Nadia Risma Akmal

Haiii semuaa-!! Nama saya Nadia Risma Akmal, kerap dipanggil Nadia. Saya tinggal di kota Jember. Saat ini saya bersekolah di MTsN 1 Jember dan menduduki bangku ...

Selengkapnya
Navigasi Web
Pintu Masa Depan

Pintu Masa Depan

Pintu Masa Depan

Penulis: Nadia Risma Akmal

Masa depan cemerlang tentu sangat didambakan oleh semua orang. Mencapai masa depan cermerlang tidaklah mudah, perlu usaha, waktu serta tempat yang mendukung. Salah satu usaha untuk meraih masa depan yang cemerlang adalah dengan membaca. Ketika seseorang membaca, ia akan mendapat banyak pengetahuan didalamnya untuk menjadi bekal di masa depan kelak. Membaca adalah aktifitas yang memerlukan ketentraman, sehingga membaca sendiri mempunyai tempat yang khusus, yaitu perpustakaan. Menurut KBBI, perpustakaan adalah tempat, gudang, ruang, yang disediakan untuk pemeliharaan dan penggunaan koleksi buku dan sebagainya. Perputakaan juga berarti koleksi buku, majalah, dan bahan kepustakaan lain yang disimpan untuk dibaca, dipelajari, dan dibicarakan. Perpustakaan bagaikan pintu yang membuka cakrawala masa depan, sebab disana kita bisa membaca segala jenis pengetahuan serta informasi.

Zaman sekarang, perpustakaan semakin turun peminat. Masyarakat sekarang justru menggunakan hampir seluruh kegiatannya untuk hal-hal yang tidak bermanfaat, seperti bermain handphone, bermalas-malasan, dan keluar sana sini menghabiskan waktu luangnya untuk hal-hal yang kurang berfaedah. Padahal, untuk mengisi waktu luang, perpustakaan menjadi solusi yang paling tepat. Era globalisasi telah berpengaruh besar untuk masa depan anak bangsa. Semakin maju teknologi, semakin berkurang minat membaca para anak bangsa. Banyak perpustakaan yang mulai terbengkalai sebab sepi peminat. Bahkan beberapa muda-mudi zaman sekarang tidak pernah tau seperti apa isi dari perpustakaan. Budaya membaca sudah terancam punah, literasi kian memburuk. Maka dari itu, penting sekali bagi para orang tua untuk mengajak anak-anaknya mengisi waktu luang di perpustakaan serta menanamkan budaya literasi sejak dini, bukan mengajak anaknya bermain gadget tanpa kenal waktu. Pendidikan zaman sekarang juga justru semakin memburuk, bukannya memperdalam literasi membaca dan mengandalkan buku di perpustakaan, justru sekarang para siswa belajar menggunakan handphone yang memiliki banyak hal negatif, seperti maraknya kecurangan. Tidak sedikit juga para siswa yang memanfaatkan gadget hanya untuk bermain game seharian bahkan ketika di sekolahpun para siswa diam-diam menggunakan gadetnya untuk bermain game sehingga mereka menjadi malas untuk mengunjungi perpustakaan. Sebenarnya, gadget memiliki sisi positif jika digunakan dengan baik, contohnya dengan membaca menggunakan gadget. Saat ini, perpustakaan tidak hanya berupa perpustakaan fisik yang berbentuk gedung, tetapi juga terdapat perpustakaan digital. Kemudahan teknologi ini yang seharusnya dimanfaatkan dengan bijak oleh anak bangsa.

Perpustakaan sudah bagaikan rumah bagi para ilmuwan-ilmuwan. Mereka mempelajari banyak hal melalui perpustakaan. Sekali membuka pintu perpustakaan, telah membuka satu peluang masa depan. Hal tersebut yang patut dicontoh oleh para anak bangsa. Dahulu, ketika pertamakali saya berkunjung ke perpustakaan, saya sangat takjub dengan puluhan rak berdiri yang berjajarkan ribuan buku-buku. Sejak saat itu, saya menjadi sangat tertarik untuk membaca karena perpustakaan. Bahkan setiap minggu, saya akan meminjam buku di perpustakaan untuk dibaca di rumah. Hingga melalui hobi membaca tersebut, saya menjadi gemar menulis karya-karya tulis milik saya sendiri yang ingin saya kembangkan menjadi buku seperti buku-buku yang telah saya baca di perpustakaan. Melalui perpustakaan, imajinasi serta pengetahuan saya menjadi semakin luas. Sayangnya, sejak saat pandemi melanda, saya tidak pernah mengunjungu perpustakaan lagi, dan sekarang saya lebih mengandalkan perpustakaan digital. Dari pengalaman saya diatas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan menjadi pintu untuk membuka masa depan saya yang bercita-cita menjadi seorang penulis. Masih banyak manfaat-manfaat lainnya dari perpustakaan yang membuka celah menuju masa depan. Maka dari itu, mari jadikan perpustakaan sebagai sahabat yang selalu menemani setiap titik perjalanan menuju masa depan. Jika semua anak bangsa membudayakan literasi membaca di perpustakaan, saya yakin negeri ini akan menjadi negeri yang maju akan bidang literasi.

Biografi Penulis

Halo semua-!! Perkenalkan, nama saya Nadia Risma Akmal. Saya berusia 14 tahun. Saya lahir di kota Banyuwangi pada tanggal 19 April 2009. Saat ini, saya sedang menempuh pendidikan di MTsN 1 Jember dan menduduki bangku kelas 8. Ini adalah essai kedelapan milik saya. Saya harap, essai saya ini dapat bermanfaat bagi kalian semua. Terima Kasih!

Nomor Whatsapp: 085607396412

Email: [email protected]

Instagram: ndya.raa_

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post