Dalam era informasi yang terus berkembang, pengetahuan menjadi kunci utama untuk menghadapi sebuah tantangan. Ilmu tidak hanya didapatkan secara sadar tetapi ilmu perlu untuk diaplikasikan. Dalam meniti ilmu tentunya memerlukan sebuah buku. Buku tidak hanya sebagai sumber informasi tetapi juga sebagai teman setia yang membimbing langkah kita menuju pemahaman yang lebih dalam. Halaman-halaman buku seperti gerbang menuju dunia ilmu yang tak terbatas. Dengan menawarkan petualangan tanpa batas untuk yang ingin meraihnya.

Membaca bukan hanya sekadar kegiatan semata, melainkan perjalanan tanpa batas untuk mewarnai dunia. Namun jelajahi ilmu tidak cukup hanya sekadar membaca. Karena membaca adalah langkah awal yang mengarah pada langkah selanjutnya yaitu berkarya. Membaca lebih banyak, berkarya lebih baik adalah satu gagasan yang sangat mendasar dan bermakna. Gagasan ini mencerminkan bahwa menggabungkan membaca dan berkarya akan terlihat lebih baik daripada harus melakukan salah satu diantaranya. Membaca dan berkarya bagai dua sisi yang tidak dapat dipisahkan. Jika membaca adalah menyerap cahaya pengetahuan maka berkarya adalah memantulkan kembali ke dunia.

Setiap hasil karya adalah jejak nyata dalam pencapaian yang telah diperoleh melalui membaca. Melalui sebuah karya yang tercipta menjadikan bukti bahwa ilmu yang didapatkan telah bermetamorfosis menjadi sesuatu yang nyata. Seperti halnya penulis-penulis besar yang telah mengembangkan ilmu mereka dengan membaca lebih banyak dan terus berkarya. Kita juga dihadapkan pada peluang yang sama untuk mengembangkan pemahaman dalam berbagai bidang. Sebelumnya tentu saja seorang penulis tidak pernah terpikirkan bahwa kelak dia akan berkontribusi dalam menghasilkan sebuah karya. Tetapi yang pasti dengan adanya kesadaran untuk mengembangkan ilmu melalui sebuah karya maka mereka telah mewujudkan impiannya. Berkarya tidak hanya dengan menulis buku, majalah, komik atau sebagainya. Tetapi berkarya juga bisa dilakukan dengan berbagai media dan aktivitas. Seperti melukis, musik, tari, fotografi dan sebagainya. Apa pun bentuk karya yang akan tercipta, setiap kreativitas memiliki nilai dan makna yang unik.

Dengan menyatukan kekuatan membaca dan kemajuan melalui tindakan, kita tidak hanya menjadi penikmat ilmu tetapi juga pencipta sejarah yang membawa perubahan positif dalam kehidupan dan dunia sekitar. Membaca lebih banyak memberi kita pengetahuan yang luas. Sementara berkarya lebih baik untuk mengaplikasikan pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari. Kita tidak hanya menjadi penikmat kata-kata yang terbaca tetapi juga pencipta gagasan. Membaca sebagai perjalan dan berkarya sebagai jejak yang kita tinggalkan. Setiap baris yang dibaca adalah langkah dan setiap karya yang dihasilkan adalah jejak keberadaan kita dalam dunia ini. Maka mari terus jelajahi ilmu dalam halaman dan wujudkan impian kita dengan karya yang tak terlupakan. Membacalah sebanyak yang kamu mampu, berkaryalah sebanyak yang kamu impikan.

Biografi Penulis

Nazhif Syafa Ar Rummi merupakan seorang siswi dari MAN 2 JEMBER. Saat ini ia tengah duduk di bangku kelas XI. Dia lahir pada tanggal 15 Agustus 2006 tepatnya di Jember, Jawa Timur. Untuk mengenal lebih jauh bisa menghubungi:

Alamat email [email protected]