Mimpi adalah harapan yang di gantungkan untuk menjadi kenyataan, dalam sebuah mimpi ada doa yang terus di panjatkan agar menjadi nyata. Untuk menjadikan mimpi sebagai cita-cita kita harus menentukan waktu untuk mewujudkannya. Bermimpi tanpa kerja keras ibarat menginginkan sesuatu tanpa membelinya, kita hanya bisa melihat tanpa menyentuhnya. Untuk mengubah mimpi menjadi kenyataan juga tentu diperlukan kerja keras dengan penuh semangat dan doa yang sungguh-sungguh. Sebuah harapan, mimpi kecil dan cita-cita tidak ada batasnya. Jangan pernah meremehkan bahwa sebenarnya peran mimpi dan cita-cita lah yang akan menentukan masa depan kita kelak.

Sejak kecil saya sering ditanya ingin jadi apa ketika besar nanti, apa cita-cita saya ketika besar nanti. Kebanyakan anak saat kecil akan menjawab dokter, tentara, polisi atau pilot. Saya termasuk didalamnya yang menjawab cita-cita saya ingin menjadi dokter. Ketika ditanya tentang cita-cita saya, jawaban saya sejauh ini tetap sama. Saya ingin menjadi seorang dokter. Namun, kita semua pasti sepakat bahwa menggapai cita-cita di masa depan tidak semudah membalik telapak tangan. Banyak rintangan yang harus dilalui, banyak pengorbanan baik waktu, materi, tenaga, dan pikiran. Karena jika kita ingin meraih impian, kita harus mau bersusah payah dahulu.

Saat masih kecil saya belum menyadari betapa banyak usaha yang perlu dilakukan untuk bisa menjadi seorang dokter, tapi setelah saya menyadarinya, hal itu yang membuat saya semakin semangat untuk belajar dengan giat. Terkadang saya merasa gelisah dengan sekolah dan apa yang saya pelajari saat ini. Padahal, saya menyadari bahwa yang saya kerjakan sekarang adalah bagian dari karir saya. Padahal, dengan bersekolah adalah bagian dari proses pendidikan dan hidup yang saya jalani adalah bagian dari rangkaian kehidupan ke masa yang akan datang. Maka ada baiknya apabila kita fokus dengan apa yang ada di depan mata dan apa yang kita kerjakan sekarang, karena hal ini akan berpengaruh terhadap masa depan kita.

Harapan sebenarnya dengan profesi saya kelak adalah saya ingin berkontribusi dengan negara. Karena seharusnya cita-cita yang kita harapkan dan pekerjaan kita kelak di masa depan dapat membangun Indonesia menuju Indonesia Hebat. Tentu sebagai generasi emas, banyak tanggung jawab yang sudah ada dipundak kita masing-masing. Di tangan kita lah akan jadi seperti apa bangsa ini kelak. Peran kita disini adalah untuk mewujudkan agar bangsa ini menjadi bangsa yang semakin maju. Maka dari itu hal yang bisa kita lakukan adalah dengan cara giat belajar, karena pada dasarnya kita adalah pelajar yang harus selalu belajar baik dari pengalaman, nasihat, maupun materi. Dengan demikian kita sudah menabur dan mempersiapkan masa depan kita kelak.

Hal yang bisa kita lakukan untuk berusaha mewujudkan impian kita adalah dengan selalu yakin dan percaya bahwa suatu saat pasti akan terwujud, selalu berusaha dengan keras, pantang menyerah, selalu semangat dan selalu berdoa kepada yang maha kuasa. Tak lupa jika kita sudah berhasil mewujudkan impian kita, ucapkan terimakasih kepada orangtua, dan orang-orang yang selalu mendukung kita. Ketika sudah sukses kelak berikanlah apa yang bisa di berikan untuk negara, karena masa depan kita adalah masa depan bangsa Indonesia.

Hidup kita, berawal dari impian kita. Mulai sekarang kita harus bermimpi untuk masa depan yang cerah. Jika tidak sekarang, kapan lagi? Jangan berpikir bahwa masa depan akan mengikuti arus hidup kita, karena bukan masa depan yang akan membawa kita tapi kitalah yang membawa masa depan.

BIODATA PENULIS

Nafisah Aura Kasih, lahir di Jember pada 17 Agustus 2008. Merupakan anak pertama dari dua bersaudara. Menyelesaikan pendidikan dasar di SDN Kebonsari 1 Jember pada tahun 2020, dan melanjutkan pendidikan di MTsN 1 Jember. Saat ini penulis tercatat sebagai siswi kelas 9 di MTsN 1 Jember. Apabila teman-teman ingin mengenal saya lebih dekat, dipersilahkan dengan senang hati untuk menyapa melalui akun Instagram @nafshaura. Email [email protected] Nomor WA 082244928573