Nabil Arya Hafiz

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Liburan yang Tak Sebosan Itu

Liburan yang Tak Sebosan Itu

Liburan yang Tak Sebosan itu

 

Hari itu, Jumat, 20 Desember. Seperti biasa, aku berangkat ke sekolah mengenakan seragam batik bebas. Hari ini adalah hari pengambilan rapor. Udara pagi terasa sejuk, suasana sekolah masih sepi ketika aku tiba. Aku melangkah menuju kelas, namun ternyata aku datang terlalu pagi. Kelas masih kosong dan gelap. Aku duduk di kursiku, menunggu orang tuaku datang untuk mengambil rapor.

 

Sambil menunggu, teman-temanku mulai berdatangan bersama orang tua mereka. Kami saling mengobrol atau bermain ponsel untuk mengisi waktu. Tak lama, orang tuaku tiba, dan tibalah saat yang mendebarkan: pembagian rapor. Aku merasa gugup karena khawatir nilainya tidak sesuai harapan. Namun, saat rapor diberikan, rasa lega menyelimutiku. Nilai-nilaiku ternyata cukup baik, semua di atas KKM.

 

Setelah itu, aku pulang ke rumah. Di perjalanan, aku berpikir tentang apa yang bisa kulakukan selama liburan. Libur panjang dua minggu membuatku ingin mencoba hal-hal baru. Setiap hari, aku membantu orang tuaku dengan berbagai pekerjaan rumah, seperti memasak, menyapu, dan memperbaiki barang yang rusak.

 

Pada malam tahun baru, keluargaku mengadakan acara kecil di rumah. Kami bakar-bakar makanan bersama. Aku menyiapkan arang, sedangkan yang lain menyiapkan bahan-bahan seperti jagung, sosis, dan ayam. Setelah semuanya matang, kami makan bersama sambil bercengkerama. Malam itu ditutup dengan kembang api yang kami nyalakan di halaman rumah. Walaupun kakakku tidak ikut merayakan bersama karena ia pergi dengan teman-temannya, aku tetap merasa bahagia. Keluarga kami jarang berkumpul seperti ini, jadi malam itu terasa sangat istimewa bagiku.

 

Keesokan harinya, rutinitas kembali berjalan seperti biasa. Mendekati hari pertama masuk sekolah, aku memutuskan untuk memangkas rambut. Namun, saat ingin berangkat, motorku tiba-tiba rusak. Aku terpaksa berjalan kaki mencari tempat pangkas rambut terdekat. Untungnya, aku menemukan tempat yang sepi tak jauh dari rumahku. Setelah memangkas rambut, aku segera pulang, mandi, dan menyiapkan buku-buku untuk sekolah.

 

Malam itu, sebelum tidur, aku merenung tentang liburanku. Meski awalnya terasa membosankan, banyak hal menarik yang terjadi. Membantu orang tua, merayakan tahun baru, dan menyelesaikan hal-hal kecil yang biasanya terabaikan memberiku kebahagiaan tersendiri. Aku menyadari bahwa kebersamaan dengan keluarga dan hal-hal sederhana bisa menjadi kenangan indah.

 

Aku pun menutup hari itu dengan tidur nyenyak, bersiap menyambut hari pertama di sekolah esok pagi.

 

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post