Nadya Putri Adisty

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Cinta Buku Bikin Candu dan Banyak Ilmu

Cinta Buku Bikin Candu dan Banyak Ilmu

Sebagai anak Indonesia, kecintaan saya terhadap buku sudah tertanam sejak kecil. Hal ini karena pembiasaan yang dilakukan oleh kedua orang tua saya, terutama ibu. Setiap hari saya dibacakan buku cerita atau dongeng oleh ibu pada saat menjelang tidur.

Selain kebiasaan dibacakan buku cerita, ibu saya juga selalu memberikan oleh-oleh buku setiap pulang tugas dari luar kota. Selain itu, setiap kami pergi berlibur atau sekedar berakhir pekan, kami selalu mengunjungi perpustakaan daerah, taman bacaan, ataupun toko buku.

Saat sudah masuk sekolah dasar, kecintaan saya terhadap buku semakin meningkat, karena di sekolah sering mengikuti perlombaan yang berkaitan dengan membaca dan menulis. Seperti lomba cipta baca puisi, lomba mendongeng, lomba pidato, dan masih banyak lagi. Dari berbagai lomba tersebut, saya mendapat beberapa kejuaraan. Hal ini memotivasi saya untuk lebih banyak membaca buku. Karena saya yakin, dengan banyak membaca, pengetahuan dan wawasan akan semakin meningkat.

Ketika SMP, minat baca saya lebih berkembang, karena program GLSnya sangat baik. Setiap hari, seluruh siswa dan guru diwajibkan membawa buku cerita atau novel untuk dibaca 15 menit sebelum kegiatan belajar mengajar dengan tujuan untuk mengembangkan minat baca. Selain itu, setiap siswa wajib mengisi buku P2MB (Program Peningkatan Minat Baca) selama satu semester dengan minimal 6 judul buku dan mereviewnya ke dalam beberapa model seperti AIH, Fishbone, Y-Chart, dan Info Grafis.

Pada Jeda Semester Genap biasanya diadakan lomba mereview buku P2MB, SERTA menceritakan kembali isi buku yang telah dibaca. Di dalam kelas juga harus ada pohon GEULIS (Gerakan Literasi Sekolah). Setiap bulan pada hari jum’at minggu ketiga, kami rutin melaksanakan readhaton. Readhaton adalah singkatan dari read dan marathon. Artinya, kami diharuskan membaca buku pada jangka waktu tertentu dalam keadaan senyap. Kemudian setelah selesai membaca harus ada perwakilan yang mempresentasikan apa yang telah dibaca.

Untuk lebih mengembangkan minat membaca dan menulis, saya juga mengikuti ekstrakulikuler literasi yang tidak kalah keren kegiatannya. Dalam ekstrakulikuler inilah siswa-siswi pegiat literasi menuangkan ide dan gagasannya.

Selain mengikuti kegiatan di dalam sekolah, saya juga mengikuti kegiatan di luar sekolah seperti Jambore Sastra Nasional tahun 2019, dan berbagai seminar yang berkaitan dengan literasi. Untuk mengasah kemampuan dalam menulis, saya mengikuti berbagai perlombaan seperti lomba menulis esai Gerakan Literasi Sekolah, lomba menulis puisi, dan lain lain. Saya juga ikut serta menulis buku Antologi “Aktualisasi dan Praktik Baik Gerakan Literasi Sekolah”, serta buku antologi “Literasi Anti Korupsi”.

Saya juga ikut berpartisipasi dalam melaksanakan Gerakan Literasi Masyarakat seperti program-program yang dilaksanakan Ruang Baca Komunitas (RBK) Kota Banjar. RBK kerap mengadakan kegiatan-kegiatan ataupun lomba yang dapat meningkatkan budaya literasi baik di kalangan siswa maupun seluruh lapisan masyarakat.

Pada saat saya masuk SMA, situasi dunia sedang dilanda pandemi covid-19. Ini membuat semua orang harus melakukan kegiatan dari rumah. Begitu pun anak Indonesia harus melaksanakan kegiatan belajar dari rumah. Hal ini tentunya menjadi tantangan bagi semuanya untuk menyesuaikan diri dengan situasi ini.

Dalam masa pandemi ini, awalnya saya berpikir program-program Gerakan Literasi akan menjadi terganggu. Tetapi saya salah, ternyata justru semakin banyak inovasi kegiatan yang dilaksanakan saat pandemi. Walaupun kegiatan-kegiatannya dilaksanakan secara virtual atau daring, namun tidak mengurangi keseruannya.

Beberapa lomba yang pernah saya ikuti secara daring, antara lain lomba storytelling, saya meraih juara dua. Selanjutnya lomba menulis artikel nasional, saya meraih juara tiga. Saya juga menulis buku antologi “Pemuda Milenial Maknai Kepahlawanan”. Sebagai pecinta buku sekaligus pegiat literasi, saya sangat senang dengan adanya kegiatan seperti ini. Meskipun di rumah, saya masih bisa tetap berkarya.

Harapan saya, mudah-mudahan suatu saat saya bisa menulis buku tunggal. Semoga apa yang sudah saya lakukan bisa memotivasi diri sendiri dan bermanfaat untuk sesama. Selain itu, saya juga berharap semoga anak-anak Indonesia semakin mencintai buku.

Nadya Putri Adisty, lahir di Ciamis 25 Juni 2004. Memiliki hobi membaca dan menulis. Pernah mengikuti Jambore Sastra Nasional tahun 2019. Beberapa prestasi yang di raih saat SMP diantaranya Juara Harapan 2 Review Buku, Juara 2 Pidato, Penulis Terbaik Esai GLS Tingkat Kota Banjar, Lulusan Terbaik SMPN 1 Banjar, Juara 1 Lomba Video Literasi Ramadhan, Juara 2 Lomba Story Telling Tingkat Priangan Timur. Saat ini mengenyam pendidikkan di SMAN 1 Banjar. Prestasi yang telah diraih yaitu Juara 3 Lomba Menulis Artikel Tingkat Nasional. Menjadi salah satu penulis dalam Buku Antologi Aktualisasi dan Praktik Baik Gerakan Literasi Sekolah, Buku Antologi Literasi Anti-Korupsi, dan Buku Antologi Pemuda Milenial Maknai Kepahlawan. Alamat email: [email protected] . Nomor Whatsapp: 082217355776

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post