Ketika Cinta Salah Memilih
Remaja adalah waktu manusia berumur 13-18 tahun. Masa remaja adalah masa peralihan dari kanak-kanak ke dewasa, pada masa ini anak-anak mulai dilepas oleh orang tuanya untuk bergaul dengan teman sebaya mereka. Celakanya keterbatasan pengetahuan orang tua yang membebaskan pergaulan anak-anaknya ini malah menjadi bumerang untuk anaknya beserta keluarganya. Karena pada masa peralihan ini, anak-anak sangat rentan sekali akan terpengaruh lingkungannya apa lagi kita tahu bahwa pada masa ini juga tingkat keiingin tahuannya anak-anak sangat lah besar. Jadi kurangnya ke waspadaan orang tua bisa membuat anak-anak salah jalan, salah satunya adalah terjerumus pada pergaulan bebas.
Pergaulan bebas adalah salah satu bentuk salah satu bentuk perilaku menyimpang yang mana “Bebas” yang dimaksud adalah melewati batas batas norma ketimuran yang ada. Masalah pergaulan bebas ini sering kita dengar baik dilingkungan maupun dari media masa. Remaja adalah individu labil yang emosionalnya sangat rentan, pengetahuan yang minim dan ajakan teman yang bergaul bebas membuat makin berkurangnya potensi generasi muda dalam kemajuan zaman. Pergaulan remaja saat ini menjadi sorotan utama, karena pada masa sekarang pergaulan remaja sangat mengawatirkan dikarenakan perkembangan arus remajanya pada saat ini sangant mengkhawatirkan bangsa karena ditangan generasi muda lah bangsa ini akan dibawa, baik buruknya bangsa ini sangat bergantung pada generasi muda.
Pergaulan Bebas sudah banyak sekali merenggut masa depan para generasi-generasi penerus Bangsa ini, setiap tahunnya angka pergaulan bebas semakin meningkat, yang artinya semakin lama, semakin banyak masa depan remaja yang hancur dan hilang dengan sia-sia. Khususnya di Indonesia, sudah banyak sekali kasus kejadian yang menyangkut masalah pergaulan bebas, disebabkan oleh remaja-remaja yang selalu melanggar tanpa memikirkan akibatnya. Akibat dari pergaulan bebas itu sendiri adalah banyaknya terjadi seks bebas, banyaknya remaja yang menggunakan narkoba, dan banyaknya perilaku-perilaku remaja yang menyimpang seperti meresahkan masyarakat dengan adanya genk motor jalanan, demo antar pelajar, dan lain-lain. Hal itu sendiri dapat merugikan diri sendiri, keluarga, dan masyarakat.
Pergaulan bebas ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu Lingkungan Keluarga, Lingkungan Sekolah, dan Lingkungan Masyarakat. Penyebab tiap remaja mungkin berbeda tetapi semuanya berakar dari penyebab utama yaitu kurangnya pegangan hidup remaja dalam hal keyakinan/agama dan ketidakstabilan emosi remaja sekaligus rasa ingin tahu yang tinggi. Hal tersebut menyebabkan perilaku yang tidak terkendal, seperti pergaulan bebas yang melewati batas, ini identik sekali dengan adanya seks bebas.
Sebagai remaja pasti kita seringkali mengalami permasalahan tentang cinta, yaitu masalah tentang mengartikan apa makna cinta sesungguhnya. Para remaja bahkan melebih-lebihkan tentang apa yang disebut cinta. Terkadang mereka mengangungkan cinta monyet yang terjadi disekolah, seolah-olah cinta yang mereka rasakan itu akan kekal abadi dan memberikan kebahagiaan bagi mereka. Mereka lupa bahwa sesungguhnya cinta adalah sesuatu yang tidak bisa memberikan keabadian dalam hidup kita. Karena cinta mereka terbuai dengan iming-iming manisnya cinta padahal itu hanya semu belaka. Mereka terpuruk pada keadaan dan terlena bahkan larut dalam kegelisahan dan kegundahan dalam menghadapi cinta sehingga melupakan belajar. Tidak jarang bahkan mereka nekat melarikan diri dari rumah, meninggalkan orang tuanya untuk mengejar cinta. Mereka tidak tahu betapa pahit dan getirnya cinta itu.
Kita harus berpikir secara realistis dan banyak menelaah tentang apa yang disebut cinta. Karena sesungguhnya itu berawal dari Rahmatan Lilalamin. Siapa dia? dia lah Allah SWT. Apabila kita menyadari bahwa Allah adalah pusat dari segala cinta maka kita akan memputuskan segala harapan dan impian kita kepada dia semata. Allah memberi kepanjangan tangannya kepada para orang tua yaitu Ayah dan Ibu untuk membimbing anak-anaknya agar tidak memilih jalan yang salah, yang salah satunya adalah pergaulan bebas.
Sudah banyak sekali usaha yang dilakukan Pemerintah, TNI, Polisi, Masyarakat, sampai lingkupan yang terkecil yaitu Keluarga untuk mencegah atau mengurangi angka pergaulan bebas, tetapi masih banyak saja remaja yang belum mengerti atau sadar akan pentingnya masa depan yang cerah bagi kehidupan yang akan datang, dan akan hancur sia-sia apabila tidak adanya kesadaran dari remaja tersebut. Maka dari itu, kita para remaja harus yakin bahwa pergaulan bebas hanya membawa keterpurukan dan kehancuran bagi masa depan, keluarga, masyarkat, dan bangsa. Alangkah baiknya jika kita menjauhkan diri dari pergaulan bebas, kita akan hidup tenang dan tentram, kita juga bisa mencapai cita-cita setinggi-tingginya dengan kerja keras dan doa tanpa ada suatu penghalang, dan tentunya kita akan menciptakan prestasi yang dapat membanggakan diri kita, orang tua, dan Bangsa.
Banyak sekali yang dapat dilakukan jika jauh dari pergaulan bebas, tentunya hal yang positif. Maka mulai dari masa-masa remaja inilah kita harus bisa membedakan yang mana yang benar dan yang tidak. Para remaja harus pintar dalam memilih teman agar tidak terjerumus dalam pergaulan bebas yang telah merusak aqidah dan moral sebagian remaja di negeri ini. Oleh karena itu remaja itu perlu mengikuti kegiatan-kegiatan seperti pengajian remaja,karang taruna,dan kegiatan lainnya. Perlu kiranya remaja melibatkan diri dalam kegiatan-kegiatan yang positif baik di sekolah maupun di lingkungannya yang tentunya harus mendapatkan dorongan dan restu dari orang tua.
BIODATA PENULIS
Nafisah Aura Kasih, lahir di Jember pada 17 Agustus 2008. Merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Menyelesaikan pendidikan dasar di SDN Kebonsari 1 pada tahun 2020, dan melanjutkan pendidikan di MTsN 1 Jember. Saat ini penulis tercatat sebagai siswi kelas 9 di MTsN 1 Jember. Apabila teman-teman ingin mengenal saya lebih dekat, dipersilahkan dengan senang hati untuk menyapa melalui akun Instagram @nafshaura. Email [email protected] Nomor WA 082244928573
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar