Nadya Putri Adisty

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Kita Jaga Alam, Alam Jaga Kita

Kita Jaga Alam, Alam Jaga Kita

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar manusia yang terdiri dari komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik merupakan komponen yang terdiri dari semua makhluk hidup seperti manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme. Sedangkan komponen abiotik merupakan komponen yang tidak hidup seperti air, tanah, udara, cahaya, dan lain sebagainya. Kedua komponen ini saling berhubungan dalam membentuk ekosistem.

Dalam buku Geografi Jelajah Bumi dan Alam semesta karya Hartono, dikatakan bahwa ekosistem merupakan hubungan timbal balik antar manusia dan lingkungannya, di mana manusia merupakan bagian integral dari ekosistem tempat hidupnya. Oleh karena itu, ekosistem merupakan hal yang sangat penting dan harus dijaga. Sebab jika ekosistem terganggu, maka akan berpengaruh terhadap keberlangsungan kehidupan yang ada di bumi.

Namun, pada saat ini, ekosistem justru sedang terancam keseimbangannya. Hal ini dibuktikan dengan banyak sekali kasus permasalahan lingkungan yang terjadi. Beberapa contohnya yaitu pencemaran lingkungan yang meliputi pencemaran tanah, air, dan udara, juga permasalahan lingkungan lainnya seperti penumpukan sampah, serta masih banyak lagi. Adanya berbagai permasalahan lingkungan tersebut tentu saja sangat berbahaya dan memberikan dampak negatif terhadap keseimbangan ekosistem. Sebab, hal tersebut bisa menurunkan kualitas lingkungan sehingga lingkungan tidak berfungsi dengan semestinya.

Pencermaran tanah dapat berdampak pada penurunan kualitas tanah sehingga mengakibatkan tanah kehilangan kesuburan dan terganggu produktivitasnya. Pencemaran air dapat menurunkan kualitas air sehingga dapat memberikan dampak negatif terhadap kesehatan. Pencemaran udara dapat menyebabkan menipisnya lapisan ozon, sehingga sinar ultraviolet akan menyinari bumi secara langsung dan dapat menyebabkan penyakit kulit.

Selain pencemaran lingkungan, penumpukan sampah juga merupakan permasalahan yang sangat serius. Menurut Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bahwa pada tahun 2020 total produksi sampah nasional telah mencapai 67,8 juta ton. Itu artinya ada sekitar 185.753 ton sampah setiap harinya. Jumlah tersebut tentu sangat menghawatirkan. Karena seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan berkembangnya aktivitas perekonomian, jumlah sampah akan terus meningkat.

Apalagi jika sampah tersebut adalah sampah anorganik yang penguraiannya membutuhkan waktu sangat lama, antara 50 sampai 100 tahun. Dapat dibayangkan, jika sampah anorganik terus bertambah, maka penumpukan sampah pun akan terus meningkat.

Masih dalam masalah sampah, kurangnya kesadaran masyarakat dalam membuang sampah pada tempatnya pun masih sangat rendah. Hal ini dapat dibuktikan dengan masih banyaknya sampah yang berserakan di lingkungan sekitar. Beberapa dampak yang dapat terjadi akibat masalah sampah tersebut adalah berpotensi terjadinya banjir, pencemaran, menimbulkan berbagai penyakit, merusak ekosistem, dan masih banyak lagi.

Oleh karena itu, untuk mengatasi berbagai masalah lingkungan yang terjadi, saya sebagai salah satu anggota Gen-Hijau (Generasi Peduli dan Berbudaya Lingkungan) melakukan beberapa cara sebagai upaya pemulihan ekosistem. Berbagai cara saya lakukan mulai dari diri sendiri, lingkungan keluarga, sekolah, hingga masyarakat. Hal itu dilakukan sebagai wujud cinta saya terhadap lingkungan.

Untuk mengatasi masalah lingkungan, hal utama yang saya lakukan yaitu mengelola sampah sesuai dengan jenisnya. Karena sampah adalah salah satu kunci dari permasalahan lingkungan yang terjadi. Oleh karena itu, pemilahan sampah sangat penting karena pengelolaan setiap jenis sampah akan berbeda. Sampah organik seperti daun-daun kering, kertas, dan sayuran sisa, saya gunakan untuk membuat pupuk kompos. Sedangkan, sampah anorganik seperti botol bekas, kemasan bekas makanan, plastik, dan keresek saya manfaatkan untuk membuat ecobrick. Selain itu, saya selalu membawa alat makan dan minum sendiri jika bepergian, serta selalu membawa kantung belanja untuk mengurangi penggunaan plastik dan keresek sekali pakai.

Namun, cara-cara tersebut tidak akan berdampak besar jika hanya saya yang melakukannya, Oleh karena itu, saya mencoba mengajak teman-teman dan masyarakat untuk menjaga lingkungan, dengan cara melakukan kampanye melalui media sosial. Selain itu, saya bersama Walikota Banjar, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Himpunan Penggiat Adiwiyata, dan anggota Gen Hijau Kota Banjar melaksanakan aksi penanaman pohon di Taman Kehati Kota Banjar, serta kampanye semangat kurangi plastik dengan membagikan kantung belanja di salah satu super market di Kota Banjar.

Dengan dilaksanakannya berbagai aksi tersebut, diharapkan bisa menjadi upaya untuk menjaga lingkungan dan memulihkan ekosistem. Karena jika kita menjaga alam, maka alam akan menjaga kita.

Nadya Putri Adisty, lahir di Ciamis 25 Juni 2004. Memiliki hobi membaca, menulis, dan berpetualang. Pernah mengikuti Jambore Sastra Nasional (2019). Beberapa prestasi yang diraih saat SMP di antaranya Juara Harapan 2 Review Buku tingkat Kota Banjar, Penulis Terbaik Essay Gerakan Literasi Sekolah tingkat Kota Banjar, Lulusan terbaik SMPN 1 Banjar, Juara 1 Lomba Video Literasi Ramadhan tingkat Kota Banjar, Juara 2 Story Telling Tingkat Priangan Timur.

Menjadi salah satu penulis dalam buku Antologi Literasi Anti-Korupsi, buku Antologi Aktualisasi dan Praktik Baik Gerakan Literasi Sekolah, dan buku Pemuda Milenial Maknai Kepahlawanan. Saat ini mengenyam pendidikan di SMAN 1 Banjar. Prestasi yang telah diraih diantaranya Juara 3 Lomba Menulis Artikel Tingkat Nasional (Lomba Menulis Artikel Indonesia Talent Week yang diadakan oleh Penerbit Erlangga), dan menjadi 70 Pemenang Lomba Menulis “Anak Indonesia Cinta Buku” yang diadakan oleh Media Guru Indonesia.

Apabila ada kritik dan saran bisa hubungi melalui email : [email protected] atau melalui Whastapp: 082217355776

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post