Muhammad Rafka ibrahim

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Novel negeri 5 menara

Novel negeri 5 menara

Novel negeri 5 menara

Alif adalah seorang remaja yang hidup di daerah Danau Maninjau dan baru lulus dari Madrasah Tsanawiyah bersama teman sekaligus saingannya Randai. Mereka sama-sama ingin bersaing masuk Institut Teknologi Bandung setelah lulus Sekolah Menengah Atas, tetapi orang tua Alif ingin dia meneruskan pendidikan ke sekolah Islam lagi. Alif awalnya tidak mau sampai dia mendapat pesan dari kerabatnya yang lulusan Pondok Madani, sebuah sekolah Islam di Ponorogo yang lulusannya fasih berbahasa asing dan punya karier di luar negeri. Alif pun tertarik dan menjadi santri di sana.

Di Pondok Madani, Alif mengikuti aturan-aturan yang ketat, mulai dari hanya boleh berbicara bahasa Inggris dan Arab hingga kewajiban membantu jaga malam. Di pondok, Alif diajarkan "mantra" berbahasa Arab man jadda wajadda yang artinya, "Siapa yang bersungguh-sungguh pasti berhasil." Mantra ini memotivasi Alif dalam kehidupannya di pondok. Di waktu senggang, Alif terbiasa berkumpul di bawah menara masjid bersama lima temannya: Raja dari Medan, Said dari Surabaya, Dulmajid dari Sumenep, Atang dari Bandung, dan Baso dari Gowa. Karena tempat berkumpul mereka, mereka berenam biasa dipanggil Sahibul Menara. Pada suatu hari saat berkumpul, mereka melihat awan dan mendapat inspirasi untuk mimpi mereka masing-masing: Alif ingin pergi ke benua Amerika, Raja ingin ke Eropa, Atang ke Afrika, Baso ke Asia, dan Said dan Dulmajid ingin tetap di Indonesia.

Selama empat tahun belajar di Pondok Madani, Alif mulai menekuni jurnalisme sebagai kegiatan ekstrakurikuler. Pada tahun terakhir, Baso pulang ke Gowa karena permasalahan ekonomi keluarga. Di sisi lain, Alif iri pada Randai yang sudah lulus SMA dalam tiga tahun dan mempertimbangkan untuk mengundurkan diri dari pondok agar bisa segera mengikutinya ke ITB. Namun, ayah Alif datang dan mengubah pikirannya. Alif pun mengikuti ujian akhir pondok bersama Raja, Said, Dulmajid, dan Atang. Mereka berlima lulus dan pulang ke kampung halaman masing-masing.

Di prolog dan epilog novel, diceritakan bahwa di masa mendatang, Alif bekerja di Amerika Serikat dan mendapat undangan menjadi panelis di London. Atang yang bekerja di Mesir juga diundang ke sana, jadi Raja yang sedang tinggal di London mengajak mereka berkumpul. Diceritakan pula kabar Baso yang telah mendapat beasiswa untuk menempuh pendidikan di Mekah serta Said dan Dulmajid yang mendirikan pondok berbasis Pondok Madani di Surabaya.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post