Putri chakiki

Tetap semangat dalam menulis,ingat tujuan utama kita menulis untuk apa? saat kita mempunyai tujuan dalam menulis, seberapa besar hambatan yang ada, kita akan me...

Selengkapnya
Navigasi Web
Pahlawan Pendidikan Yang Bersenjatakan Ilmu

Pahlawan Pendidikan Yang Bersenjatakan Ilmu

Guru adalah salah satu profesi yang sangat mulia. Meskipun hanya bergelar sebagai pahlawan tanpa tanda jasa, namun mereka selalu berjuang untuk mencerdaskan anak bangsa. Mereka telah membuka wawasan kita tentang dunia yang sangat luas ini. Mereka juga yang telah mengajarkan kita tentang ilmu membaca, menulis dan berhitung. Tanpa didikan dari guru, kita tidak mungkin bisa membaca dan menulis serta bisa mencapai keberhasilan dalam belajar.

Guru juga mempunyai tanggung jawab untuk mendidik siswanya, tak hanya dari sisi akademi, namun juga agar mempunyai sikap dan perilaku yang baik. Itulah mengapa sebagai murid, kita perlu selalu menghormati guru dan memuliakan mereka. Begitu besar jasa semua guru terhadap kehidupan kita. Jika tidak ada guru, sebuah bangsa tidak akan pernah memiliki pemuda yang berpendidikan dan berprestasi. Selamanya kita akan berhutang jasa kepada guru-guru kita.

Sebagai murid terkadang kita suka membikin pusing guru-guru yang sedang mengajar dengan berbagai tingkah konyol yang kita lakukan. Bahkan saat diberi tugas pelajaran sekolah untuk seluruh siswa yang ada di kelas, namun yang tepat waktu dalam mengerjakan cuma separuh siswa kelas. Itu pun tidak cuma satu atau dua kali saja tapi sering kita lakukan. Tapi, dengan penuh pengertian dan kesabaran beliau akan tetap mengajari dan membimbing kita. Terkadang saat tiba di rumah setelah selesai mengajar di sekolah yang seharusnya waktu untuk keluarga. Tapi, masih kita ganggu dengan Pertanyaan-pertanyaan melalui Whatsapp seputar pelajaran dan kegiatan sekolah. Dan beliau akan tetap meluangkan waktu untuk menjawabnya. Meskipun jam mengajarnya dari pagi hingga sore. Tapi, waktu untuk semua siswanya dari pagi hingga malam.

Meskipun anak-anak didik mereka kelak akan melupakan mereka, guru akan tetap gigih melaksanakan tugasnya yang begitu mulia untuk membentuk calon-calon pemimpin yang hebat dan berwawasan luas. Guru merupakan sosok pahlawan pendidikan yang dengan usahanya mendidik dan memberikan ilmu kepada semua anak didiknya agar kelak bisa menjadi generasi yang dapat memberikan perubahan untuk kemajuan bangsa ini di masa depan. Mereka tak akan lelah mengabdi dan tak akan lelah mengamalkan ilmunya hingga usia senja menghampiri mereka.

Guru dalam filosofi Jawa berarti "digugu dan ditiru." Seorang guru merupakan sosok yang harus ‘'digugu’' artinya dipatuhi atau didengar dan ‘'ditiru’' yang berarti patut dicontoh atau diteladani. Guru tidak hanya seorang yang luas ilmu pengetahuannya dan mengajar dalam ruang pembelajaran. Guru juga bisa diartikan sebagai orang yang mengajarkan kepada kita tentang segala sesuatu, meskipun itu hanya satu huruf. Berbagai pengalaman bermanfaat yang mampu mengajari diri kita untuk menjadi lebih baik juga bisa disebut sebagai guru.

Seperti semboyan dari Ki Hajar Dewantara "ing ngarso sungtulodo, ing madyo mangun karso, Tutwuri Handayani" yang artinya "ketika di depan memberi teladan, ketika di tengah memberi semangat, ketika di belakang memberi dorongan dan motivasi".

Guru juga mempunyai kedudukan yang tinggi di dalam masyarakat, bahkan ketika telah pensiun pun Ia tetap dianggap sebagai sosok yang serba tahu dan menjadi tempat bertanya warga di sekitar tempat mereka tinggal.

Guru juga dinilai sebagai sosok yang berakhlak mulia dan bisa menjadi contoh bagi semua orang. Guru juga dinilai berperan penting dalam mencerdaskan putra-putri bangsa ini. Guru juga merupakan pahlawan pendidikan yang bersenjatakan ilmu dan pengetahuan untuk menyelamatkan kita dari kebodohan. Tanpa guru, tak akan ada kemajuan bangsa ini. Maka, guru pun dianugerahi gelar sebagai Pahlawan Tanpa Tanda Jasa. Gelar yang spesial, gelar yang hebat, gelar bukan sembarang gelar yang bisa diraih oleh profesi lainnya.

"Guru yang hebat akan terus menginspirasi murid-muridnya untuk tetap bisa berkembang dan berprestasi dengan sendirinya."

Selamat hari guru nasional 25 November 2022.

Terimakasih atas semua bimbingan, motivasi dan berbagai ilmu yang telah engkau ajarkan kepada kami semua.

Profil Singkat Penulis

Putri Chakiki, akrab disapa Kiki. Dia lahir di Kediri pada tanggal 21 September 2008. Saat ini dia berumur 14 tahun, dan sedang duduk di bangku kelas 9 MTsN 7 Kediri. Kiki memiliki cita-cita untuk menjadi seseorang yang sukses, dia juga memiliki hobi menggambar dan berjalan-jalan. Novel yang berjudul "Pelangi Mimpi" merupakan novel tunggal pertamanya.

Kiki adalah anak ke 7 dari 7 bersaudara yang hidup di provinsi Jawa Timur. Saat ini Kiki masih aktif menulis di blog sasisabu dan teropong madrasah, dia juga aktif dalam kegiatan Jurnalistik.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post