Mochamad Fadjri

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

SERIGALA DAN KAMBING

Judul: Serigala Dan Kambing

Penulis:Mochamad Fadjri

Jenis:Cerpen

Sekolah:SMPN 98 Jakarta

SERIGALA DAN KAMBING

Ditengah hutan yang jauh di pedalaman, terdapat sebuah desa yang berpenduduk hanya 10 keluarga. Kehidupan sehari-hari warga desa tersebut, selain berladang juga berternak kambing dan ayam.Karena letaknya di tengah-tengah hutan belantara, sering kali desa itu diganggu berbagai hewan buas. Walau begitu, mereka telah terbiasa dengan kehidupan seperti itu. Pasrah dan tetap menjalani kehidupan sebagaimana mestinya.

Pada musim kemarau yang panjang. Kawanan kambing digiring ke lembah yang cukup jauh untuk mendapatkan rerumputan sebagai makanannya. penggembala biasanya membiarkan kambing-kambing mereka mencari rerumputan sendiri.

Pada suatu ketika di musim yang sama, terlihat beberapa serigala mendekati lembah tersebut. Kebetulan saja, pada saat itu kawanan kambing berada pada dataran yang lebih tinggi di sekitar lembah. Melihat keadaan tersebut, serigala tidak dapat menjangkaunya, karena apabila mereka mendekati kawanan kambing, mereka pasti dihalau oleh para gembala yang sudah terlatih untuk menghadapi hewan buas.

Walaupun keadaan cukup sulit bagi serigala-serigala tersebut, mereka tidak kehabisan akal. Mereka tetap mencoba mendekati kawanan kambing dan berusaha mendapatkannya.

Ketika seekor serigala melihat seekor kambing, ia berusaha mendekatinya sambil berkata,

“Hai kambing, ayo ke sini, rumput di sini lebih segar dan lebih lezat rasanya. Ajak pula teman-teman mu lainnya, agar mereka juga dapat menikmatinya!”

Mendengar suara itu adalah serigala, kambing tersebut pun berlari menuju kawanananya, dan menyampaikan berita tersebut. Namun ada beberapa kambing yang malah mendekat ke serigala. Karena masih muda dan belum berpengalaman, kambing muda tersebut memaksa teman-temannya yang lain untuk ikut besamanya menuruni lembah dan mengikuti saran dari serigala tadi.

Beberapa kambing muda dari kawanan tersebut ikut tergoda dengan ajakan tersebut. Namun sebelum mereka berangkat, untung saja datang seekor induk kambing, sambil berkata.

“anak-anakku, biarlah saya yang akan menjawab ajakan serigala itu, kalian di sini saja. Saya akan segera kembali memberikan kabar untuk kalian”.

Namun induk kambing diprotes oleh kawanan kambing yang masih muda,

“kenapa tidak mengajak kami bersama anda, apakah anda ingin menikmati rerumputan yang segar seorang diri saja tanpa memperdulikan kebutuhan kami?“

Dengan bijak induk kambing tersebut menjelaskan alasan mengapa mereka harus menunggu.

“Anak-anak ku, karena kalian masih muda dan belum pernah bertemu dengan hewan buas di hutan ini.” induk kambing memberi pengertian.

“ Salah satu binatang buas itu ialah kaum serigala yang mengajak kalian tadi. Mereka bermaksud mengelabui kalian. Apabila kalian menuruni lembah ini, kalian akan disantap olehnya.” tambahnya lagi.

Kawanan domba mudapun memahami, kini mereka melarang induk kambing pergi sendirian bahkan lebih baik diurungkan saja niat menemui serigala-serigala itu.

“Saya tahu cara menghadapi mereka, saya akan tunjukan kepada kalian bahwa kita bukanlah kawanan kambing yang bodoh, kalian tunggu saja di sini, saya akan kembali dengan selamat.” ujar induk kambing sambil bergegas menuju tempat yang diberitahu oleh kambing muda tadi.

Sambil berhati-hati melangkah dan melihat keadaan sekelilingnya, dia pun tiba di tempat yang dimaksud. Dari sana, memang benar, terlihat beberapa serigala sedang bermalas-malasan sambil menunggu kesempatan memperdayai kawanan kambing.

Melihat induk kambing, dengan tubuh yang cukup besar. Seekor serigala menjadi tergiur, dan kembali mencoba menggodanya.

“Hai kambing yang lapar, badanmu besar, pasti membutukan rerumputan yang banyak. Ayo ke sini. Mendekatlah kesini. Lihat betapa banyaknya rerumputan yang sangat segar dan lezat!” rayunya.

Mendengar ajakan serigala tersebut, induk kambing pun menjawab,

“Terima kasih, rumput di bawah sana mungkin akan jauh lebih baik, tapi kalau aku turun kalian akan mendapatkan makanan yang lebih baik, dan menjadi kesukaan kalian. Jadi, saya lebih suka di sini, di tempat dimana kalian tidak dapat menganggu saya dan kawanan kambing yang lain, setidaknya kami cukup aman walau rerumputan yang ada tidak sebaik yang kalian katakan.” ujar sang induk kambing sambil berlalu meninggalkan tempat itu dan kembali kepada kawanan kambing yang tengah was-was menunggunya.

Betapa para kambing itu senang melihat induk kambing telah kembali dengan selamat.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post