Muhammad Irsyad Al-Bikri

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Madrasahku, Keluargaku

Saat tersebut kata-kata keluarga, apa yang kita bayangkan? Ayah, Ibu, Adik, Kakak, Nenek, Kakek? Ya, itu benar. Namun keluarga tak hanya tentang hal seperti itu saja. Saking luasnya arti keluarga dalam kehidupan, kita tidak akan sanggup untuk menyebutkannya satu-satu. Keluarga merupakan anugrah terindah yang tuhan berikan kepada kita. Sudah semestinya kita bersyukur hidup di tengah-tengah kondisi keluarga yang baik dan lengkap. Karena di luar sana banyak di antara teman-teman kita hidup di tengah-tengah kondisi keluarga yang broken home. Tak sedikit pula diantara mereka yang hidup tanpa ditemani sosok Ayah ataupun Ibu, atau bahkan keduanya telah tiada.

Sepenting itukah peran keluarga dalam kehidupan kita, sehingga mereka yang tak bisa mendapatkan kebahagiaan dari keluarga merupakan suatu hal yang menyedihkan? Iya, keluarga itu sangatlah penting bagi kehidupan seseorang. Sesukses apapun seseorang, kesuksesan mereka itu tidaklah luput dari support keluarga dan juga do’a mereka. Coba saja pikirkan, kita hidup tanpa adanya keluarga. Tanpa adanya sosok Ayah, Ibu dan yang lainnya. Coba bayangkan, tentu kita akan keberatan dalam mengahadapi segala rintangan dalam hidup. Jangankan mengadapi rintangan, menjalani hidup saja mungkin kita keberatan.

Saya lontarkan kembali pertanyaan seperti di atas, Sepenting itukah keluarga bagi kehidupan seseorang? Iya, karena keluarga merupakan madrasah pertama bagi seorang anak sebelum ia masuk ke jenjang pendidikan seperti TK, SD dan lain sebagainya. Bagaimana jadinya seorang anak yang baru lahir tapi keluarganya tak ada lagi, tentu akan sulit ia dalam menjalani hidup. Karena dari keluargalah kita mendapatkan pendidikan tentang saling menghormati, menghargai, belajar bagaimana berinteraksi dengan orang yang lebih muda dan yang lebih tua. Semua jenis attitude diajarkan oleh keluarga. Coba kita lihat anak-anak yang telah masuk ke jenjang pendidikan SD, SMP, SMA yang bermasalah pada adabya, biasanya anak seperti itu bermasalah dari lingkungan keluarganya. Sehingga mereka menjadi seperti itu.

Pembentukan karakter seseorang dimulai dari keluarga. Jika baik keluarganya maka baik pula karakter mereka. Begitu pula sebaliknya. Namun, hal tersebut tak selamanya bisa dijadikan patokan. Karena sebaik apapun keluarganya, namun sang anak tak memiliki keinginan menjadi baik. Maka anak itupun tidak akan menjadi anak yang baik. Begitu pula sebaliknya. Namun, secara umum hal tersebut bisa dijadikan patokan. Diibaratkan seperti sebuah bibit, kalau bibit itu bibit unggul tentu ia akan menghasilkan peranakan yang unggul pula. Tapi, jika bibit yang ditanam bibit yang buruk, tentu peranakan yang dihasilkan akan buruk pula.

Selain sebagai madrasah pertama bagi seorang anak, keluarga merupakan tempat kita bercerita segala masalah yang terjadi kepada kita. Kita memang memiliki teman, namun pada saat kita jatuh tak banyak orang yang ingin berteman dengan kita. Atau mungkin tak ada yang ingin berteman dengan kita. Maka kemana tempat kita berkeluh kesah? Menceritakan segala masalah? Tentu bersimpuh di hadapan Allah menjadi solusi utama. Namun, peran keluarga pada saat kondisi kita seperti ini juga sangatlah penting. Dengan support dari mereka memungkinkan kita untuk bangkit kembali dari keterpurukan kita. Maka dari itu, jika kita memiliki masalah dengan keluarga kita mesti kita harus cepat selesaikan. Karena, kita takkan bisa menjalani hidup dengan bahagia dan tenang tanpa adanya sesosok keluarga. Jika kita masih memiliki keluarga, hendaknya kita senantiasa bersyukur. Karena banyak saudara kita di luar sana yang kehilangan sosok keluarga dalam kehidupannya. Dan yang tidak memiliki sosok keluarga lagi dalam kehidupannya, tetap semangat dalam menjalani hidup. Jangan menyerah, lakukan yang terbaik agar keluarga kita tetap bangga meski ia telah pergi ke alam sana.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post