Judul: Dear Teacher

Nama Penulis: Nikola Briliano Cahyono

Sekolah: SMA Al-Muslim, Bekasi Jawa Barat

Kelas: X IPA 2

Jasa jasa para guru takkan pernah kami lupakan. Dari semenjak kita umur 4 tahun saja, guru sudah mengajarkan kita bagaimana cara membaca. Bisa dibayangkan begitu susahnya mengajarkan anak yang tidak mengerti apa apa. Bukan hanya 1, 2, atau 3 anak saja. Melainkan bisa belasan bahkan puluhan.

Guru bukan hanya disekolah saja, melainkan bisa di tempat tempat bimbingan lain. Seperti contohnya kursus dan tempat lainnya. Guru adalah orang yang menggantikan orang tua kita, saat berada di sekolah. Senantiasa mengawasi, mendidik, mengajar, dan lain lain. Guru itu bisa kita sebut juga, orang yang mengetahui hal yang tidak kita ketahui, lalu mereka mengajarkan atau memberikan ilmu yang pasti bermanfaat bagi diri kita. Guru yang setiap hari mengajarkan kita, baik pagi, siang maupun sore. Mereka senantiasa membimbing kita, dengan penuh kesabaran dan keiklhasan. Guru juga bukan manusia yang sempurna, pasti memiliki kesalahan dalam mendidik muridnya. Guru juga bisa sakit, capek, lelah. Karena guru juga manusia biasa seperti kita. Bisa kita bayangkan betapa lelahnya menjadi seorang guru. Memikirkan tentang muridnya di sekolah, dan juga memikirkan urusan rumah tangganya. Bagaimana mereka mengurus anak anaknya, menafkahi keluarganya, memenuhi kebutuhannya, dan lain lain.

Menjadi seorang murid, kita juga harus menghormati jasa jasa para guru, karena sangat tidak mudah menjadi seorang guru. Bagaimana cara kita menghormati seorang guru?. Yaitu dengan mendengarkan apa yang sedang di terangkan, mengerjakan tugas yang diberikan, memberi mereka kasih sayang, menyapa dan menegurnnya, dan lain lain. Yang paling terutama jangan sesekali kita membantah apa perkataan guru. karena kalau guru memang benar benar menyayangi kita, guru pasti akan marah atau menegur kita jika kita berbuat salah. Karena guru tidak mungkin membiarkan muridnya begitu saja. Guru yang sayang pada muridnya adalah guru yang peduli terhadap muridnya. Guru tidak mau muridnya menjadi anak nakal, orang tak pandai, orang yang liar. Guru pasti mau muridnya menjadi orang yang bisa membanggakan orang tuanya, membanggakan dirinya, bisa bermanfaat bagi orang lain, dan tentu saja guru mau muridnya menjadi orang yang berhasil. Bukan berarti guru yang marah kepada kita adalah guru yang jahat, tidak sayang, tidak peduli, Itu adalah persepsi yang salah. Karena ketika guru ingin memarahi kita, menegur kita saat kita salah, itu semua untuk kebaikan diri kita sendiri, dan guru peduli terhadap kita.Itu adalah contoh guru yang baik, penyayang dan hebat.

Berbicara tentang guru saya menjadi teringat, waktu saat saya SMP. Saya memiliki guru yang menurut saya paling care atau peduli terhadap saya, saya selalu diperhatikan oleh beliau, manakala saya ada kesalahan sedikit pun beliau langsung menegur saya. Nama beliau adalah Bu Angga. Beliau mengajar dibidang IPA, kebetulan saya sangat senang dengan pelajaran IPA, baik fisika maupun biologi. Beliau selalu mengajarkan saya berperilaku yang baik dan sopan. Beliau juga sosok orang yang asik, gembira dan gemar bercanda, beliau juga disenangi oleh teman teman saya. Saya sangat mengingat perkataan beliau yang membuat hati saya terpukau.

Pada saat itu beliau memang sudah mengetahui sifat sifat saya, salah satunya emosi.

“Niko, tolong maju ke depan dan kerjakan nomor 7, ya!” kata Bu Angga

“baik bu” jawab saya.

Saya menjawab sebisa saya, asalkan saya berani untuk menjawabnya. Ketika saya menjawab pertanyaan beliau, teman teman saya mengejek saya, karena jawabannya salah.

Kata teman saya “Jawaban kamu salah nik” beserta kata kata kasar.

Akhirnya semakin lama saya emosi, lalu saya tidak bisa mengendalikan diri. Tetapi Bu Angga berusaha menenangkan saya dan menasehati saya.

“Sudah, tenang niko. Tidak apa apa yang penting sudah berusaha, itu sudah baik” kata Bu Angga.

“Iya bu maafkan saya, saya sedang emosi tadi” kata saya

Lalu beliau menasehati saya lagi.

“Niko, perbuatan salah itu suatu hal yang wajar, dan jika kita tidak mencoba, kita takkan pernah tahu benarnya, lakukanlah apa yang kamu bisa, teruslah berusaha dan lakukan apa yang kamu suka, jangan dengarkan orang orang yang berusaha menghambat impianmu.” Kata Bu Angga.

Kata kata itu yang membuat saya terpukau dan menjadikan saya orang yang mungkin lebih baik. Saya sangat ber terima kasih kepada beliau, karena mengucapkan kata kata untuk memotivasi saya dalam meneruskan kehidupan saya.

Guru juga senantiasa membimbing kita pada saat mereka sedang kesal, marah, emosi, banyak pikiran, sedih. Guru mengorbankan itu semua untuk kepentingan kita, dan untuk masa depan kita. Ya walaupun terkadang kita juga sering kesal, dan marah yang kita pendam, dikarenakan tugas tugas yang diberikan oleh Bapak dan Ibu guru. Tetapi saya yakin dikala masa depan nanti, suatu saat hal itu akan berguna. Guru terus memberikan kita semangat, memberikan kita motivasi agar kita tidak menyerah dalam meraih impian kita.

Begitu banyak sekali jasa jasa para guru yang tidak dapat kita sebutkan satu persatu, karena apapun yang guru ajarkan pasti akan bermanfaat bagi diri kita. Kami ucapkan Terima Kasih yang sebesar besarnya kepada guru tercinta, jasa jasa mu selalu di benak hati kita selalu. Semoga guru guru yang kita cintai dan sayangi selalu diberi kenikmatan, yaitu berupa rezeki dan kesehatan.

Profil

Nama: Nikola Briliano Cahyono

TTL: Bekasi, 18-02-2005

Sekolah: SMA Al-Muslim, X IPA 2

namanya manusia pasti tidak luput dari kesalahan, jika ada kritik dan saran bisa diberikan kepada saya melalui sosial media.

Instagram: @nikolabriliano