Pergaulan bebas, pergaulan bebas yang memiliki arti menjalin pertemanan dalam masyarakat, dan bebas yang berarti lepas atau tidak terikat. Dapat disimpulkan bahwa pengertian dari pergaulan bebas adalah pertemanan yang bersifat lepas atau tidak terikat. Pergaulan bebas merupakan interaksi antar manusia tanpa melibatkan norma norma yang ada atau peraturan dalam agama dan adat. Faktor-faktor penyebab pergaulan bebas ada banyak macamnya, bisa melalui keluarga, lingkungan sekitar, penggunaan internet yang salah, tingkat pendidikan yang rendah, keluarga broken home, ekonomi keluarga, kurangnya wawasan agama, gaya hidup modern.

Ciri dari pergaulan bebas ada banyak macamnya yaitu =

- Suka menghambur hamburkan uang untuk membayar sesuatu yang tidak penting

- Seks bebas

- Masih remaja tetapi sudah merokok, meminum minuman ber alkohol

- Tidak memanfaatkan waktu dengan sebaik baiknya

- Berpakaian tidak pantas

- Mudah gelisah, emosi, ingin menunjukkan eksistensi nya

melihat banyak nya ciri dari pergaulan bebas, kita sebagai seseorang yang ada di sekitarnya tidak bisa hanya mencaci, menjauhi, dan memarahi anak itu, kita seharusnya memberi solosi terbaik untuk menghindari pergaulan bebas tersebut. Yang bisa kita lakukan adalah =

- Memberikan sosialisasi terhadap anak remaja, terkait pergaulan bebas, dan apa saja dampak dari pergaulan bebas, hal ini bisa kita lakukan agar para remaja mengetahui bahaya apa saja yang akan mereka tanggung jika terjerumus ke dalam pergaulan bebas. Yang diharapkan, para remaja menjadi tau dimana batasan mereka dalam memilih pergaulan mereka dan menjadi takut untuk mengikuti jejak pergaulan bebas.

- Jika remaja itu sudah terjerumus dalam pergaulan bebas, maka kita bisa mengajak mereka mengobrol tentang apa yang mereka rasakan selama ini sehingga berani untuk memasuki pergaulan bebas tersebut, siapa tau mereka selama ini merasa dirinya hanya sendiri, tanpa rumah yang bisa menampung segala pikiran mereka yang sedang berantakan, dan karena ingin tempat untuk menenangkan pikiran mereka yang sedang berantakan, maka mereka beranggapan bahwa meminum minuman ber alkohol dapat membuat mereka tenang, dan merasa bahwa inilah tempatnya, tetapi nyatanya itu akan membuat masa depan mereka berantakan.

- Kita juga bisa membantu para remaja untuk memperbaiki cara pandang mereka, mengubah cara pandang agar berpikir optimis. Jika mendapat kekecewaan atau kegagalan, cobalah untuk berfikir optimis, dan berusaha memperbaiki di lain waktu.

Pendidikan hendaknya tidak hanya mengajarkan kemampuan intelektual atau pengetahuan, tetapi juga mengembangkan kemampuan emosional atau sikap mengendalikan emosi, serta sikap agar dapat melatih kepercayaan diri dalam mengambil keputusan yang tepat. Dengan ini diharapkan dedikasi pendidikan agar bisa memberantas pergaulan bebas, dan tidak menjadi sebuah kebiasaan remaja.