Nazhif Syafa

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Hanya Sebuah Coretan Kertas

Hanya Sebuah Coretan Kertas

Tulisan yang hanya bermodal coretan belaka membuat celah ruang untukku menemukan jati diriku yang sebenarnya. Hal yang selama ini ku tutup rapat-rapat tanpa ada kehidupan di dalamnya, ku akui semuanya telah sirna. Aku menemukan jati diriku melalui coretan kertas yang hanya bermodalkan pengalaman dan juga imajinasiku. Tak mudah bagi diriku untuk membuka ruang ini. Banyak hal yang terjadi hingga membuatku jatuh bangun membawa raga ini pergi dari bayangan masa lalu.

Dulu ketika aku duduk di bangku SD, aku menjadi salah satu perwakilan lomba mewakili sekolahku. Rasa senang menghampiri hati kecilku karena ini adalah lomba yang pertama kali aku ikuti. Namun ketika aku mengetahui bidang apa yang aku lombakan hal itu membuatku menjadi bingung. Karena jujur saja aku tidak begitu menyukai menulis. Dan yang lebih mengejutkan lagi, guruku memberitaukan bahwa lomba yang aku ikuti akan dilaksanakan 3 hari setelah aku terpilih menjadi perwakilan sekolah. Tentu saja hal itu selalu merasuki pikiranku.

"Bagaimana jika aku kalah? Bagaimana jika aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan?” Itu semua bersarang di dalam pikiranku.

Sampai akhirnya aku memilih untuk menolak ajakan tersebut. Namun tidak bisa, karena aku harus mencari seorang pengganti. Tetapi tidak ada yang mau menggantikanku. Pada akhirnya dengan langkah terpaksa aku harus mengikuti lomba itu.

Setelah masuk hari perlombaan semua pikiranku kosong seperti gua yang tak berpenghuni. Aku hanya pasrah akan apa yang terjadi nanti. Pensil yang ku pegang mulai bergerak mengikuti ritme pikiranku. Lambat laun semua terasa menyenangkan. Tiba-tiba saja imajinasiku mulai aktif dan aku seperti berada di dunia lain. Itu yang membuatku bisa menjalankan semuanya sampai akhir.

Hingga akhirnya hasil keputusan panitia telah keluar, disinilah saat-saat yang menegangkan. Kalah dan menang adalah penentu nasib diriku. Ketika panitia mulai membacakan para pemenang lomba ini. Maka disinilah mataku mulai menggelap dan tubuhku terasa seperti angin lalu. Keputusan panitia memberitahukan bahwa aku kalah dalam perlombaan ini. Aku merasa gagal dan tidak berguna.

Namun itu hanyalah kenangan masa lalu. Sekarang aku bangkit dari keterpurukan dan disinilah aku menemukan jati diriku yang sebenarnya. Sering kali aku mendapatkan penghargaan dari hasil karyaku. Dan itu merupakan hasil yang sangat luar biasa.

Mencoba untuk bersikap biasa saja dan menerima semuanya dengan lapang dada bukanlah suatu hal yang mudah. Tetapi mencoba menggapai sebuah tujuan dengan proses yang gigih itulah yang dibutuhkan. Jangan jadikan suatu kegagalan sebagai alasan untuk menyerah. Akan ada banyak pintu menuju kesuksesan dan akan ada jalan untuk keluar dari permasalahan. Nikmati prosesnya maka semuanya akan menjadi indah.

Biografi penulis

Nazhif Syafa. Ar Rummi lahir pada tanggal 15 Agustus 2006. Dia sekarang duduk di kelas X di MAN 2 JEMBER. Yang ingin mengenal lebih jauh bisa menghubungi email: [email protected] dan WA: 08980486581

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post