Kecerdasan yang Bermakna Saat Ilmu Bertemu dengan Akhlak
Di Tengah arus perkembangan teknologi dan kemajuan zaman, kecerdasan sering kali diukur dari kemampuan akademik semata. Nilai-nilai mata pelajaran yang tinggi, peringkat kelas, dan prestasi lomba yang menjadi tolak ukur utama dalam menilai keberhasilan seorang pelajar. Namun, apakah kecerdasan semacam itu cukup untuk membentuk pribadi yang utuh? Dalam kenyataannya, kecerdasan yang sejati tidak hanya terletak pada kemampuan berpikir, tetapi juga dalam kepekaan hati dan kepedulian moral. Disini lah pentingnya pertemuan antara ilmu dan akhlak.
Kecerdasan tanpa akhlak ibarat kapal tanpa Kompas, pintar berlayar tapi kehilangan arahnya. Seorang pelajar yang pintar namun tidak jujur, egois, atau tidak dapat menghargai orang lain, pada akhirnya akan menjadi pribadi yang akan merugikan lingkungan sekitar. Sebaliknya, pelajar yang mungkin tidak unggul dalam Pelajaran tetapi memiliki sikap terpuji, jujur, dan peduli, justru lebih dihargai dan memiliki pengaruh positif dalam kehidupan sosial. Maka, kecerdasan baru akan bermakna jika dilengkapi dengan budi pekerti yang luhur.
Pendidikan semestinya tidak hanya berfokus pada aspek kognitif, tetapi juga membentuk karakter. Sekolah tentunya memiliki peran penting dalam hal ini. Mengingat Sebagian waktu pelajar dihabiskan di sekolah, Lembaga Pendidikan menjadi tempat yang strategis untuk belajar menerapkan nilai-nilai kebaikan. Ketika pelajar diajarkan bahwa kejujuran lebih penting daripada sekedar mendapatkan nilai tinggi, atau bahwa Kerjasama lebih bernilai daripada egois, maka mereka akan tumbuh menjadi pribadi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga secara emosional dan spiritual.
Melalui keteladanan guru, pembiasaan nilai-nilai moral, serta lingkungan yang mendukung, pelajar tidak hanya dapat belajar apa yang benar, tetapi juga mengapa dan bagaimana berbuat yang benar. Ketika ilmu bertemu dengan akhlak, lahirlah generasi yang tidak hanya mampu memecahkan masalah, tetapi juga mampu menjaga nilai-nilai kemanusiaan. Itulah kecerdasan yang sejati, kecerdasan yang bermakna.
BIODATA PENULIS
Penulis bernama Nisrina Azka Dzalulia Urbachi yang lahir di Banjarmasin tepatnya pada 10 Oktober di tahun 2008, yang kini tinggal di Lawang. Tengah menempuh Pendidikan di bangku kelas X Jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV). Kegiatan kesukaannya adalah Menggambar dan Mempelajari apa yang ia ingin tahu.
Email: [email protected]
WA:082243003376
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar