu.
Secara keseluruhan, kita bisa belajar bahwa merencanakan masa depan bukan hanya tentang memiliki cita-cita yang jelas, tetapi juga tentang mempersiapkan diri dengan rencana cadangan untuk menghadapi ketidakpastian. Tentu saja, semua ini harus dilakukan dengan tekad dan usaha yang keras, serta keyakinan bahwa masa depan itu milik Tuhan, tetapi kita bisa mengupayakannya dengan sebaik mungkin.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar