Masa Depan dalam Genggaman
Hari ini pada pelajaran Bahasa Indonesia memasuki bab 6. Saya akan mendeskipsikan dan kami akan menyelesaikannya pada bab yang berjudul "Merencanakan Masa Depan"
Pada halaman berikutnya akan ditanyakan pertanyaan tentang perencanaan setelah lulus SMP. Setelah lulus SMP, saya akan melanjutkan untuk masuk ke SMAN 58 Jakarta. Rencana saya untuk mengambil jurusan IPA. Dan berikutnya, rencana saya setelah lulus dari SMAN yaitu bekerja. Jika tidak tercapai, saya akan membuat usaha kecil-kecilan.
Setelah saya menjawab pertanyaan di dalam Bab 6 ini, Saya akan membaca teks 1 dan teks 2 pada bagian A di Bab 6 ini. Akan saya tuliskan secara deskripsi agar lebih mudah dimengerti.
Teks Pertama yaitu tentang
Deskripsi ini menggambarkan perasaan seorang anak muda yang baru saja lulus dari madrasah tsanawiyah dan memandang masa depan dengan penuh harapan. Nilaunya, yang menjadi tiket untuk mendaftar ke SMA terbaik di Bukittinggi, adalah simbol dari impian besar untuk melangkah ke dunia non-agama dan merasakan kebanggaan menjadi bagian dari masyarakat umum. Ia telah berjanji dengan sahabatnya, Randai, untuk mendaftar bersama dan merayakan keberhasilan itu.
Namun, beberapa hari setelah euforia kelulusan mereda, Amak, ibunya, mengajaknya berbicara. Dengan penuh hati-hati, Amak menjelaskan tentang pilihannya untuk menyekolahkan anaknya ke madrasah aliyah, bukan SMA. Amak mengungkapkan bahwa banyak orang tua memilih madrasah karena biaya yang lebih terjangkau, dan ia tidak ingin anaknya menjadi seperti mereka yang hanya memilih jalan itu karena keterbatasan nilai. Amak mengungkapkan cita-citanya agar anaknya menjadi seorang pemimpin agama yang hebat, seperti Buya Hamka, dengan pengetahuan yang luas, bukan hanya sekadar mengikuti arus dunia.
Teks Kedua yaitu tentang
Paragraf ini menggambarkan seseorang yang sedang berusaha memahami dan mengasah potensinya dalam dua bidang utama: bulu tangkis dan menulis. Penulis merasa cukup yakin dengan kemampuannya di bulu tangkis, karena ada bukti konkret berupa prestasi atau pengakuan tertentu. Namun, dalam menulis, dia merasa belum ada bukti yang jelas, kecuali komentar A Kiong yang menunjukkan bahwa puisi dan suratnya pernah membuat seseorang tertawa, namun tidak jelas apakah itu menunjukkan kualitas yang baik atau sebaliknya.
Kemudian, penulis mulai mengimplementasikan pendekatan yang lebih terstruktur untuk mengasah kedua kemampuannya, sebagaimana yang disarankan dalam buku-buku pengembangan diri. Dia menyusun rencana yang terfokus, yang disebutnya "rencana A," untuk mengembangkan dua keterampilan utama tersebut. Rencana ini berisi upaya maksimal dalam mengembangkan bakat atau kompetensi utama—dalam hal ini, bulu tangkis dan menulis.
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar