Pagi yang indah , dengan suara para santriwati yang sibuk kesana kemari , bersiap ke sekolah . Hari sabtu, dimana hari kami memakai seragam batik, rok hitam dan jilbab berwarna putih . Uhh,betapa sibuknya hari ini . Ah, bukan hari ini saja, tapi setiap hari. Ada banyak sekali kegiatan yang harus saya ikuti. Seperti Latihan pmr ,mengurus asrama dan latihan menari. Belum lagi tugas sekolah yang menumpuk karna kegiatan yang tiap hari harus saya ikuti.

Hari ini sekolah mengungumumkan ,bahwa para santri diminta untuk belajar di rumah. Dikarenakan COVID-19, yang semakin hari korban bertambah banyak . Oleh karena itu, untuk mencegah penularan, semua santri diminta belajar di rumah secara home learning untuk sementara.

Saya pun sangat senang, serasa mendapat liburan. Satu minggu bahkan beberapa bulan, Pembelajaran dilakukan secara online, menggunakan grup whats app, facebook, instagram,dan beberapa video pembelajaran. Hingga tak terasa seminggu hingga berbulan-bulan saya menghabiskan waktu di rumah.

Rasa jenuh dan kerinduan dengan suasana sekolah. Rindu berjumpa dan berbagi cerita bersama teman-teman membuat Saya mulai malas untuk mengikuti pembelajaran daring yang tiap harinya hanya bergelut dengan pembelajaran yang tak kenal waktu.

Siang ini, Guru matematika saya mulai mengabsen dalam grup whats app dan menjelaskan materi matematika yang saya sama sekali tidak paham dengan apa yang dijelaskan . Saya hanya mengabsen dan mengamati materi matematika itu. karena bosan dan merasa tidak mengerti akhirnya saya memutuskan untuk main game.

“setelah mengulang materi, kita akan mengadakan ulangan” Pesan pak hendra,guru matematika saya di grup whatsapp.

Saat saya sedang keasikan main game, dan tidak memperdulikan grup . beberapa jam kemudian, pak hendra menelpon orang tua dan mengadu kalau saya tidak mengikuti ulangan matematika. Jadi saya diberi nilai C karna tidak mengikuti ulangan matematika.

Tok..tok ”assalamu alaikum?” seru mama sambil membuka pintu kamar.

Saya yang sedang seru-serunya main game berbalik dan melihat mama membuka pintu seketika bangun dan mematikan hp.

“waalaikum salam ma….” Jawab saya.

“kamu tidak ikut ulangan matematika?” kata mama sambil marah kepada saya.

“iya ma” kata saya sambil tertunduk tak berani melihatnya.

“hp kamu mana haa! dimana?, kamu dengar mama tidak?! ” bentaknya dengan nada suara yang tinggi sambil mencari-cari hp ku.

“ini ma…”jawabku sambil mengulurkan hp ke depan mama.

“hp kamu,mama sita…kamu dari tadi main game kan ? mama perhatikan kamu mulai jarang belajar ,dan kamu lebih sering main game di bandingkan belajar ”Tanya mama masih dengan nada tinggi

Mama pun langsung keluar dari kamar sambil membanting pintu Prakkkk………… Akhirnya, saya pun mulai merasa bersalah atas kelakuan saya baru saja, dan menangis hingga mata saya membengkak dan mogok makan, andai saja saya di pondok pasti tidak akan seperti ini …… saya rindu teman teman , bercanda ,belajar bersama.

“Nak….makan!”teriak mama dari dapur . saya tidak menjawab apapun karna masih merasa bersalah. Mama yang khawatir masuk ke kamar.

Tok…tok… terdengar suara ketukan pintu

“assalamu alikum?”mama,sambil membuka pintu kamar ku

“waalaikum salam”dengan mata yang bengkak karna menangis terlalu lama

Sebelum mengawali bicara saya melihat mama tarik nafas sebentar …..

“coba kamu jelaskan sama mama,kamu kenapa tadi tidak ikut ulangan matematika malah kamu lebih mengutamakan main game di bandingkan belajar !”katanya

“hmm gini mah ….saya bosan, terus pelajaranya tidak saya pahami karna semuanya serba online,yang dulunya tiap hari belajar tatap muka sama guru. sekarang, tiap harinya hanya di jelaskan lewat grup wa,tanpa tatapan muka langsung dengan guru, ”jelas saya masih dengan rasa bersalah dan tertunduk tidak berani melihat wajah mama

“semuanya kan ada dalam hp,kalau kamu tidak paham kamu tinggal buka goggle atau youtube semuanya ada kan kamu tinggal ketik, materi apa yang tidak kamu pahami dari pelajaran itu,kamu usaha kan lah…”kata mama , yang sedang menyehatiku.

“iya mah,tapi saya malas ,saya maunya belajar tatap muka langsung dengan guru-guru. Belajar sama teman-teman kalau begini kan bosan .kouta habis cuman di pake belajar tapi gak paham-paham ,buka sana- sini tapi tidak dapat hasil”jelasku sambil nangis mengadu sama mama

“yah….sudahlah kamu juga harus sabar.karna ini semua bukan kehendak kita, ini adalah kehendak Allah ,jadi kita juga harus sabar dan usaha untuk lebih baik walau keadaanya seperti ini” mama,menyehatiku

“iyah mah…”jawab ku sambil tertunduk

“lain kali kamu jangan begitu lagi ,kamu boleh kesal ,marah ,tapi jangan sampai sikap kamu ini berdampak negatif sama kamu ,dan menyesal di akhirnya”

“iya mah lain kali saya tidak bakalan mengulanginya lagi, saya minta maaf mah….”jawab saya sambil menyalami dan meminta maaf sama mama

“ Nah begitu, lain kali jangan ulangi lagi ,terus kamu harus janji sama mama setelah ini kamu bakalan lebih semangat dan lebih giat untuk belajar,janji….”

“iya saya janji”sambil senyum dan mengulurkan jari klinking ku didepan mama

“dah ….kamu lanjut lagi gih belajarnya”

Setelah mendengar nasehat mama,dan berjanji sama mama saya juga berjanji dengan diri sendiri untuk lebih belajar giat lagi .

setelah beberapa minggu kemudian. pada suatu hari, pengumuman perdatangan telah di infokan kepada santri dan santeriwati. Para santri/santriwati sudah dibolehkan kembali belajar di sekolah, karena virus corona sudah mereda.