Nadya Azzahra

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Sekolah Baru Esta
Sumber : https://pin.it/d32vFnM

Sekolah Baru Esta

Dunia Semesta

~ Sekolah Baru Semesta

“Kriinngg..!!!” suara alarm dari jam weker milik Esta menggema dan mengisi ruangan kamarnya. Esta terbangun dan mengerjapkan matanya berkali-kali untuk menormalkan penglihatannya. Setelah sepenuhnya sadar, Esta mematikan alarm tersebut dan mengambil handuk miliknya lalu segera menuju ke kamar mandi.

Setelah selesai mandi, Esta segera memakai seragam sekolah barunya untuk hari Senin. Rok motif kotak-kotak pendek selutut berwarna biru serta kemeja putih berlengan pendek dibalut dengan rompi biru dongker juga dasi pita biru sebagai pelengkap.

Setelah rapi dan siap semua, Esta turun dengan tangga menuju meja makan. Disana hanya terdapat ayah Esta yang sedang memainkan ponselnya.

“Ehh.., adek, sini duduk dek!” Titah sang ayah pada Esta. Esta mengangguk tanda merespon ucapan sang ayah. Dia, Alby Byantara. Ayah dari Esta dan Angkasa, bekerja sebagai CEO di sebuah perusahaan. Sifatnya cuek dan sangat berwibawa. Dia juga cinta pertama bagi Esta.

“Kakak dimana pah?” Tanya Esta saat mendudukan dirinya di kursi makan.

“Kenapa tanya-tanya, kangen yah?” Jawab Angkasa yang baru saja datang dengan seragam sekolah khas SMA nya.

“Enggak!. Siapa bilang, Esta kan cuma tanya,” sahut Esta dengan nada setengah kesal.

“Bilang aja kamu kangen kan sama kakakmu yang ganteng ini,” Ujar Angkasa dengan percaya diri.

Esta hanya memutar bola mata malas dan diam tidak merespon ucapan sang kakak lagi.

“Sudah-sudah, kakak jangan usil sama adiknya!” Ucap sang ibu sambil membawa makanan dari dapur.

Setelah semua makanan sudah dihidangkan di atas meja, keluarga kecil tersebut mulai menyantap makanan yang ada dengan diselingi obrolan-obrolan ringan.

Esta melirik jam yang ada di pergelangannya lalu mengambil air putih di atas meja makan dan meneguknya hingga tandas.

“Mah, Pah, Esta berangkat ya.” Ujar Esta sambil menyalami tangan kedua orang tuanya.

“Kak!, ayo berangkat, nanti Esta bisa telat!” Ucap Esta setelah merapikan seragamnya yang sedikit berantakan.

“Iya-iya,” Sahut sang kakak.

“Yaudah, Mah, Pah Angkasa pamit ya!” Seru Angkasa sambil melakukan hal yang sama dengan Esta.

“Assalamualaikum,” Pekik keduanya saat sudah diambang pintu keluar rumah.

“Waalaikumsalam,” Jawab kedua orang tua Esta dari dalam rumah.

15 Menit perjalanan menggunakan motor milik Angkasa, akhirnya kedua adik kakak itu telah sampai di sekolah baru Esta.

Esta turun dari motor lalu segera memberikan helmnya kepada Angkasa dan mengulurkan tangannya tanda ingin berpamitan kepada sang kakak.

“Belajar yang rajin!, nanti kakak jemput,” Ujar sang kakak membalas uluran tangan Esta.

Esta mengangguk mengiyakan dan segera berjalan masuk ke dalam sekolah barunya.

Angkasa yang melihat punggung Esta mulai menjauh, segera menghidupkan mesin motornya dan meninggalkan halaman sekolah baru adiknya.

"SELAMAT DATANG DI SMP UNIVERSAL". Begitulah kira-kira papan nama yang ada di gerbang depan saat Esta mulai memijakkan kaki ke dalamnya. Halaman depannya sangat luas, dengan tambahan taman-taman disertai air mancur kecil di dalamnya.

“Tok,tok,tok,” Suara sepatu Esta dan murid lainnya bersahutan dan menggema di sepanjang koridor SMP Universal.

Esta memberhentikan langkahnya tepat di depan pintu kelas bertuliskan “Class 7A” Segera Esta memasukan diri ke dalamnya. “Sepi,” Itulah deskripsi singkat Esta dalam hati setelah masuk kedalam kelasnya. Hanya terdapat beberapa siswa saja yang baru menempati kursi yang kosong.

Sambil melihat dan meneliti, Esta menjatuhkan pilihannya untuk duduk di barisan paling depan, dekat dengan papan tulis. Sebelum duduk, Esta menaruh tasnya di kursi sebelahnya, agar ia tidak memiliki teman sebangku sehingga ia dapat duduk sendiri dan belajar dengan tenang. Lalu, segera Esta membuka tasnya dan mengambil buku yang kemarin baru ia baca.

10 menit pun berlalu, murid-murid baru lainnya datang dan mengisi kursi-kursi kosong di dalam kelas tersebut, terkecuali kursi di sebelah Esta.

Guru yang diduga Wali kelas 7A itu masuk ke dalam kelas sambil mengucapkan salam.

“Assalamualaikum, Good morning everyone,” Ucap sang guru

“Waalaikumsalam, Morning Miss,” Jawab murid kelas 7A kompak

“Anak-anak siswa-siswi baru SMP Universal, perkenalkan nama Miss, Clarissa Adhisty, kalian bisa memanggil dengan sebutan Miss Rissa,” Lanjut Miss Rissa.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post