Muhammad Wildan Wildiansah

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
RESENSI FILM NEGERI 5 MENARA

RESENSI FILM NEGERI 5 MENARA

Resensi : Negeri 5 Menara

1. Judul : Negeri 5 Menara

2. Pengarang : Ahmad Fuadi (Pengarang novel)

3. Sutradara : Affandi Abdul Rachman

4. Penulis naskah : Salman Aristo dan Affandi Abdul Rachman

5. Tema : Perjuangan meraih cita-cita melalui pendidikan, doa, dan usaha

6. Tokoh dan perwatakan :

1. Alif Fikri : Cerdas, Ambisius, dan bersemangat belajar

2. Randai : Percaya diri dalam melakukan sesuatu

3. Said : Luwes, Ceria, Penghibur

4. Dulmajid : Bijak, dewasa, penuh tanggung jawab

5. Atang : Pendiam, setia, pekerja keras

6. Baso : Rajin, taat agama

7. Amak : ibu alif yang tegas, religius, dan penyayang

8. Ustad Salman : Bijaksana, sabar, dan inspiratif

9. Raja : Sahabat dari Padang

7. Alur : Alur maju. Ceritanya mengikuti perjalanan alif dari kampungnya di Sumatera Barat ke Pondok Madani di Ponorogo. Sampai akhirnya ia dan teman-temannya mengejar cita-cita masing-masing.

8. Latar :

1. Latar tempat :

Pondok madani (Pesantren di Ponorogo)

• Danau Maninjau, Sumatera Barat (kampung halaman Alif)

• Asrama, masjid, ruang kelas, lapangan olahraga, di pondok madani

• Lokasi lain seperti Bandung, Amerika Serikat, dan kota besar

2. Latar waktu:

Sekitar tahun 1990-an hingga 2000-an (masa remaja Alif dan teman- temannya di pesantren)

Rentang waktu mencakup masa belajar hingga mereka mulai mengejar cita-cita masing-masing

3. Latar suasana:

• Suasana religius dan disiplin di Pondok Madani

• Suasana penuh kekeluargaan diantara para sahabat

• Suasana penuh semangat dan optimisme dari para tokoh

• Suasana rindu terhadap keluarga di kampung halaman

9. Sinopsis: Alif Fikri seorang remaja dari danau maninjau, Sumatera Barat, bercerita-cita untuk sekolah di SMA favorit di Bandung dan ingin masuk ITB seperti idolanya B.J. Habibie. Namun karena keinginan ibunya, Alif dikirim ke pondok pesantren modern bernama pondok madani di Ponorogo, Jawa Timur. Disana Alif dikirim ke pondok madani bertemu dengan 5 sahabatnya. Mereka menyebut diri mereka Sahabat Menara, karena sering berkumpul di bawah menara masjid pondok sambil bermimpi tentang masa depan. Semboyan pondok yaitu "Man Jadda Wajada" (Siapa yang bersungguh-sungguh pasti berhasil) menjadi hidup prinsip mereka.

10. Amanat: Film Negeri 5 Menara menyampaikan pesan bahwa setiap orang berhak untuk bermimpi setinggi mungkin, asalkan dibarengi dengan usaha, doa, dan ketekunan. Pendidikan menjadi kunci penting dalam meraih cita-cita, dan persahabatan sejati akan selalu memberi dukungan dalam perjalanan itu. Kesabaran, kerja keras, serta keyakinan bahwa "Siapa yang bersungguh-sungguh, pasti akan berhasil" adalah nilai utama yang ditanamkan melalui kisah ini.

11. Kelebihan: Film ini berhasil menghadirkan visualisasi yang indah, terutama suasana pesantren dan alam Indonesia. Pemilihan aktor yang sangat cocok dan mampu menampilkan karakter yang natural. Nilai-nilai motivasi dan religius disampaikan dengan cara yang lembut dan inspiratif, didukung dengan sinematografi yang memukau.

12. Kekurangan: Beberapa alur cerita terasa terlalu cepat dan kurang dalam dibandingkan versi novel. Pendalaman konflik batin antar tokoh juga kurang tergarap secara maksimal, sehingga emosi tertentu terasa kurang kuat.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post