Muflihah Zairima

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Menerjang Badan dan Rintangan

“Menerjang Badai dan Rintangan”

Pengalaman adalah pelajaran kehidupan dimasa lampau. Tiap kejadian menciptakan kenangan yang indah terutama di Pramuka. Tiga belas tahun saya melewati masa-masa di Pramuka, dimasa yang akan datang pasti akan tercipta kenangan dan cerita yang jauh lebih indah.

Rasa cinta yang mendalam pada Pramuka diawali saat saya mengikuti pesta siaga di Bengkalis tahun 2009 berlanjut aktif hingga MA dan terahir mengikuti Perkemahan Wirakarya Daerah di Siak tahun 2017. Selama perkuliahan saya masih bergabung di Pramuka membantu kegiatan-kegiatan Pramuka yang di selenggarakan di kampung halaman.

Sering kali teringat kenangan dan pengalaman terakhir mengikuti perkemahan di kelas dua belas. Terpilih menjadi salah satu peserta mewakili Kwarcab Kabupaten Kepualauan Meranti untuk berangkat ke Perkemahan Wirakarya Daerah (PWD) se-Riau yang diselenggarakan di Siak bertempat di Bumi Perkemahan Tengku Buwana pada tanggal 26 sampai 31 Desember 2017.

Peserta berjumlah dua belas orang, enam putra dan enam putri di ambil dari beberapa sekolah yang ada di Kecamatan Merbau, yaitu dari SMAN 1 Merbau, MA Al-Mukarromah Kamal, dan saya dari MA Al-Munawarah Desa bagan Melibur. Saat itu saya ditunjuk untuk menjadi Pimpinan Sangga putri (Pimsang putri).

Dilatih olah kakak-kakak Pembina yaitu Kak Yeni Sunarsih dan Kak Saiful Hidayat. Di saat Pagi hari kami harus Sekolah dan di sore hari kami berlatih, wajar jika rasa lelah melanda, tapi kami tetap semangat dengan rasa yang membara.

Hari demi hari terlewati, waktu sudah semakin dekat, persiapan pun samkin di lengkapi. Tepat H-2 hari perkemahan, kak Saiful dan salah satu anggota terlebih dahulu berangkat ke bumi perkemahan untuk memastikan kapling tenda sangga putra dan sangga putri dan memastikan tempat aman dari banjir karna saat itu cuaca sedang musim hujan.

Di hari H-1 perkemahan, kami berangkat menggunakan kapal Jelatik dari Selatpanjang, jam 15.30 WIB berkumpul di rumah kak Yeni sunarsih untuk pelepasan peserta yang di pimpin oleh Bapak SekCa Merbau. Setelah pelepasan kami menuju ke Pelabuhan Meranti Bunting jam 17.00 WIB karna perjalanan membutuhkan waktu kurang lebih empat puluh lima menit.

Kapal sudah merapat di pelabuhan jam 18.00 WIB. Saling bergotong royong dan bekerja sama memasukkan barang-barang ke dalam kapal, sebagai pimsang putri memastikan kembali bahwa tidak ada barang dan peserta yang tertinggal. Selama perjalanan menuju Siak memerlukan waktu sembilan jam.

Pukul 03.00 pagi disuhu yang dingin kami sampai di salah satu pelabuhan di Siak. Perjalanan kurang lebih satu jam menuju Bumi perkemahan. Sesampainya disana, saya dan teman-teman memindahkan barang-barang dari bis menuju kapling tenda dan mendirikan tenda terlebih dahulu.

Saat mengemas barang, tiba-tiba hujan yang tidak begitu deras tapi cukup membuat kami basah walaupun menggunakan jas hujan dan sepatu booth, barang-barang diungsikan ke tempat aman. Tenda dan dapur selesai di pagi hari, kami berbagi tugas untuk mengikuti pembukaan perkemahan dan melanjutkan menyiapkan kelengkapan tenda lainnya.

Setelah acara pembukaan selesai, dilanjutkan dengan kegiatan. Hari pertama sampai hari ke enam kami diberi tantangan hujan terus menerus, tanah yang berair, sehingga harus ekstra hati-hati saat berjalan, untuk menyelamatkan barang-barang dan tempat tidur, kami membuat parit kecil di sekeliling tenda agar air hujan tidak masuk kedalam bawah tenda. Tetapi, kami juga mendapatkan pengalaman dan banyak sekali teman baru dari kegiatan-kegiatan yang kami ikuti.

Malam terahir di perkemahan bertepatan dengan malam tahun baru. Kami nekat pergi ke taman menggunakan mobil bak terbuka dengan cuaca hujan deras, walaupun dengan keadaan baju yang basah, dingin, kami tetap merasa bahagia dan menikmati kebersamaan.

Beberapa jam kemudian, kami kembali untuk merapikan barang-barang yang akan dibawa pulang jam 03.00 pagi menggunakan bis menuju pelabuhan Buton dan di jemput kapal catar menuju pelabuhan Meranti bunting selama kurang lebih empat jam. Sesampainya di pelabuhan, kami sudah di tunggu para orang tua yang menjemput. Sungguh, pengalaman dan pelajaran yang berharga.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post