Bintang Yang Menerangi Kegelapan

Oleh : Muhammad Sadewa Eka Putra

Guru adalah salah satu profesi yang krusial dalam suatu negara, karena guru adalah seorang yang mengajarkan ilmunya kepada anak penerus bangsa yang di mana jika anak penerus bangsa malah tidak di bekali dengan ilmu yang matang maka hancurlah negara tersebut karena tidak ada yang bisa meneruskan hal-hal yang sudah di tetapkan pada negara tersebut.

Kali ini aku ingin bercerita pengalamanku, bagaimana seorang guru dapat mengubah sifat seseorang.

Saat itu aku duduk di bangku kelas 7 SMP setelah pandemi selesai, aku pun merasa ada yang berubah dari diriku, yang pasti salah satunya sifat malas yang kembali karena libur yang sampai 2 tahun lamanya, padahal aku sudah sempat sembuh dari rasa malas saat SD.

Rasanya sifat malas ini selalu menghantuiku, karena sifat malas ini, aku sering terlambat mengerjakan tugas yang padahal tugas itu sudah diberikan pada satu minggu yang lalu dan juga sering di omeli oleh guru. Rasanya semua usaha yang kulakukan saat SD sia-sia.

Tetapi saat itu aku tertarik pada suatu hal, yaitu lomba menulis, aku tahu lomba ini dari guru bahasa Indonesia yang mengajar di 5kelasku, aku merasa bersemangat dan ikut serta dalam lomba menulis tersebut dan dibimbing oleh guru bahasa Indonesiaku waktu itu. Jelas aku tidak lolos dalam lomba tersebut, karena itu juga aku pun hilang semangat lagi dan lanjut pada rutinitas keseharianku yaitu bermalas-malasan.

Waktu pun berlalu, entah sudah berapa banyak waktu yang sudah terbuang, karena sifat malasku ini yang tidak kunjung sembuh.

Sekarang aku duduk di kelas 9 SMP, masih sama dengan rutinitasku yaitu bermalas-malasan, tetapi kali ini sedikit ada yang berbeda, karena entah mengapa rasanya aku bersemangat sekali seperti singa yang terbangun dari tidurnya untuk mencari mangsa.

Aku jadi sering mengerjakan tugas tetapi setelah selesai entah mengapa aku tidak langsung mengumpulkannya dan lebih memilih sampai di panggil oleh guru untuk mengumpulkan tugas, dan juga aku memberanikan diri untuk ikut lagi dalam lomba menulis, karena guru bahasa Indonesiaku yang memotivasiku untuk mengikuti lomba menulis.

Aku jadi tertarik lagi untuk ikut lomba menulis, karena motivasi yang di berikan oleh guru bahasa Indonesiaku ini, cukup untuk melepaskanku dari rasa malas ini. Aku pun mulai membulatkan tekad untuk serius dalam lomba menulis kali ini, aku mengikuti bimbingan yang di berikan guru bahasa Indonesiaku dengan serius, aku di bantu untuk mengembangkan ide cerita yang sudah aku temukan agar lebih menarik.

Setelah semua itu, aku mengumpulkan tulisanku dan hanya bisa menunggu dengan rasa campur aduk. Pemenang lomba pun di umumkan, aku mencari namaku dengan rasa cemas dan merinding, setelah mencari cukup lama akhirnya aku bisa bernafas dengan lega, karena namaku termasuk dalam pemenang lomba.

Saat itu aku merasa bahagia sekali dan karena itu juga akhirnya aku jadi bisa sembuh dari rasa malasku, berkat guru bahasa Indonesiaku yang sabar membimbingku agar aku bisa menjadi lebih baik.

Aku jadi membayangkan seolah guru adalah bintang-bintang yang menyinari di malam yang gelap gulita.

Biodata :

Hai, perkenalkan nama saya Muhammad Sadewa Eka Putra. Saya adalah murid MTSN 2 Jember, saya saat ini masih kelas 9, rumah saya berada di Perumahan Griya Wirolegi Asri Jl. M.T. Haryono.

Email : [email protected]

Nomor : 085338620383