Nazhif Syafa

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Untukmu Guruku

Untukmu Guruku

Guru adalah satu dari sedikit profesi yang sangat mulia. Meskipun hanya bergelar “Pahlawan Tanpa Tanda Jasa” mereka tidak henti-hentinya mengantarkan anak-anak Indonesia untuk meraih prestasinya dan mewujudkan cita-citanya. Guru itu ibaratkan sebuah lentera diruangan yang gelap, yang mampu menerangi segala sisi ruangan. Mereka  yang telah mengajarkan kepada kita bagaimana kita bisa menulis, membaca dan berhitung. Tanpa adanya guru kita tidak akan bisa mencapai keberhasilan.

Kita pasti memiliki kenangan terindah yang pernah kita rasakan ketika kita bersama guru. Entah itu yang menyedihkan atau menyenangkan. Setiap guru pasti memiliki kesan istimewa dihati kita. Saya teringat akan sosok guru yang sangat berkesan bagi hidup saya. Seorang guru yang sangat hebat bahkan setiap bersama beliau saya selalu merasakan sosok seorang ibu.  Beliau adalah Guru yang membimbing saya, yang selalu memberikan pelukan hangat kepada saya  bahkan selalu memberikan motivasi yang membuat saya bangkit dan tidak merasakan kesedihan yang mendalam. Beliau adalah Bu Lilik.

Walaupun umurnya sudah tua, tidak menghalangi kecantikan beliau. Bahkan ketika saya baru pertama kali bertemu dengannya, saya pikir beliau masih berumur 25 tahun tetapi dugaan saya salah ternyata beliau sudah berumur 40 tahun ke atas. Selain wajahnya yang cantik beliau juga memiliki hati yang cantik. Dari cara bicaranya yang halus dan lembut ketika bicara dengan anak didiknya dan memperlakukan kami seperti anaknya sendiri membuat saya selalu bersemangat untuk pergi ke sekolah.

Setiap bel pagi sudah menjadi kebiasaan para siswa untuk berbaris didepan kelas masing-masing lalu memasuki kelas setelah bersalaman dengan gurunya. Begitu pula dengan kelasku, kami melakukannya setiap pagi bahkan ketika Bu Lilik belum datang di kelas pasti kita sudah berbaris rapi menunggu kehadiran beliau. Bu Lilik memperlakukan kami berbeda dengan guru-guru lainnya. Setiap kami  bersalaman dengannya, Bu Lilik pasti mengakhirinya dengan memberikan pelukan yang hangat bahkan  saya pun enggan melepaskan pelukannya. 

Perlakuan beliau membuat saya semangat dalam belajar. Bahkan ketika istirahat Bu Lilik selalu membagikan kue kepada kami dan kue yang selalu Bu Lilik bawa yaitu kue bolu. Tentu kami merasa senang. Singkat cerita saat pertengahan semester tiba-tiba Bu Lilik tidak mengajar. Saat itu, Kelas saya diajar oleh guru baru. Suasana dalam kelas sangat berbeda, walaupun beliau mengajak kami bercanda tetapi kami juga sedih karena bukan Bu Lilik yang mengajar. Pada saat itu beliau sedang sakit tentunya beliau membutuhkan istirahat yang cukup agar sehat. Kami tidak tau harus bagaimana, karena pada saat itu kami masih kecil jadi kami hanya bisa menunggu dan mendoakan beliau agar cepat sembuh dan kembali mengajar kami.

Sudah 1 minggu lamanya Bu Lilik tidak mengajar kami. Tentu itu membuat saya bosan. Setiap jam istirahat saya selalu bercerita dengan beliau tentang kegiatan saya selama dirumah. Dan pada hari itu juga saya baru dibelikan sepeda baru, biasanya ketika saya baru memiliki sesuatu saya pasti cerita dengan beliau, tetapi saat itu saya hanya bisa menunggu beliau. Itu sangat membosankan.

Singkat cerita Bu Lilik sudah bisa mengajar kami. Tentu kami senang. Banyak hal  yang kami ceritakan kepada beliau. Bahkan ada dari kami yang menangis karena merindukan beliau termasuk saya. Ini benar-benar membuat saya senang karena kehadiran beliau dan juga antusias teman-teman menceritakan banyak hal. Tetapi ketika kenaikan kelas Bu Lilik sudah tidak mengajar lagi di sekolah saya. Bahkan saat itu saya tidak tahu kalau beliau sudah tidak mengajar. Ada yang mengatakan Bu Lilik sudah pensiun, ada juga yang mengatakan Bu Lilik pindah keluar kota. Bahkan saat ini saya tidak tahu bagaimana keadaan beliau.  Saya hanya bisa berdoa semoga beliau selalu sehat dan semoga suatu hari saya bisa melihat beliau lagi.  Terima kasih karena dirimu membuat saya menjadi diri sendiri. Terima kasih karena dirimu membuat saya bangkit dari kesedihan. Terima kasih Karena dirimulah yang membuat saya nyaman dengan pelukan dan motivasi yang anda berikan. Jasamu akan bersemayam di hatiku.

 

Biodata Penulis

Nazhif Syafa. Ar Rummi lahir di Jember 15 Agustus 2006. Dia sekarang duduk di kelas IX, MTSN 2 JEMBER. Yang ingin mengenal lebih jauh bisa menghubungi di email: [email protected] dan WA: 08980486581

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post