Si Kecil
Saya terbangun di jam 05.00 pagi, dan terasa ingin buang air kecil, setelah itu saya mencoba kembali untuk tidur tetapi tidak bisa. Saya mencoba berbaring di sofa ruang tamu, karena di sana ada kipas yang kencang dan mungkin bisa membuat tidur, usaha itu berhasil tapi sayangnya saya terbangun kembali, dan kebetulan juga sepupu saya sudah bangun jadi saya mencoba mengusiknya untuk berbicara kepada saya. Karena ia adalah seorang pendiam sama seperti saya. Saat di rayu tetap saja ia tak terpengaruh dan pergi.
Tak lama kemudian pagi pun tiba, nenek membuatkan teh dan saya sedang di kamar mempersiapkan barang untuk pulang ke kota asal saya, jadi teman-teman saya sedang berada di rumah nenek saya di kota Batam. Saat sudah saya keluar kamar dan ingin ke dapur, eh ternyata nenek sedang membuat nasi goreng, saya sangat senang dan menunggu nasi goreng itu siap di sajikan.
Setelah menunggu, nasi goreng siap dan saya pun mengambil piring dan mulai memakan sarapan saya di hari ini, saat tengah makan, yang saya tunggu-tunggu si adik mungil keluar dari kamarnya sambil di gendong oleh ibunya yaitu Tante saya. Dengan wajah merona, di tutupi oleh bedung sungguh enak di pandang mata, sesudah makan saya meletakkan piring itu di tempat cuci piring dan kembali melihat adik sepupu saya.
Tante mempersilahkan ibu saya untuk menggendongnya, dan ibu pun mengendong adik mungil itu dan bermain bersama, ibu dan adik itu bermain cukup lama jadinya saya harus mandi dulu untuk mempersingkat waktu. Setelah siap mandi, saya kembali ke ruang tengah untuk melihat adik, dan Tante berkata kalau ini saatnya memandikan adik.
Tante dan nenek sibuk mempersiapkan peralatan mandi si kecil itu dan sesudahnya, adik mulai di buka pakaiannya termasuk pamper itu yang sudah penuh dengan kotorannya, dan adik mulai di basahi perlahan-lahan. Karena suhunya dingin adik menangis sejadi-jadinya dan Tante saya menjadi sedikit kesusahan untuk memandikannya, untung saja saat di tepuk-tepuk ia langsung diam dan patuh, dan akhirnya si kecil itu siap mandi dan ini sesi terakhir yaitu memasangkan ia pakaian dan bedung nya kembali.
Dan yang memasangkan pakaian ke adik adalah Tante saya yang satunya lagi, pokoknya ramai deh yang ngurusin si kecil ini, ibu memanggil saya dan menyuruh saya membuang kan pamper yang kotor itu ke tempat sampah. Awalnya saya menolak tapi karena melihat wajah adik itu saya pun menuruti perintah ibu, dan dengan terpaksa saya mengambil pamper itu dan membuangnya. Begitulah cerita pendek saya bersama adik sepupu saya.
Karimun, 4 November 2020
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.
Laporkan Penyalahgunaan
Komentar