Nayla Syawaveyza

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
novel pensil ajaibku

novel pensil ajaibku

PENSIL AJAIBKU

Penulis: Nayla Syawaveyza

Prakata

Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat serta karunia-Nya terutama kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan novel “pensil ajaib ku”. Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada baginda Nabi besar Muhammad SAW.

Dalam novel ini , Penulis menceritakan kehidupan misterius seorang anak yg bernama Alisa yang menemukan kemisteriusan yg terjadi pada pensilnya sendiri. Namun, orang tua nya tidak mepercayainya. Hingga suatu hari, pensilnya beraksi lagi dan membuat semua orang terkejut, termasuk orang tuanya.

Novel ini dibuat untuk membuat bangga orangtua dan membuat pembaca jadi terhibur. Terbitnya novel ini pun luput dari bantuan banyak pihak. Tim mediaguru, Kak Saiful, Kak April, Keluarga, dan para sahabat. Terima kasih sebanyak-banyaknya oleh penulis untuk mereka semua karena sudah membantu penulis.

Mohon maaf banyak kesalahan pada novel ini , Karena masih banyak kesalahan yang harus di perbaiki. Kritik dan saran pembaca sangat diharapkan oleh penulis. Semoga buku ini menghibur semua hati pemabaca. Selamat pembaca ~

Batam , 03 Jun. 2020

Penulis

Nayla Syawaveyza

Pensil ajaib ku

Kerangka buku

1.Kejadian pensilnya yang mulai beraksi

2.Gambaran Alisa menjadi hidup

3.Alisa dibawa sama gambarannya ke dunia buku gambarnya Alisa (1)

4.Kehidupan di dunia buku gambarnya Alisa

5.Perpisahan antara pensil dan gambarannya

Penulis : Nayla Syawaveyza

Jenis Buku : Novel

Sekolah : SDIT Al-Muhajirin Dotamana – Batam Kota. Batam

Bab 1 Kejadian pensilnya yang mulai beraksi

Pada suatu hari, anak yang bernama Alisa yang duduk di bangku SD kelas 2 mengalami kejadian misterius. Itu berawal dari Alisa yang mau melanjutkan gambarannya.

“Alisa, main yuk” ajak sahabatnya, tania

“maaf Tania tapi aku akan menggambar disana” jawab Alisa

“oh gak apa-apa, aku akan main sama leo aja” jawab Tania

Tania pergi mencari Leo untuk main, sedangkan Alisa pergi untuk menggambar di pondok (tempat membaca dan mengobrol). Alisa mengambil pensilnya dari tempat pensil, dan memulai menggamabar. Saat di tengah-tengah menggambar, pensilnya bergetar dan melayang serta mengeluarkan cahaya terang dan misterius.

“eh, napa pensil ku melayang?” tanya Alisa

Setelah pensilnya bergetar melayang dan mengeluarkan cahaya, pensil itu jatuh dihadapan Alisa. Alisa bingung dan istirahat usai, Alisa memberitahukan kejadian tadi sama Tania, tapi Tania tidak mempercayainya. Alisa terus berusaha untuk Tania supaya mau mempercayainya, tapi Tania terus tidak mempercayai Alisa.

“ayolah Tania, kejadian itu memang terjadi tolong percaya sama aku” kata Alisa

“aku akan percaya kalo kamu memberikan bukti kalo kejadian itu terjadi !” jawab Tania

“b-bukti, oke pas istirahat ke-2 aku tunjukin kalo kejadian itu benar-benar terjadi” jawab Alisa

“baik, pas istirahat ke-2 ketemuan di mana?” tanya Tania

“di podok” jawab Alisa

“oke” jawab Tania

Setelah 2 pelajaran, Tania menyusul Alisa ke pondok. Setelah sampai di pondok, Alisa melakukan semua hal yang dilakukannya saat kejadian di istirahat pertama, tapi tidak berhasil. Karena tidak keberhasilan nya Alisa, Tania masih tidak mempercayinya. Tania pun turun dari pondok dan balik ke kelas. Alisa sangat sedih dan balik ke kelas nya. Saat Alisa sudah pulang dia ganti baju dan membereskan buku untuk pelajaran besok. Setelah membereskan buku, Alisa belajar sejenak dan menggambar di kamarnya. Dan

“eh, apa yang tejadi dengan gambaran ku !?” tanya sambil kaget Alisa

Bab 2 Gambaran Alisa menjadi hidup

Alisa melihat gambar orang yang di gambarnya saat di sekolah, dia mengedipkan matanya dan mulai berbicara.

“halo aku adalah yang kau gambar di sekolah mu” kata gambarannya

“k-k-kau, kok bisa hidup?!” tanya sambil kaget melihat gambarannya yang hidup

“pensil yang kau pakek itu adalah pensil ajaib” jawab gambarannya.

Alisa bingung dengar jawaban gambarannya, Gambarannya yang tau Alisa lagi bingung menjelaskan semua. Setelah Alisa mendengarkan penjelasan gambarannya, Alisa jadi tau. Alisa bertanya.

“siapa nama kamu?” tanya Alisa

“kamu bisa memanggilku Dream” jawab gambarannya

Ibu Alisa memanggil Alisa untuk makan malam karena sudah malam. Alisa pun ke bawqh dan makan, setelah makan Alisa menceritakan kepada orang tua nya apa yang terjadi di kamarnya, tapi mereka sama seperti sahabatnya tidak mempercayainya. Alisa menjadi kesal, dia pun lari kekamarnya, gambarannya bertanya

“kenapa kamu Alisa?” tanya Dream (gambarannya)

“orang tua ku tidak mempercayai aku” jawab Alisa dengan kesal

“eh, aku pengen beritahu kalau kamu tidak boleh memberi tahukan ke orang lain” perintah Dream

“kenapa?” tanya Alisa

“kalau kamu beritahukan kalau dan orang itu percaya, mereka akan mengambil pensilmu karena pensil itu langka” jawab Dream

“ooh, baiklah terima kasih atas perintah nya” jawab Alisa dengan senyuman

“sama-sama Alisa” jawab Dream dengan gembira

Alisa pun mengobrol dengan Dream cukup lama. Saat jam 21.00 malam, Alisa pun tidur dan Dream pun menjadi gambaran lagi. Saat pagi harinya, Alisa pun bangun dan menuju kekamar mandi , saat selesai mandi dia pun memakai seragam sekolah dan bersiap untuk berangkat sekolah, dia pun tidak lupa untuk membawa buku gambarnya. Setelah dia selesai sarapan, dia pun berangkat sekolah menggunakan sepeda. Setelah sampai di sekolah, Alisa pun kekelasnya dan mengeluarkan buku gambarnya dari tas karena tidak ada orang dikelas, dia pun ngobrol dengan Dream. Saat temannya datang Lena, Alisa pun buru-buru memasukkan buku gambarnya ke dalam tas. Lena curiga dengan sikap Alisa,

“hai Alisa” sapa Lena

“hai juga Lena” jawab Alisa

“kita main di lapangan yuk sambil menghirup udara segar” ajak Lena

“umm... okelah” Alisa menyetujui ajakan Lena

“bagus, aku tunggu di lapangan ya Alisa” kata Lena

“baik, aku nyusul “ jawab Alisa

Lena pun pergi keluar duluan. Alisa keluar kan lagi buku gambar nya, dia berpikir untuk mengobrol bentar sama Dream, tapi yang terjadi adalah buku gambar nya bersinar terang. Dan yang terjadi adalah....

Bab 3 Alisa dibawa sama gambarannya ke dunia buku gambar Alisa

Alisa dibawa sama gambarannya ke dunia buku gambarnya Alisa

Alisa mulai melayang dan mengecil hingga masuk ke buku gambarnya.

“Alisa kok gak keluar dari kelas?” Tanya di dalam hati nya (Lena)

“bilang dia akan nyusul tapi gak keluar ya?” Tanya nya lagi

“coba aku cek” kata Lena

Lena pun jalan kekelas untuk mencari Alisa. Sesampai di kelas, Lena mencari Alisa di dalam kelas sampai keluar kelas, tapi Alisa tidak di temukan. Lena lari ke ruang guru

“Bu! Alisa menghilang Bu!” kata Lena ke guru dengan cemas

“Alisa menghilang? jangan bohong, barusan Ibu ketemu Alisa di gerbang sekolah” jawab Bu Melina

“iya loh Bu, aku gak bohong!” kata Lena

“dah main sana Ibu sibuk mempersiapkan pelajaran nanti” jawab Bu Melina sambil berbalik badan

Lena yang kesal dengan jawaban guru lari ke kelas. Saat Lena sampai di dalam kelas, dia bingung kenapa buku gambar Alisa di atas meja nya. Sementara dengan Alisa

“ahhhhh!, aduh sakit sekali kepala ku” kata Alisa yang jatuh dari langit

“halo Alisa” sapa Dream

“Dream?, kok kamu seperti ukuran manusia?” Tanya Alisa

“kau ada di dunia buku gambar mu sendiri, Alisa” jawab Dream sambil membantu Alisa berdiri

“terima kasih atas bantuannya Dream, tapi kenapa aku disini?” kata Alisa

“kau akan tau alasannya sendiri Alisa” kata Dream

“tapi bagaimana aku tau alasannya?” tanya Alisa

“ikut aku” ajaK Dream

“oke” jawab Alisa

Dream mengajak Alisa untuk berkeliling dunia buku gambarnya. Mereka berdua mulai berkeliling di dunia buku gambar Alisa dan saat di tengah-tengah perjalanan, Dream mengajak Alisa ke taman yang di gambar Alisa.

“Alisa kau senang gak di taman yang kau gambar ini?” tanya Dream

“senang banget, bunga yang ada di taman ini sangat indah”jawab Alisa sambil menghirup salah satu bunga di taman

“iya lah, kan kau yang gambar semua ini di buku gambarmu” kata Dream

Setelah menikmati diri di taman, Alisa dan Dream melanjutkan berkeliling. Saat di jembatan, Alisa dan Dream bertemu dengan Sila (gambaran kedua Alisa).

“halo Dream” sapa Sila

“halo juga Sila” jawab Dream

“eh, Dream dia siapa” tanya Sila

“oh dia, namanya Alisa. Dia pembuat kita jadi hidup pakai pensil ajaib, dia bias di bilang creator kita” jawab Dream

“oh, halo namaku Sila” kata Sila

“halo juga namaku Alisa” jawab Alisa

“kalian berdua ngapain?” tanya Sila

“kami cuman berkeliling di dunia buku gambarnya” jawab Dream

“oh ya aku pengen beritahu kalo Alisa tidak bias tinggal di sini selamanya” penjelasan Sila

“kenapa?” kata Alisa dan Dream bareng

“karena kalo kamu gak keluar dari di sini sampai tengah malam besok, kamu akan berubah jadi gambaran seperti kita” jawab Sila

“oh, baiklah aku akan ingatkan Alisa” kata Dream

“terima kasih” kata Sila

“sama-sama Sila” jawab Dream

Dream dan Alisa melanjutkan perjalanan nya, tapi hujan turun. Dream meminta Alisa menggambar rumah untuk berteduh. Alias mengeluarkan pensil ajaib dari kantong di rok nya dan mulai menggambar rumah. Setelah selesai, Alisa dan Dream berteduh di rumah yang di gambar Alisa.

“Alisa aku boleh pinjam pensil mu bentar, pengen buat sesuatu” ijin Dream

“tentu saja, ini” jawab Alisa memberikan pensil ke Dream

“terima kasih Alisa” kata Dream

“sama-sama” jawab Alisa

Dream berusaha membuat makanan dan minuman untuk menghangatkan badan, Alisa hanya memerhatikan Dream membuat makanan dan minuman. Setelah selesai mereka berdua makan dan minum yang dibuat Dream. Setelah hujan reda, mereka berdua melanjutkan perjalanan. Setelah berkeliling, Alisa dan Dream kembali ke rumah mereka. Sesampai dirumah mereka, Alisa membuat minuman dan Dream tidur di kamarnya. Alisa membuat air putih untuk minum dan langsung tidur.

Bab 4 Kehidupan di dunia buku gambar Alisa

Pada pagi harinya

“Alisa bangun sudah pagi” kata Dream membangunkan Alisa

“hm, selamat pagi Dream” kata Alisa

“selamat juga Alisa” jawab Dream

“mandi sana habistu sarapan kita mau pergi” kata Deam

“kay, tapi pergi kemana?” tanya Alisa

“kita akan pergi ke taman yang kedua kau gambar” jawab Dream

“okay, aku mandi dulu” kata Alisa

“aku ke ruang TV mau nonton film terbaru” kata Dream

“kau memang suka film ya” kata Alisa

“iya dong film nya bagus semua” kata Dream

Setelah mandi dan memakai baju

“Dream, sarapan hari ini apa?” tanya Alisa

“roti yang di panggang dan susu” jawab Dream sambil serahkan sarapan ke Alisa

“thank you” kata Alisa

“you’re welcome” jawab Dream

Setelah mereka sarapan

“aku sudah selesi sarapan” kata Alisa

“ayo pergi sekarang” kata dream

“ayo aku gak sabar melihatnya!” kata Alisa semangat

Mereka bejalan sambil mengobrol tentang taman kedua yang di gambar Alisa. Dan saat di lewat jembatan

“eh Dream, aku Nampak Sila di sana” kata Alisa

‘iya ya” kata Dream

“hi Alisa, hi Dream” sapa Sila berlari ke depan Alisa Dan Dream

“hi juga Sila” jawab Alisa dan Dream secara bersamaan

“kalian mau kemana?” tanya Sila

“kami mau ke taman yang kedua digambar Alisa itu loh” kata Dream

“sama, aku juga pengen kesana” kata Sila

“ jadi kita bareng pergi nya yuk” kata Alisa

“ayo” jawab Sila

Saat jalan, mereka mengobrol, menikmati pemandangan, dan membuat lelucon. Sesampai di taman kedua

“ini dia taman yang kedua” kata Dream menunjukkan taman nya

“wow bagus sekali taman nya kalo di lihat langsung” kata Alisa

“ayo kita masuk aku gak sabar” kata Alisa sambil lari masuk ke dalam taman

“Alisa tunggu kami” kata Dream dan Sila mengerjar Alisa

“oh my, bagus sekali di dalam sini!” kata Alisa senang

“huh capek kali aku” kata Sila

“sama” kata Dream

“sorry aku gak sabaran jadi langsung lari deh” kata Alisa

“ya ya, aku mau duduk disana dulu” kata Dream

“okay” kata Alia

“hmmmm, wangi sekali bunga nya” kata Sila

“iya, aku mau meletakkan bunga ini di atas telinga Dream supaya cantik” kata Alisa

“itu Ide yang bagus sekali Alisa!” kata Sila menyetujui ide Alisa

Alisa meletakkan bunga di atas telinga Dream dan saat Dream bangun

“aku tadi ketiduran ya?” tanya Dream

“iya” jawab Alisa

“berapa lama?” tanya Dream lagi

“sekitar 1 menit” jawab Sila

“oh, apa ini di telinga ku?” kata Dream

“bunga!” jawab Alisa

“siapa meletakkan nya?” tanya Dream

“aku!” jawab Alisa

“kenapa?” tanya Dream

“supaya kau tambah cantik” jawab Alisa

“oh, gak apa-apa lah” kata Dream

“Dream kita pulang lagi yuk aku dah capek” kata Alisa

“oke, ayo pulang” kta Dream

“kami pulang dulu ya Sila” kata Alisa

“okay, bye” kata Sila

“bye” kata Alisa

Mereka berdua pulang ke rumah sementara Sila masih di taman. Saat jam 11.39, mereka sudah sampai di rumah. Di dalam rumah

“kau makan apa Alisa?” tanya Dream

“terserah kau Deam yang penting enak” jawab Alisa

“kau ada-ada aja Alisa” kata Dream

Setelah memasak

“ini dia, kentang goreng” kata Dream

“terima kasih Dream” kata Alisa

“sama-sama Alisa” kata Dream

Setelah makan mereka melakukan sesuatu sebelum tidur. Alisa menggambar di kamar dan Dream menonton film di TV.

Setelah melakukan hal mereka masing-masing, mereka tidur siang. Saat jam 16.30

“sudah jam berapa sekarang?” tanya Alisa di dalam hati

“oh jam 16.30, sebaiknya aku buat makan malam untuk aku dan dream” kata Alisa dalam hati

Alias pergi ke dapur untuk buat makan malam. Jam 16.40 Dream bangun

“eh Alisa cepat amat bangun nya” kata Dream

“ke ingat makan malam jadi buat lah makan malam supaya malam bisa langsung makan” kata Alisa

“eh boleh telpon Sila untuk datang makan malam bersama” kata Alisa

“boleh” kata Dream

“aku telpon ya” kata Dream

“ya” kata Alisa

Dream menelpon Sila untuk datang ke rumah nya untuk makan malam bersama, dan Sila menyetujui nya. Setelah menelpon Sila Dream menolong Alisa memasak. Dan mereka selesai memasak jam 17.11.

“huh akhirnya selesai, sekarang cuman tinggal tunggu malam” kata Alisa

“iya” kata Dream

“nonton film yang kemarin yuk” kata Alisa

“yuk” kata Dream

Mereka menonton film sampai jam 17.56, saat selesai menonton mereka mandi sore, memakai baju dan siap siap untuk makan malam. Dan malam tiba

“halo Dream” sapa Sila

“halo juga Sila” sapa sila

“ayo masuk” kata Dream

“terima kasih” kata Sila

“ayo duduk” kata Dream

“iya” kata Sila

Mereka bertiga makan malam bersama di atas meja makan sambil mengobrol. Dan setelah selesai makan, mereka bermain di dalam rumah. Saat jam 20.00

“aku pulang dulu ya bye” kata Sila sambil jalan

“bye” kata Alisa dan Dream

“hati-hati di jalan ya” kata Alisa

“iya” kata Sila

Bab 5 Perpisahan antara pensil dan gambarannya

“ayo masuk” kata Dream

“ayo, tapi jam berapa sekarang” tanya Alisa

“aku cek dulu” jawab Dream

“jam….. 20.08” kata Dream

“dan sebelum jam 00.00, aku harus sudah keluar dari sini” kata Alisa

“iya” kata Dream

“ayo main dulu sebelum jam 00.00” kata Alisa

“main dimana?” tanya Dream

“ya dirumah lah” kata Alisa sambil tarik tangan Dream masuk ke dalam rumah

“ayo main kejar-kejaran tapi hati-hati” kata Dream

“ayo!” kata Alisa

“siapa yang jadi?” tanya Dream

“kau!” jawab Alisa

“oke lari lah cepat mungkin tapi aku akan mendapatkan mu” kata Dream sambil mengejar Alisa

“coba lah” kata Alisa sambil lari menjauh dari Dream

Mereka main kejar-kejaran, menonton film dan menggambar. Saat jam 22.57

“udah jam 22.57 nih Dream” kata Alisa sambil melihat jam

“kau mau pergi sekarang?” tanya Deam

“iya Dream” jawab Alisa

“okelah ayo keluar, aku bukain portal nya” kata Dream

“baik” jawab Alisa

Di luar rumah

“siap Alisa?” tanya Dream

“siap banget Dream!” jawab Alisa

“oke” kata Dream sambil membuka portal

“ok Alisa kau boleh masuk” kata Dream

“baik” kata Alisa sambil masuk portal

Balik ke dunia nyata

“akhirnya sampai di dunia nyata” kata Alisa

“aku akan keluarkan pensilku” kata Alisa sambil mengeluarkan pensilnya

Setelah menyimpan pensilnya. Dia tidur, dan saat pagi hari nya

“aku masuk sekolah paling pertama, lagi” kata Alisa

“Alisa!” kata Tania memanggil Alisa sekeras mungkin

“Tania, aku-“ kata Alisa

“kemana saja kamu, kami semua khawatir tau” kata Tania

“maafkan aku” kata Alisa

“jangan ngulangi lagi ya” kata Tania

“yuk kita ke kelas” kata Alisa

“ayo!” jawab Tania

Saat sampai di kelas

“aku pengen ke toilet dulu” kata Alisa sambil jalan keluar kelas

“okay” jawab Tania

“eh pensil Alisa jatuh” kata Tania dalam hati

“aku letakkan kembali lah” kata Tania dalam hati

“eh, kok patah. Kan cuman jatuh” kaget Tania dalam hati sambil memegang pensil yang patah

“aku kembali” kata Alisa

“Alisa, aku gak sengaja” kata Tania

“ini pensil ajaibku, sekarang aku tidak bias bertemu gambaranku” kata Alisa

“gambaranmu?” tanya Tania

“kau gak akan tau maksudku kan?, dan aku gak akan memberitahu”

“ini hari terakhirku melihat Dream” kata Alisa

“Dream?, Dream itu siapa?” tanya Tania

“dia…. Sahabat baruku” jawab Alisa

“sahabat barumu?” tanya Tania

“oh, itu gambaran mu, maafkan aku Alisa” kata Tania

“tidak apa-apa, sekarang kau percaya sama aku, aku maafin” kata Alisa

“terima kasih Alisa” kata Tania sambil memeluk erat Alisa

“sama-sama Tania” kata Alisa

“lagian kamu adalah sahabatku, Tania” kata Alisa

“kau baik sekali Alisa, terima kasih!” kata Tania sambil mengusap air mata nya

“sama-sama” kata Alisa

The end

Halo semuanya!!

Namaku Nayla Syawaveyza, di panggil Nayla. Aku lahir di Batam, 23 September 2009. Aku sekolah SDIT Al-muhajirin Dotamana. Hobi aku selain membaca adalah menggambar, nyanyi, dan bersepeda. Cita-citaku menjadi guru bahasa inggris dan pelukis, disela-sela cita-citaku akan membaca novel,jika ada waktu luang aku akan membaca.

Aku belum punya prestasi tapi aku sudah pandai menggambar orang (anime). Maaf ya temen-temen. Tapi aku akan berusaha untuk mendapatkan prestasi.

Pensil ajaib ku

Sinopsis :

Saat sedang istirahat main, Alisa sedang menggambar di buku gambarnya diatas meja belajarnya.

Saat dia mau menyelesaikan gambarnya yang kemarin, tiba-tiba pensil yang di gunakan Alisa mulai bergetar dan mengeluarkan cahaya misterius.Apa yang terjadi dengan pensil Alisa? Apakah pensil akan baik-baik saja? Pengen tau kisah selanjutnya? Baca buku nya dan habis kan kisahnya

_____________________________________________________________________________________

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post