INGIN MEWUJUDKAN SALAH SATU CITA-CITAKU
Perkenalkan namaku Qisma Uluvia Kautsar, teman-teman dan keluargaku memanggilku Qisma, Aku sekolah di SDN SUMEDANGAN 2. Sejak kecil Aku sudah mempunyai cita-cita, cita-citaku sangat banyak salah satunya adalah menjadi seorang guru.
cita-citaku dulu bukan cuma ingin menjadi seorang guru, tetapi polwan, pilot, astronot, dokter,dan masih banyak lagi, hampir dari semua profesi aku cita-citakan dan sekarang Aku sudah duduk di kelas 5 SD. Tetapi, cita-citaku tetap banyak, Aku ingin menjadi marshaller, guru, dan nanti jika Aku SMA Aku ingin menjadi paskibra. Pada suatu hari guruku menanyakan cita-cita kepadaku dan teman-temanku “ Anak-anak cita-cita kalian ingin menjadi apa?" Tanya guruku, “ Aku ingin menjadi dokter Bu ",“ Aku ingin menjadi seorang guru Bu " ucap teman-temanku, dan ada juga yang ingin menjadi pemain bola, youtuber, polwan dan lain-lain.
Ketika Aku menjawab cita-citaku, (ingin menjadi seorang marshaller) guruku dan teman-temanku lantas heran, dan menanyakan “ marshaller itu apa Nak? " Teman temanku juga menanyakan seperti yang Guruku tanyakan kepadaku, lalu Aku menjawabnya, “ marshaller itu, tukang parkir pesawat Bu." “Ohh jadi marshaller itu tukang parkir pesawat ya Nak, maaf ya sebelumnya ibu belum pernah mendengarkan kata itu " ucap guruku, “ iya Bu tidak apa-apa ". Sebelum menutup pelajaran Guruku mengucapkan “ semangat ya jangan menyerah untuk meraih cita-cita " ucap guruku, semua menjawab “ iya Bu.. ”
Bukan cuma di sekolah, di tempat ngajiku Aku juga pernah ditanyakan cita-cita oleh ustadzah ku. saat itu, Aku belum tahu bahwa sebutan dari tukang parkir pesawat itu marshaller. “ Ketika besar nanti cita-cita kalian ingin menjadi apa? " Tanya ustadzah ku , “ Aku ingin menjadi tukang parkir pesawat " “ohh kamu ingin jadi seorang marshaller, " ucap salah satu temanku “ marshaller itu apa? " “ marshaller itu, adalah seorang tukang parkir pesawat " “ Ohh jadi marshaller itu tukang parkir pesawat? "Tanyaku “ iya.. " jawab salah satu temanku.
Dan Aku berpikir. Mulai dari sekarang, Aku harus belajar untuk meraih cita-cita yang ingin Aku gapai, entahlah itu, seorang marshaller, atau guru. Aku tidak boleh menyerah agar bisa menggapai cita-citaku yang setinggi langit, untunglah Aku mempunyai seorang guru yang sangat sabar kepada murid-muridnya di Sekolah, dan juga mempunyai orang tua yang sangat sayang kepada anak-anaknya.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar