Liburan kali ini bertepatan dengan bulan suci Ramadan, membuat suasana jadi lebih bermakna. Setiap hari aku menjalani puasa sambil tetap melakukan kegiatan seperti biasa. Aku membantu orang tua membersihkan rumah, mencuci pakaian, dan menyiapkan makanan untuk sahur dan berbuka. Di sela kesibukan, aku juga tetap melaksanakan salat lima waktu dan mengikuti salat tarawih di masjid.

Hari-hari puasa terasa lebih semangat karena aku juga bisa berkumpul dengan teman-teman untuk buka puasa bersama. Kami bergantian menentukan tempat, kadang di rumah teman, kadang juga di luar. Momen ini sangat menyenangkan karena bisa bercanda, saling bertukar cerita, dan menikmati hidangan berbuka yang lezat bersama.

Saat Hari Raya Idulfitri tiba, aku dan keluarga berangkat pagi-pagi ke masjid untuk salat Id. Setelah salat, kami langsung bersilaturahmi dengan tetangga dan saling bermaafan. Suasana lebaran selalu terasa hangat, penuh senyuman, dan makanan khas lebaran yang menggugah selera seperti ketupat, opor, dan kue-kue lebaran.

aku dan keluarga melanjutkan perjalanan ke Bogor untuk berziarah ke makam kakek. Setibanya di sana, kami bersama-sama membersihkan makam, menaburkan bunga, dan membaca doa untuk almarhum. Momen itu terasa haru sekaligus damai, mengingat kembali kenangan bersama kakek semasa beliau masih hidup. Suasana sejuk di sekitar makam menambah ketenangan dalam hati, dan kami semua merasa bersyukur masih bisa datang dan mendoakannya bersama-sama.

Setelah selesai berziarah, kami melanjutkan dengan bersilaturahmi ke rumah keluarga yang tinggal di Bogor. Di sana, kami disambut hangat oleh saudara-saudara yang sudah lama tidak bertemu. Kami saling bermaafan, bercerita, dan menikmati makanan khas lebaran bersama. Suasana kekeluargaan begitu terasa, membuat lebaran kali ini menjadi salah satu yang paling berkesan bagi kami.