GENERASI MILENIAL BERTEKAD
Bicara tentang pemuda memang tiada habisnya. Seperti yang kita ketahui, pemuda adalah tulang punggung bangsa. Pemuda adalah penentu masa depan, dan Pemuda adalah harapan bangsa. Untuk kita yang lahir di tahun 2008, 20 tahun lagi nasib bangsa ini berada di tangan kita loh. Oleh karena itu kita harus bersiap siap sedari sekarang. Mengingat 28 Oktober 1928 lalu terjadi peristiwa yang sangat dahsyat, dimana para pemuda berjuang mati-matian untuk tanah air Indonesia. Sekarang giliran kita yang berjuang.
Dewasa ini kita disuguhkan dengan berita-berita yang menyangkut kepemudaan Salah satu yang masih hangat adalah tentang kasus yang terjadi di stadion kanjuruhan malang. Disini pemuda menjadi ikon penting. Bagaimana tidak? dalam kasus tersebut banyak pemuda yang harus rela kehilangan nyawanya. Tentu hal ini menjadi sorotan banyak orang, salah satunya aku. Aku sebagai bagian dari pemuda sangat prihatin dengan kejadian tersebut.
Di sisi lain kehadiran virus corona memberikan berbagai dampak positive maupun negative untuk kehidupan pemuda, salah satunya aku. Dampak positive nya kita diajarkan untuk lebih memperhatikan kesehatan. Sedangkan dampak negative nya kita menjadi kenal dengan HP. Di era ini siapa sih yang nggak kenal dengan HP? Saat ini HP sudah seperti bagian dari hidup. Ya, aku bisa berkata begitu karena aku berada di fase itu sekarang. Kita begitu sulit meninggalkan HP. Bahkan di zaman ini bisa dibilang semua membutuhkan HP. Aku Qeysha dan ini kisahku.
Kejadian ini bermula ketika aku masih duduk di bangku SD. Tepatnya kelas 6. Saat itu kami diliburkan 2 minggu, tentu aku mengira hal ini sepele. Ya, karena saat itu bertepatan dengan libur semester 1. Tanpa kusadari ternyata sudah banyak bermunculan berita-berita di TV yang membahas seputar virus corona.
2 minggu pun berlalu, aku sangat rindu dengan suasana di sekolah. Tapi seketika kerinduanku untuk bersekolah di hancurkan oleh kenyataan. Kami terpaksa diliburkan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona yang saat itu sudah masuk ke kotaku. Hal ini menyebabkan aku harus mengikuti pembelajaran secara daring. Pembelajaran daring tentu membuatku harus memiliki HP. Namun saat itu aku tidak dibelikan HP baru o;eh orangtuaku. Ayahku berkata, kalau aku belum waktunya punya HP, sehingga untuk pembelajaran secara daring aku memakai HP ibuku. Terkadang aku berpikir “kenapa ya, kok aku ndak dibelikan HP oleh ayah dan ibu, padahal itukan untuk pembelajaran daring, sedangkan teman-temanku…..ah sudahlah mungkin itu yang terbaik untukku.”
Pembelajaran daring tentu berbeda dengan pembelajaran luring. Pada saat pembelajaran daring aku tentu tidak se-disiplin ketika pembelajaran luring. Namun semangatku untuk belajar tidak main-main.
Aku ini termasuk angkatan yang beruntung loh, karena pada masaku tidak dilaksanakan ujian-ujian yang semestinya harus dilaksanakan di kelas akhir, enak bukan?hehehe. ini terjadi karena pada saat itu virus corona sedang ganas-ganasnya. Tak terasa hari kelulusan sudah di depan mata, sangat disayangkan acara purnawiyata kali ini harus dilaksanakan secara tertutup dan sangat terbatas, yakni hanya di hadiri oleh wali siswa kelas 6.
Dari 14 siswa aku adalah satu-satunya anak yang melanjutkan pendidikan ke MTsN 1 PONOROGO. Tentu itu bukanlah hal yang mudah, mengingat MTsN 1 PONOROGO adalah salah satu sekolah favorit di kotaku. Butuh perjuangan untuk masuk ke sekolah favorit yang satu ini. Saat itu yang menjadi incaranku adalah kelas unggulan tahfidz. Untuk masuk ke kelas tahfidz aku harus di tes terlebih dahulu. “kira-kira aku bakalan diterima nggak yaa?” tanyaku pada diriku sendiri. Belum apa-apa aku sudah pesimis terlebih dahulu. Bagaimana tidak? aku adalah lulusan SD sedangkan teman-teman lain yang ingin daftar ke kelas tahfidz kebanyakan adalah lulusan dari MI dan SDIT. Betapa senangnya diriku mengetahui bahwa aku lolos tes dan diterima di MTsN 1 PONOROGO.
Di kelas 7 aku mengikuti pembelajaran full daring, hal ini dikarenakan angka penyebaran virus corona yang terus bertambah. Nah, di kelas 7 inilah aku baru dibelikan HP oleh orang tuaku. Siapa coba yang nggak seneng dibeliin HP baru? Waktu itu aku senang banget dibeliin HP baru, apalagi warna biru. Ya, warna kesukaanku. Meskipun demikian aku tetap masih dalam pengawasan orang tua ku.
Datanglah hari dimana saat itu aku benar-benar bosan. Saat tugas diberikan lewat WA aku terlalu menyepelekan. Akhirnya aku memilih untuk membuka media social, saat itu yang aku buka adalah tiktok. Sampai-sampai ada pesan masuk ke HP ku. Pesan dari telkomsel ternyata, yang bertuliskan “kuota internet anda telah habis.” Tak terasa ternyata aku sudah membuka tiktok selama 1 jam. Hal ini lantas membuatku dimarahi oleh ayah. Aku sadar, aku memang salah.
Satu hari sebelum dilaksanakan PTS (Penilaian Tengah Semester) pak guru memberikan informasi bahwa PTS kali ini dilakukan secara daring lewat E-Learning. Beliau juga memberikan tutorial, dan mendoakan kami agar sukses dan lancar. Tibalah hari dimana PTS dilaksanakan, awalnya aku biasa-biasa saja. Tapi lama kelamaan signal nya susah, sehingga membuatku harus pergi ke rumah saudaraku yang saat itu sudah punya wifi.
Sekarang zaman sudah berkembang, teknologi menjadi semakin canggih, banyak bermunculan alat yang bisa menggantikan posisi manusia.salah satu nya adalah HP. Oleh karena itu kita harus pandai-pandai dalam menggunakan HP. Sebenarnya HP memiliki banyak sekali manfaat, akan tetapi selama ini kita kurang tepat dalam menggunakannya. Saat ini HP mungkin bisa menjadi kawan, tetapi percayalah suatu saat nanti ia bisa menjadi lawan jika kita kurang bijak dalam menggunakannya. Jika hal buruk terjadi jangan salahkan HP nya, karena sifat HP tergantung penggunanya.
Kita sebagai pemuda milenial harus bijak dalam menggunakan HP. Karena kita adalah harapan masa depan bangsa. Merdeka!
BIOGRAFI PENULIS:
Hai teman-teman, namaku Qeysha Hildanasywa Aviyani. Aku lahir di kota reog, ya kota Ponorogo pada 24 April 2008. Aku merupakan siswi MTsN 1 PONOROGO. Aku dapat dihubungi melalui email [email protected] atau melalui WA 081232900474
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar