nabila rahmadi syifa

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Why do you hate me? ( Chapter 1 )

Why do you hate me? ( Chapter 1 )

CHAPTER 1: MASA LALU

“Ma!!!”

Suara teriakan seorang anak laki laki yang berumur 14 tahun memanggil Ibunya sambil menuruni tangga dari lantai 2

“Albert,udah gw bilang jangan teriak teriak albert!!”

“heheh iya bang maaf maaf”

“kamu kenapa teriak teriak albert?”

“ma,nanti kalau adek lahir namanya juga huruf A kan awalnya?”

“dih kenapa lu sik yang nentuin,ya terserah mama dong” sela Aaron

“gw kan bilangnya ke mama bukan ke bang Aaron blek” kata albert dan menjulurkan lidahnya

“adek laknat emang”

Ibu mereka yang melihat pertengkaran kedua anak yang di depannya hanya tersenyum

“Eh ini kenapa ribut banget sik” seru Alex sambil menuruni tangga

“albert tuh yang teriak teriak”

“hush,kalian kenapa jadi berantem sik?” kata papa yang keluar dari pintu dapur

“pokoknya saat adek kalian lahir,kalian harus membahagiakannya ya”

Semua anggota keluarga mereka berkumpul dan tertawa bersama

Beberapa bulan kemudian..

Seorang anak perempuan dari keluarga itu lahir kedunia

“pak,anak bapak terlahir dengan sehat tetapi…”

“kenapa dok?”

“nyawa istri anda tidak bisa kami selamatkan”

Keempat orang yang berada disana sangat terkejut.keesokan harinya ibu keempat anak itu di kuburkan dengan layak

***

Aku sudah menduduku bangku SMA, Hari ini adalah hari libur, Aku bangun lebih cepat dari biasanya,masih gelap. Aku langsung mandi dan sekarang aku sudah memakai setelan layaknya orang yang bekerja di kantor,karena aku akan membantu papa dan ketiga kakakku dikantor.Aku turun ke lantai bawah untuk membantu bibi menyiapkan sarapan

“pagi bi!!” sapa ku

“pagi juga non”

“bibi..kan sudah ku bilang panggil aku Amanda saja”

“iya iya manda”

“bi ada yang bisa ku bantu”

“tidak ada manda,semua sudah selesai”

“yahh,kalau gitu aku bangunin kakak dulu ya”

Aku berjalan menuju lantai 2 untuk kekamar kakak kakaknya,saat Aku sudah berdiri di depan pintu aku mengetuk pintu kamar mereka tapi tidak ada jawaban sama sekali

“apa mereka belum bangun? Sudah lah aku masuk saja”

Aku masuk ke kamar kakakku dan benar saja mereka belum bangun,dan aku mendengar suara alaram yang ada disana berbunyi sangat kencang tapi kakak ku seperti tidak terganggu dengan alaram yang berbunyi itu

“kak Aaron!!! Kak Albert!! Kak Alex!!! Bangun!!”

“AYAM!!”

“ha? Ayam? Emang disini ada ayam?”

“aduhh dek,jangan teriak teriak dong orang masih pagi juga”

“lah perasaan kemarin gw dah masang alaram deh,kok ngk bunyi ya?”

“dih,ngk bunyi apanya cobak? Bunyinya kenceng malah”

“loh dek kamu ngapain rapi kek gini? Mau kemana?”

“punya kakak kok pikun ya? Padahal masih muda loh”

“pelupa lo lex,kan manda mau bantu bantu di kantor gimana sik”

“udah udah kalian mandi sana setelah itu turun ke bawah buat sarapan”

“papa dah bangun dek?”

“kayaknya sih udah”

“hmm Aaron lu mandi duluan deh”

“emang biasanya gw yang duluan kan”

“aku kebawah dulu ya”

Begitulah kakakku,mereka memang menggunakan gw lu dengan sesama tapi jika mereka berbicara denganku mereka menggunakan aku,dek,kamu,atau Amanda . Aku kembali ke lantai 1 dan melihat papa ku sudah duduk di meja makan,aku duduk di samping papa ku

“selamat pagi pa”

“selamat pagi juga manda, mana kakak kakak mu?”

“mereka baru mau mandi”

Aku berbincang dengan papa ku sembari menunggu abang abang ku. Di saat aku sering asik berbicara dengan papa ku,aku mendengar suara berisik dari lantai 2,aku sudah menebak kalau itu suara kakak kakak ku yang bertengkar karena jas.

“keknya aku harus ke atas lagi deh pa”

“yaudah ke atas sana,soalnya cuman kamu yang bisa bikin mereka diam”

Kakak kakakku memang sudah kebiasaan mereka selalu bertengkar setiap pagi hanya karena jas dan mereka selalu meminta ku untuk memilihkan jas untuk mereka,mereka tidak peduli apakah aku berangkat sekolah hari itu atau tidak yang pasti mereka selalu memintaku untuk memilihkannya

“eh ini kenapa sik?! Gara gara jas lagi?” tebakku

“nah mending nanya ama manda aja”

“nanya apaan?”

“ini soal jas, kami mau memakai jas putih untuk hari ini agar serasi dengan baju mu”

“lalu apa masalahnya? Bukannya kalian punya banyak jas putih?”

“nah kami kan punya banyak tapi kami mau memakai jas dengan yang gaya nya sama”

“mana coba ku lihat”

“nih”

Kak Alex memberikan jas yang mereka rebutkan sejak tadi,dan ternyata itu jas yang mereka pakai saat hari ulang tahunku tahun kemarin

“loh ini yang kalian perebutkan?”

“iya emang kenapa?”

“aishhh kakak kakakku yang kusayangi!! Bukannya masing masing dari kalian punya jas ini dengan gaya yang sama?”

“ha? Emang iya ya?”

“ini kan jas yang kalian pakai saat aku ulang tahun”

“ehh iya ya,kok kakak ngk inget ya”

“aishh yasudah pakai jasnya setelah itu keruang makan,papa sudah menunggu”

***

Sesampainya di kantor,aku membantu untuk menyiapkan ruang meeting

“dek,kamu bantu siapa ruang meeting ya”

“ya kak,berapa orang yang hadir untuk meeting kali ini?”

“sekitar 6 orang”

“oke” ucapku sembari berjalaan untuk keluar pintu

“dek,bentar”

“kenapa kak?”

“nih,kamu sekalian salin ke laptop ya”

“untuk materi meeting kah?”

“iya tolong ya”

“aku aktifkan infocusnya sekalian ya”

“iya”

Aku berjalan keluar dari ruangan kakak ku dan pergi ke ruang meeting untuk mempersiapkan semuanya

“udah siap dek?”

“udah kak,loh papa mana?”

“masih di ruangan kayaknya”

“hmm,aku panggil papa dulu ya”

Mereka membalas perkataan ku dengan anggukan. Saat aku sudah di depan pintu ruangan papa,aku mendengarnya sedang menelfon dengan seseorang

“hmm,papa sedang telfonan sama siapa? Suara nya seperti perempuan jahat” batinku

TOK TOK TOK

“pa!”

“ya manda kenapa?”

“bukannya hari ini ada meeting? Kenapa belum siap siap”CHAPTER 1: MASA LALU

“Ma!!!”

Suara teriakan seorang anak laki laki yang berumur 14 tahun memanggil Ibunya sambil menuruni tangga dari lantai 2

“Albert,udah gw bilang jangan teriak teriak albert!!”

“heheh iya bang maaf maaf”

“kamu kenapa teriak teriak albert?”

“ma,nanti kalau adek lahir namanya juga huruf A kan awalnya?”

“dih kenapa lu sik yang nentuin,ya terserah mama dong” sela Aaron

“gw kan bilangnya ke mama bukan ke bang Aaron blek” kata albert dan menjulurkan lidahnya

“adek laknat emang”

Ibu mereka yang melihat pertengkaran kedua anak yang di depannya hanya tersenyum

“Eh ini kenapa ribut banget sik” seru Alex sambil menuruni tangga

“albert tuh yang teriak teriak”

“hush,kalian kenapa jadi berantem sik?” kata papa yang keluar dari pintu dapur

“pokoknya saat adek kalian lahir,kalian harus membahagiakannya ya”

Semua anggota keluarga mereka berkumpul dan tertawa bersama

Beberapa bulan kemudian..

Seorang anak perempuan dari keluarga itu lahir kedunia

“pak,anak bapak terlahir dengan sehat tetapi…”

“kenapa dok?”

“nyawa istri anda tidak bisa kami selamatkan”

Keempat orang yang berada disana sangat terkejut.keesokan harinya ibu keempat anak itu di kuburkan dengan layak

***

Aku sudah menduduku bangku SMA, Hari ini adalah hari libur, Aku bangun lebih cepat dari biasanya,masih gelap. Aku langsung mandi dan sekarang aku sudah memakai setelan layaknya orang yang bekerja di kantor,karena aku akan membantu papa dan ketiga kakakku dikantor.Aku turun ke lantai bawah untuk membantu bibi menyiapkan sarapan

“pagi bi!!” sapa ku

“pagi juga non”

“bibi..kan sudah ku bilang panggil aku Amanda saja”

“iya iya manda”

“bi ada yang bisa ku bantu”

“tidak ada manda,semua sudah selesai”

“yahh,kalau gitu aku bangunin kakak dulu ya”

Aku berjalan menuju lantai 2 untuk kekamar kakak kakaknya,saat Aku sudah berdiri di depan pintu aku mengetuk pintu kamar mereka tapi tidak ada jawaban sama sekali

“apa mereka belum bangun? Sudah lah aku masuk saja”

Aku masuk ke kamar kakakku dan benar saja mereka belum bangun,dan aku mendengar suara alaram yang ada disana berbunyi sangat kencang tapi kakak ku seperti tidak terganggu dengan alaram yang berbunyi itu

“kak Aaron!!! Kak Albert!! Kak Alex!!! Bangun!!”

“AYAM!!”

“ha? Ayam? Emang disini ada ayam?”

“aduhh dek,jangan teriak teriak dong orang masih pagi juga”

“lah perasaan kemarin gw dah masang alaram deh,kok ngk bunyi ya?”

“dih,ngk bunyi apanya cobak? Bunyinya kenceng malah”

“loh dek kamu ngapain rapi kek gini? Mau kemana?”

“punya kakak kok pikun ya? Padahal masih muda loh”

“pelupa lo lex,kan manda mau bantu bantu di kantor gimana sik”

“udah udah kalian mandi sana setelah itu turun ke bawah buat sarapan”

“papa dah bangun dek?”

“kayaknya sih udah”

“hmm Aaron lu mandi duluan deh”

“emang biasanya gw yang duluan kan”

“aku kebawah dulu ya”

Begitulah kakakku,mereka memang menggunakan gw lu dengan sesama tapi jika mereka berbicara denganku mereka menggunakan aku,dek,kamu,atau Amanda . Aku kembali ke lantai 1 dan melihat papa ku sudah duduk di meja makan,aku duduk di samping papa ku

“selamat pagi pa”

“selamat pagi juga manda, mana kakak kakak mu?”

“mereka baru mau mandi”

Aku berbincang dengan papa ku sembari menunggu abang abang ku. Di saat aku sering asik berbicara dengan papa ku,aku mendengar suara berisik dari lantai 2,aku sudah menebak kalau itu suara kakak kakak ku yang bertengkar karena jas.

“keknya aku harus ke atas lagi deh pa”

“yaudah ke atas sana,soalnya cuman kamu yang bisa bikin mereka diam”

Kakak kakakku memang sudah kebiasaan mereka selalu bertengkar setiap pagi hanya karena jas dan mereka selalu meminta ku untuk memilihkan jas untuk mereka,mereka tidak peduli apakah aku berangkat sekolah hari itu atau tidak yang pasti mereka selalu memintaku untuk memilihkannya

“eh ini kenapa sik?! Gara gara jas lagi?” tebakku

“nah mending nanya ama manda aja”

“nanya apaan?”

“ini soal jas, kami mau memakai jas putih untuk hari ini agar serasi dengan baju mu”

“lalu apa masalahnya? Bukannya kalian punya banyak jas putih?”

“nah kami kan punya banyak tapi kami mau memakai jas dengan yang gaya nya sama”

“mana coba ku lihat”

“nih”

Kak Alex memberikan jas yang mereka rebutkan sejak tadi,dan ternyata itu jas yang mereka pakai saat hari ulang tahunku tahun kemarin

“loh ini yang kalian perebutkan?”

“iya emang kenapa?”

“aishhh kakak kakakku yang kusayangi!! Bukannya masing masing dari kalian punya jas ini dengan gaya yang sama?”

“ha? Emang iya ya?”

“ini kan jas yang kalian pakai saat aku ulang tahun”

“ehh iya ya,kok kakak ngk inget ya”

“aishh yasudah pakai jasnya setelah itu keruang makan,papa sudah menunggu”

***

Sesampainya di kantor,aku membantu untuk menyiapkan ruang meeting

“dek,kamu bantu siapa ruang meeting ya”

“ya kak,berapa orang yang hadir untuk meeting kali ini?”

“sekitar 6 orang”

“oke” ucapku sembari berjalaan untuk keluar pintu

“dek,bentar”

“kenapa kak?”

“nih,kamu sekalian salin ke laptop ya”

“untuk materi meeting kah?”

“iya tolong ya”

“aku aktifkan infocusnya sekalian ya”

“iya”

Aku berjalan keluar dari ruangan kakak ku dan pergi ke ruang meeting untuk mempersiapkan semuanya

“udah siap dek?”

“udah kak,loh papa mana?”

“masih di ruangan kayaknya”

“hmm,aku panggil papa dulu ya”

Mereka membalas perkataan ku dengan anggukan. Saat aku sudah di depan pintu ruangan papa,aku mendengarnya sedang menelfon dengan seseorang

“hmm,papa sedang telfonan sama siapa? Suara nya seperti perempuan jahat” batinku

TOK TOK TOK

“pa!”

“ya manda kenapa?”

“bukannya hari ini ada meeting? Kenapa belum siap siap”

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post