PENGORBANAN
Di umurku yang baru menginjak 22 bulan, aku sering sekali melihat anak anak yang berangkat sekolah tk dengan membawa tas yang sangat lucu, aku ingin sekali seperti mereka, lalu...
“ayahhh vika mau tas, vika pengen sekolah" ucapku dengan cadel saat itu.
“nanti dulu yaa tunggu vika agak besar kalau mau sekolah” ucap ayahku.
“enggaa pokoknya vika mau sekolah" ucapku sambil berlinang air mata
Keesokan harinya ayahku pun mengajakku untuk membeli tas.....dan akhirnya aku mendapatkan tas pertamaku, berwarna pink, ada bonekanya lagiii, ntah seberapa bahagianya aku saat itu.
Beberapa bulan setelah mendapatkan tas, yakni saat umurku sudah mencapai 2 tahun aku sudah mulai masuk sekolah di salah satu tk dekat dengan rumah kakekku. Karena aku adalah siswa paling kecil di kelas itu, alhasil ibuku selalu menemaniku di dalam kelas.
Beberapa tahun kulalui bersama dengan kedua orang tuaku, tak terasa sekarang aku sudah duduk di bangku kelas 10. Untuk bisa duduk di bangku ini banyak sekali pengorbanan yang telah orang tuaku lakukan. Dulu tidak terbesit sedikitpun di dalam pikiranku untuk sekolah di Man 1 Jember, yang ada di dalam pikiranku hanya yang penting bisa sekolah, hingga suatu saat walikelasku menyuruhku untuk ikut lomba di Man 1 Jember, setelah lomba itu terlaksana, di dalam diriku mulai muncul keinginan untuk sekolah di Man 1Jember, aku sedikit ragu dengan keinginanku dimanaaa untuk masuk ke Man 1 Jember itu pasti membutuhkan biaya yang cukup banyak sedangkan aku berasal dari keluarga yang kurang mampu, aku takut membebani kedua orang tuaku dengan biaya yang harus mereka bayar, tetapi suatu saat ibuku bertanya “kamu mau lanjut di SMA mana?” ucap ibuku, lalu kujawab “sebenarnya aku pengen di Man 1 Jember “ lalu ibuku berkata “ yaudah kalo memang mau di man 1”, “gapapa aku sekolah di man 1?” tanyaku kepada ibuku, “ ya gapapa” jawab ibuku, “ masuk man 1 biayanya lumayan mahal tapi" ucapku, lalu ibuku menjawab “ masalah biaya sekolah itu sudah jadi tanggung jawab ibuk sama ayah sebagai orang tua, jadi tugasmu hayalah belajar yang sungguh sungguh" ucap ibuku. Disitu aku merasa sedih karena begitu besar pengorbanan orang tuaku kepada anaknya, disitu aku memiliki tekad untuk berusaha belajar dengan giat agar tidak membuat orang tuaku kecewa. Tiba saat dimana aku harus melaksanakan tes tulis di man 1 jember, pada pukul 06: 09 ayahku mengantar ku untuk melaksanakan tes tulis, beberapa jam kemudian aku sudah selesai melaksanakan tes tulis, keluar dari ruangan tersebut dengan perasaan lega, ayahku pun bertanya “ gimana tesnya?” akupun menjawab “lumayan susah, aku takut ga lolos" “jangan pesimis dulu, yang penting kamu udah melakukan yang terbaik" kata ayahku. Beberapa hari kemudian SK Kelulusan telah keluar, rasa takut mulai menyelimutiku, dengan berani aku membuka file tersebut, dan ternyata......... aku lolos, orang tuaku turut bahagia. Keberhasilanku ini tentu tak luput dari sebuah pengorbanan dan doa orang tua.
By:Devika Nais Mardiana
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar