Halo, saat ini aku akan bercerita tentang seseorang yang sangat aku sayangi, seorang pahlawan tanpa tanda jasa yang jasanya tidak akan bisa dibalas dengan apapun, orang hebat yang menyayangiku dan merawatku sejak dalam kandungan hingga aku dewasa seperti ini.

Ya, ia adalah ibuku yang ku panggil dengan sebutan mama. Mengapa aku sebut dia hebat dan pahlawan? Karna berkat jasa beliau, aku dapat lahir ke dunia dengan sempurna, lewat jerih payahnya ia melahirkanku, menyusuiku, tak pernah lelah mengajariku tentang banyak hal.

Saat aku masih kecil, di umurku yang belum mencapai 5 tahun, ia selalu mengajariku belajar mengenal angka, huruf, membaca iqra' hingga aku bisa sedikit tentang semua itu. Aku selalu merasa nyaman dan aman bila dekat dengan mama. Ketika aku menangis di waktu kecil dulu, ia selalu sigap menggendong ku, menenangkan ku, hingga tidak menangis lagi. Dia hebat, mama bisa memasak sambil menggendong ku, bahkan disaat aku sakit pun ia makan dengan tiduran dekat denganku. Mama tidak akan membiarkan ku sendirian dan tidak ingin merasa dalam kesusahan, apapun itu.

Aku benar-benar beruntung telah terlahir dari sosok ibu yang hebat. Bagaimana tidak semua pekerjaan rumah, mengurus suami, merawat dan membimbing aku semua itu ia lakukan. Tak hanya itu saja, mama rela bekerja sampingan demi membantu perekonomian keluarga dan selalu ia sisihkan uang itu untuk aku membeli sesuatu.

Ia pernah berpesan kepadaku "kalau mama hanya kerja di klinik saja, mama harap kamu bisa mendapatkan pekerjaan yang lebih tinggi, jika mama hanya lulusan SMA, kamu harus lulus sarjana"

Kata-kata itu selalu ku ingat hingga sekarang. Itulah yang membuat aku giat dalam belajar demi mewujudkan impian mama yang disampaikan kepadaku beberapa tahun lalu. Saat mendapat nilai yang bisa dibilang tidak membahagiakan, mama selalu memberiku semangat supaya tidak putus asa terlebih dahulu. Sosok mamaku yang selalu berusaha menjadi panutan bagi anak-anaknya. Mengajariku untuk selalu bersyukur dengan apapun yang telah diberikan oleh Tuhan, tidak boleh mengeluh, selalu berbuat baik dan berbagi meskipun itu tidak banyak, karna rezeki yang kita miliki ada sebagian rezeki milik orang lain juga.

Mama selalu menjadi pendengar terbaikku ketika aku bercerita. Pernah suatu hari aku menceritakan tentang hari-hariku disekolah, dan dalam cerita tersebut ada seorang yang berperilaku tidak baik kepadaku, tetapi mama selalu menanggapinya dengan lembut. Katanya "biarlah orang itu jahat kepada kamu, asal kamu tidak jahat kepada orang lain meskipun itu yang menyakiti kamu. Selalu berbuatlah baik kepada siapa saja tidak boleh memandang dia itu siapa". Aku merasa terharu, karna ternyata mama ku adalah orang yang pemaaf dan tidak pendendam. Aku yakin seorang ibu tidak ada yang jahat dan tega meninggalkan anaknya walau pernah berbuat salah. Kadang jika aku nakal, tidak nurut, dan membuat masalah, mama tidak akan pernah memarahiku melainkan ia hanya menasehatiku bahwa perbuatan yang aku lakukan itu tidak baik, selalu nasihat yang mama berikan kepadaku itu seperti sihir yang membuat aku seketika sadar akan perbuatan yang telah aku lakukan.

Mama selalu bilang " kakak tidak boleh nakal, kalau kakak nakal nanti siapa yang akan jadi contoh dan panutan untuk ditiru oleh adik kalau bukan kamu?.

Walau aku sekarang telah dewasa dan mempunyai adik, kasih sayang mama tidak pernah sedikitpun berkurang kepadaku. Ia selalu ingin anak-anaknya mendapatkan kasih sayang yang sama. Entah aku tidak mengerti, sebenarnya hati mama itu terbuat dari apa? Hingga ia menjadi sosok yang kuat dalam mengerjakan semuanya dan menjadi sosok panutan yang baik.

Mama bagaikan malaikat ku yang tak bersayap. Mama adalah sosok wanita hebat, luar biasa yang pernah aku temui dalam hidup. Selalu mengajarkanku banyak hal tentang hidup. Semoga kelak akupun bisa menjadi seperti mama. Terimakasih mama atas segala jasamu. Kau adalah segalanya bagiku dan adik. Aku akan selalu bangga telah memiliki mama hebat sepertimu. I really love you mom.