QOIS ACHMAD TSAQIF AT TAHRIR

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Rumahku, Belahan Jiwaku

Rumahku, Belahan Jiwaku

Oleh Qois Achmad Tsaqif At Tahrir

SD Luqman Al Hakim Nganjuk Jawa Timur

Rumahku dibangun sekitar zaman kakak laki-lakiku lahir, atau ketika kakak perempuanku masih kecil. Almarhum kakekku yang menjadi arsitektur rumah kami. Dulu ibu bilang kalau lantai rumah kami masih berupa tanah, karena belum cukup modal untuk membangun rumah kami.

Dulu waktu aku masih balita, aku mencoret coret dinding rumahku karena tidak tahu dimana ibu menaruh kertas. Jadi sekarang bagian dalam rumahku terlihat tidak terlalu bagus. Bukan hanya itu saja, barang barang di rumahku tidak tersusun rapi. Bagian luar rumahku juga tidak terlalu bagus dan tidak terlihat menarik.

Namun rumahku tetap terlihat bagus bagiku. Disebabkan itulah satu satunya tempat bagiku yang menyimpan kenangan manis, kenangan pahit, suka dan duka yang aku alami. Disini ada kenangan bersama kakakku, orangtuaku, keluargaku, kerabatku, dan orang-orang yang aku sayangi. Rumahku adalah tempat bernaung terbaik sepanjang masa. Rumahku satu satunya tempat dimana aku tidak merasa ragu untuk melakukan sesuatu.

Rumahku adalah tempat yang paling aku kenali di dunia yang luas ini. Aku tidak merasa bosan di rumah, disebabkan adanya barang yang tidak pernah kulihat sebelumnya. Aku juga selalu mengutak-atik mainanku di rumah agar tidak bosan ketika ditinggal bekerja oleh orang tuaku.

Suatu hari ketika aku dan kakakku ditinggal bekerja oleh orang tuaku, pada saat aku terbangun, aku mencari dimana kakakku. Di dapur tak ada, di kamar tak ada. Akupun keluar rumah untuk mencari kakakku.

Pertama aku mencari di warnet, anak anak yang sedang bermain bilang ada di tempat PS (play station). Akhirnya ketemu juga. Aku dan kakakku pulang dan akupun bisa sarapan.

Sekarang bagian dalam rumahku sedikit direnovasi. Pada bagian depan rumahku direnovasi untuk garasi agar mobil cukup untuk masuk. Ketika direnovasi aku meminta pada pak tukang untuk membangun kolam di luar. Ketika sudah jadi, aku senang karena tampilan luar rumah tidak membosankan seperti sebelumnya dan banyak anak anak yang melihat- lihat kolamnya. Namun kami tak lagi memiliki ruang tamu karena ruang tamu yang lama dijadikan garasi mobil. Sekarang bagian teras di jadikan ruang tamu. Tetapi bila ada acara mendesak, mobil kami dititipkan ke tetangga.

Di rumahku juga dipasang wi-fi untuk kebutuhan online saat sedang pandemi Covid-19. Namun karena wifi yang lama di pasang di genteng sehingga sinyal sulit didapatkan, maka dipasanglah wifi yang baru yang ditempatkan di ruang keluarga.

Pada akhir tahun, setiap rumah anggota keluarga besarku akan bergantian menjadi tempat acara keluarga yang diisi dengan kegiatan pengajian, arisan dan tukar kado. Kebetulan tahun lalu rumahku yang terpilih.

Ketika paman, bibi, kakek, nenek, dan sepupuku datang, rumah ini terasa sempit sekali karena terlalu banyak yang datang. Bahkan kami sampai menggelar tikar di luar agar yang lain bisa tidur, karena saking sempitnya rumah ini. Walaupun begitu, kenangan indah yang ada di rumah ini bertambah dan tidak membuatku ingin pindah rumah.

Disaat liburan ini, aku berlibur ke kakek nenekku sampai 4 hari, karena kerabat-kerabatku datang. Ada yang berasal dari Surabaya, Probolinggo, Madiun, Magetan hingga Banjarmasin. Jadi aku sempat tidak ada di rumah selama beberapa hari.

Di hari aku menulis tulisan ini, kulakukan ketika aku pulang ke rumah. Aku sangat merindukan rumahku, laptop ibuku, guling kesayanganku, dan TV rusak kesayanganku. Aku sangat merindukan istanaku ini.

Ingatlah kawan kawan, sejelek atau sebagus rumah kalian itu tidak penting, yang penting adalah apakah kalian menyayangi rumah kalian, dan kebahagian yang kita rasakan bersama semua keluarga kita. Rumahku, belahan jiwaku, istana yang sangat indah bagiku.

#Naskah Lomba Juli 2021

#Tema Lomba : Rumahku, Istanaku

Nganjuk, 9 Juli 2021

PHOTO PENDUKUNG

PROFIL PENULIS

Qois Achmad Tsaqif At Tahrir dilahirkan di Nganjuk, pada tanggal 9 Maret 2011. Dia adalah anak dari ayah Achmad Kanapi, S.Ag. dan Ibu Nurrohmah Puji Mastuti, S.Pd. Bungsu dari tiga bersaudara ini sudah menduduki kelas lima di SD Luqman Al Hakim Kabupaten Nganjuk Jawa Timur. Kegemarannya pada angka dan pernah beberapa kali mengikuti lomba dan kejuaraan dalam bidang matematika dan IPA tidak menyurutkan kegemarannya untuk terus berburu buku. Dia juga sudah pernah mengikuti pelatihan Sasisabu di Media Guru dan sedang berusaha menyelesaikan naskahnya di tengah kesibukannya daring di masa pandemi Covid-19. Penulis adalah salah satu pemenang lomba yang tergabung dalam buku antologi Anak Indonesia Cinta Buku, buku Ramadan Ceria dan buku Yuk, Membuka Dunia dengan , dan Aku Cinta Lingkunganku ini, sangat menyukai komik dan buku cerita serta beberapa buku lainnya tentang sains. Penulis bisa di hubungi di nomor WA Ibu 081294508377 dan email Ibu [email protected].

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

DOAKAN AKU MENANG GAYIS

10 Jul
Balas



search

New Post