QOIS ACHMAD TSAQIF AT TAHRIR

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Misteri tanggal tiga belas

Misteri tanggal tiga belas

Suatu hari di New York. Seorang mahasiswa dari Indonesia sedang menjalani Study Tour ke Singapura. Saat itu tanggal dua belas, jam tiga pagi. Dosen menyuruh mahasiswa untuk berangkat ke bandara dengan bis yang sudah dipesan, lokasi bisnya adalah di universitas. Setelah sampai di bandara, mereka berangkat dengan pesawat dengan waktu tempuh sembilan belas jam. Sampai di singapura, sekitar jam sepuluh malam. Para mahasiswa kelelahan karena lebih dari sepuluh jam berada di pesawat.

Andi, ketua Student Body, atau badan eksekutif mahasiswa yang berasal dari indonesia, diberi tahu oleh dosen bahwa besok tidak ada kegiatan apapun, dan tidak perlu pergi ke manapun.

"Tomorrow there is nothing to do, and no need to go anywhere, okay," Kata Dosen.

"Yes, College teacher," kata Andi.

Andi penasaran tentang esok hari, kenapa tidak boleh melakukan apapun? Besok hanya hari jum'at. Andi mencari di internet, tentang hari esok.

"About Friday Thirteen," Andi mencari di internet.

Rupanya setelah dicari tahu, ternyata jum'at tanggal tigabelas merupakan hari sial. Angka tigabelas, dipercaya angka yang membawa kesialan, dengan nama pelaku kejahatan yang juga memiliki tigabelas huruf di namanya, ditambah dengan teori bahwa pesawat dengan nama yang memiliki angka tigabelas dinamanya selalu berakhir dengan kecelakaan. Andi tidak percaya dan berencana keluar esok hari. Dosennya melarangnya karena berbahaya. Esok hari Andi keluar untuk jalan-jalan karena tidak percaya dengan tanggal tigabelas. Ketika berjalan, Andi melihat gang kumuh. Andi mencoba masuk kedalam gang kumuh itu. Andi melihat ada seekor kucing hitam di tempat sampah. Tiba-tiba ada kertas yang mengenai wajahnya. Kertas itu bertuliskan.

"U Gonna Die Here," tulisan yang pas tigabelas huruf.

Andi berlari menuju kamar hotel yang sudah dipesan tadi malam. Andi terengah engah.

"Woaw woaw, what are you doing bro?" tanya temannya dari kenya.

"This-paper, is...," Andi ketakutan.

"What about that paper, maybe its just a prank," kata temannya dari Washington Dc.

"Do you know, this day is Friday Thirteen," kata Andi.

"Oh yeah, i forget about that," kata temannya.

"Im die," kata Andi.

"I guess now time to say, i'm eat half of your ice cream," kata temannya.

"This is not time for that," kata Andi.

"Wow wow, easy man, calm down, calm down," kata temannya.

.....

Setelah beberapa lama temannya mencoba menenangkan dia, akhirnya Andi tenang. Temannya bilang kalau itu hanya kertas iseng yang tertiup angin. Andi percaya pada temannya, dan pergi kepantai didekat hotel untuk menenang diri. Di pantai, Andi duduk di kapal yang terbaring di pesisir. Secara tidak sengaja, Andi menemukan botol berisi sepucuk surat yang terbawa arus. Andi membukanya, dan kertas itu bertuliskan.

"Andi, U R My next Prey,"

Andi kembali merasa takut, bagaimana pengirim surat itu mengetahui namanya. Andi pergi ketempat lain, disetiap tempat yang ia kunjungi, dia selalu menemukan sepucuk surat berisi ancaman. Andi kembali kehotel, ia pergi ke kamarnya, kamar setiap mahasiswa dipisah. Malam harinya, Andi tidak bisa tidur dengan tenang, pikirannya dipenuhi rasa khawatir dan ketakutan. Lama kelamaan, Andi tertidur. Andi tak sengaja terbangun, ketika matanya terbuka, ia melihat sosok bertopeng yang memakai hoodie hitam.

"Emmmm," mulut Andi disekap.

"Shhht,"

Andi menendang orang itu, dan orang itu terjatuh, Andi punya cukup waktu untuk melepaskan diri. Orang itu mengambil pisau dan mengarahkannya ke Andi. Andi menendang wajah orang itu, dan topengnya terhempas dan terlihat wajah asli orang itu. Rupanya orang itu adalah teman Andi.

"Charles, W-why?" tanya Andi.

"Why? Because i've better than you, but they picked you at everything," kata Charles.

"Wait, listen to me, i know you hate me, but we can talk," kata Andi.

"Never!" kata Charles.

Charles menusuk Andi, Andi kehabisan begitu banyak darah, dan akhirnya Andi tewas. Charles tidak sadar apa yang telah ia lakukan, ia telah melenyapkan temannya sendiri. Dari yang awalnya merasa iri, menjadi mencelakakan orang. Charles berlari keluar, ia menuju tebing dekat pantai. Ia berdiri diatas tebing, lalu ia melompat. Jasad Charles tidak ditemukan. Sementara itu, keluarga Andi menangisi kepergian Andi, Andi yang tidak salah apapun terbunuh oleh temannya sendiri. Jiwa tidak tenang Andi berkeliaran di Hotel itu, hotel itu menjadi angker dan akhirnya ditinggalkan.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Aku menunggu cerita selanjutnya friend

29 Oct
Balas



search

New Post