Nurul Aqidah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Teguhkan Semangat Menuju Prestasi

Teguhkan Semangat Menuju Prestasi

Teguhkan Semangat Menuju Prestasi

Hai semua! Gimana ya, mulainya? Pokoknya, waktu itu aku kelas 3 SD. Awal masuk, aku ngerasa gak percaya diri banget karena aku naik kelas dengan nilai yang rendah. Nah, saat itu aku berpikir, gimana ya, nanti aku mau hidup sukses kalau aku selalu dapat nilai terendah.

Keesokan harinya, akupun mulai mencari pelajaran yang mungkin aku cukup mengerti. Saat aku bertanya kepada wali kelasku, ternyata aku cukup mengerti di pelajaran matematika. Dan saat itulah aku mulai menekuni matematika.

Saat ada lomba, wali kelasku memberitahu tentang lomba yang akan dilaksanakan. Aku pun mendaftar dengan perasaan ragu dan tidak percaya diri, karena aku takut kalah dengan peserta lain.

Keesokan harinya, saat pelajaran, wali kelasku memberi tahu bahwa siapapun yang ikut lomba akan dilakukan seleksi terlebih dahulu. Saat jam istirahat, aku pun bertanya kepada wali kelasku, kapan seleksi tersebut? Wali kelasku bilang kalau seleksi akan dilaksanakan pada jam istirahat ke dua.

Saat aku mengikuti seleksi, ternyata banyak kakak kelas, adik kelas, dan teman seangkatanku yang juga mengikuti seleksi tersebut. Saat seleksi selesai, guru yang menjaga pun bilang kalau hasilnya bisa dilihat di mading besok.

Keesokan harinya, tepatnya saat jam istirahat, aku pun bergegas pergi ke mading sekolah yang berada di depan ruang guru dan tidak jauh dari kelasku. Aku pun melihat hasil seleksi dengan perasaan takut dan gugup. Saat aku melihatnya, aku berada di posisi ke-3. Kakakku menjadi yang pertama, gak heran sih, soalnya kakakku memang ahli kalau sama pelajaran matematika.

Bel masuk pun berbunyi. Saat di kelas, wali kelasku bilang bagi yang lolos seleksi akan diikutkan pembinaan setiap pulang sekolah. Saat itu juga, aku bertanya apakah akan pulang sore, karena di sekolahku saja pulangnya jam 2 siang. Wali kelasku bilang kalau kamu tidak mampu, lebih baik mengundurkan diri. Tapi aku bilang kalau aku akan tetap ikut pembinaan tersebut.

Pulang sekolah pun tiba, aku bergegas pergi ke tempat pembinaan yang berada di gedung belakang kelasku. Ternyata di sana sudah ada kakak kelas, teman seangkatan, dan adik kelasku yang lolos seleksi. Aku melihat mereka sangat berprestasi, tapi aku gak boleh pesimis. Aku di sini karena aku berprestasi seperti mereka.

Guru pembinaannya pun datang, dia pun memperkenalkan diri. Namanya Bu Fairus, kami memanggilnya Bu Fai. Setelah ia memperkenalkan diri, ia pun meminta kami memperkenalkan diri juga. Setelah selesai perkenalan, ia pun mengajari kami tentang matematika dasar.

Pembinaan pun berakhir sebelum pulang. Bu Fai memberi kita soal untuk dikerjakan. Bukan PR sih, dia hanya ingin mengetahui kemampuan kita. Bu Fai bilang soal yang kalian nggak mengerti, besok kita bahas bersama.

Saat sampai di rumah, aku pun langsung mandi karena sudah hampir malam. Setelah mandi, aku pun mencoba soal yang diberikan Bu Fai tadi. Walaupun kelihatannya susah, tapi aku mencoba terus menerus. Saat ada soal yang tak kupahami, aku bertanya kepada kakakku. Dia sangat pandai dalam mengerjakan soal, apalagi matematika. Singkat cerita, aku sudah bertanya kepada kakakku dan kakakku pun mengajariku hingga aku mengerti.

Keesokan harinya, aku pun berangkat pergi ke sekolah bersama ayah dan kakakku. Aku pun bergegas pergi ke kelas untuk melaksanakan doa pagi sebelum pelajaran. Saat selesai berdoa bersama, pelajaran pertama pun dimulai. Singkat cerita, sudah waktunya pembinaan. Aku pun merapikan alat tulisku dan bergegas pergi ke kelas pembinaan. Saat perjalanan pergi ke sana, aku bertemu kakak kelasku yang juga mengikuti pembinaan tersebut. Aku pun menyapanya, dia pun mengajakku untuk pergi ke kelas pembinaan bersama.

Saat sampai di kelas pembinaan yang berada di belakang gedung kelasku, tepatnya di sebelah perpustakaan, Bu Fai pun datang. Lalu, menanyakan siapa yang bisa mengerjakan soal tersebut dan menuliskan jawaban serta caranya di papan tulis. Saat itu suasana pun menjadi hening, aku pun memberanikan diri untuk maju ke depan. Aku pun menjawab soal yang diberikan dengan cara yang diajarkan kakakku. Bu Fai pun mengoreksi cara dan jawabanku. Ternyata, jawaban dan caraku benar.

Bu Fai bertanya, "Bagaimana aku bisa menjawab soal yang bahkan anak kelas 6 pun tidak bisa menjawabnya?" Aku pun memberitahu kalau aku belajar bersama Kakakku yang pandai matematika. Saat pembinaan selesai, aku pun merapikan alat tulisku lalu bergegas pulang.

By the way, singkat cerita lagi nih, waktu lomba udah besok, jadi aku pun mulai belajar dengan giat tanpa memikirkan apapun. Aku belajar dengan giat karena aku ingin meraih prestasi seperti kakakku. Aku pun belajar dengan giat sampai lupa kalau aku harus mengisi biodata untuk lomba besok. Untung saja Kakakku sudah mengisikan.

Oh iya, hari ini adalah hari di mana aku berkompetisi. Aku mengikuti lomba di Universitas Muhammadiyah, loh! Ayahku mengantar aku dan kakakku yang juga mengikuti lomba tersebut. Saat sampai di sana, aku bersama Kakakku bergegas mencari guru pendamping kami. Guruku pun memberi ID card atau kartu peserta. Saat aku melihat ID cardku, ternyata aku berada di lantai 2 gedung ini.

Saat di ruang lomba, aku pun gugup dan takut kalau aku nggak menang nantinya. Saat soal selesai dibagikan, kami pun mengerjakan soal tersebut dengan waktu yang telah ditentukan. Singkat cerita, aku sudah mengerjakan semua soalnya. Karena masih ada waktu yang tersisa, aku mulai mengoreksi soal yang telah aku kerjakan. Setelah aku mengoreksi jawabanku, waktu pun sudah habis. Aku bergegas untuk mengumpulkan soal. Orang yang menjaga ruanganku berkata kalau hasil lombanya akan diumumkan minggu depan.

Hari pengumuman pun telah tiba, aku sangat gugup karena takut tidak memenangkan juara. Tapi di sisi lain, aku percaya pada diriku bahwa aku sudah berusaha yang terbaik dan aku akan mendapatkan hasil yang terbaik. Pengumuman pun dimulai, senangnya namaku dipanggil, walau hanya juara 3. Tapi, aku senang sekali karena usahaku tidak sia-sia.

Jadi buat kalian, semangat ya untuk meraih mimpi dan harapan kalian. Kalian harus percaya diri dan sabar dalam berproses.

PROFIL PENULIS

Nurul Aqidah lahir di Jember pada tanggal 23 Oktober 2010 saat ini tercatat sebagai siswi di MTsN 2 Jember Jawa Timur, no telepon 085100434611 dan email: [email protected]

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post