M Nazki Toriqissalam

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
(Air Mata Yang Dirindukan) Bab II Niat Do'a Pemula Tujuan
paizin.my.id

(Air Mata Yang Dirindukan) Bab II Niat Do'a Pemula Tujuan

Niat Do’a

Pemula Tujuan

Tahukah kalian apa itu shalat?shalat itu menurut bahasa yaitu do’a.Dan artinya ketika shalat itu sama seperti kita meminta do’a kepada allah swt.

Lalu kenapa aku ketika masih sekolah TK aku selalu di perintah oleh bunda untuk selalu shalat berjamah di masjid?karena kata bunda supaya nanti aku sudah tumbuh besar nanti bisa terbiasa melaksanakan shalat berjamaah.

Ketika itu aku pulang dari sekolah pun aku langsung pergi menuju mesjid bersama bunda untuk melaksanakan shalat dzuhur berjamaah.

Akupun berdiam sejenak ketika adzan berkumandang dan ternyata yang adzan tersebut adalah Om Agung,aku pun merenungi diri sendiri.Bahwa aku sangat beruntung mempunyai ibu yang rela dan tulus menemaniku sekolah,serta selalu menjaga dan merawatku.

Setelah adzan pun selesai,aku langsung menunaikan shalat duhur berjamah.

Setelah itu aku pun pergi menuju bundaku.Ketika aku sudah sampai ke bundaku,bunda langsung menanyakan kepadaku siapa yang adzan dzuhur tadi.

‘’nak tadi kamu tau nggak siapa yang tadi adzan dzuhur?sambil dalam hati bunda berdo’a kepada allah awt.Supaya aku bisa adzan seperti orang yang ditanyakan oleh bunda.

Aku pun menjawab dengan heran kenapa bunda tak biasanya menanyakan siapa yang adzan.’’Oh iyah bunda,yang tadi adzan itu Om Risman!

Setelah itu aku dan bunda pun berangkat meneruskan perjalananku untuk pergi menuju rumah,dan ketika itu aku pun di gendong kembali sama bundaku.

Dalam perjalanan bunda dan aku pun melihat abang abang yang mengendarai sepeda motor,abang abang tersebut mengendarainya dengan banyak gaya.Lalu bunda pun menasihatiku.

‘’nak ketika kamu sudah besar,nanti kamu sedang mengendarai sepeda motor kamu jangan mengendarainya seperti abang abang itu yang banyak gaya!

Tiba tiba abang abang yang tadi mengendarai sepeda motor itu jatuh ke selokan yang banyak sampah dari warga,saluran menuju sungai.

Hahaha....aku dan bunda pun tertawa tawa dengan suara yang si pendam hingga pipiku dan pipi bunda meumerah.lalu bunda pun bicara padaku.

‘’tuh kan baru saja bunda katakan,kalau bawa sepeda motor itu jangan banyak gaya.Itulah akibatnya’’.Bunda bicara sepeti itu sambil posisi masih tertawa.

Perjalanan pun kami lanjutkan pergi menuju rumah.dan aku pun sampailah di depan halaman rumah.

Ketika aku dan bunda sampai di rumah aku langsung tiduran sambil nonton tv di ruang keluarga,dan bunda ketika sampai di rumah langsung mengganti baju di kamar bunda.

Acara tv kesukaanku telah di mulai,tapi bunda menyuruhku untuk mengganti pakaianku.

‘’nak ganti baju dulu,itukan baju buat sekolah besok! Kata bunda sambil memasak di dapur.

Lalu akupun menjawab dengan rasa sedikit kesal pada bunda karna lagi nonton tv acara kesukaanku di ganggu. ‘’iyah bunda’’.

Setelah itu aku pun langsung masuk ke kamarku,aku pun ganti baju.setelah aku ganti baju aku pun langsung menuju ruang keluarga lagi untuk melanjutkan acara tv kesukaanku.

Dan ternyata aku ketiduran pas acara tv tersebut iklan,karena acara tvnya itu iklan dan iklannya itu lama.Dan karena aku kecapean sudah sekolah,aku pun ketiduran.

****

Dua tahun kemudian,aku pun tumbuh besar dan aku pun naik ke sekolah SDN NEGLASARI.Ketika itu aku naik kebangku kelas 1,sekolah SD dan sekolah TK sangat berbeda suasana dan lainya.

Suasana jadi berbeda,semangat belajar pun lebih beda di bandingkan sekolah TK.Sekarang aku ketika ke sekolah tidak di gendong lagi seperti aku masih sekolah TK,ketika aku di antar ke sekolah hanya mendaftarkan saja.Kalau pendaftaranku sudah selesai bunda pun tidak menemaniku,bunda langsung kembali pulang ke rumahku.

Teman jadi lebih banyak dan pengalaman jadi sungguh luas.Aku terpilih menjadi lomba tahfidz di sekolahku dan aku sama kaka kelasku di seleksi terlebih dahulu.Dan ternyata diriku terpilih menjadi peserta lomba tahfidz tingkat kecamatan.

Aku pun pulang kerumah dan aku bilang ke bundaku.

“assalamualaikum bunda? Sambil lari lari ke rumah karna punya berita bahagia.

Bunda pun menjawab dengan hati yang sangat gembira.

‘’waalaikumsalam,ada apa kenapa lari lari awas nanti jatuh’’

‘’bunda aku terpilih menjadi peserta tahfidz tingkat kecamatan!

Bunda pun langsung memeluku dengan erat dan bunda bilang.

‘’alhamdulilah kalau gitu,kamu memang kebanggaan orang tua.semangat yah,selamat berjuang kamu pasti akan ada selalau dalam do’a bunda nak’’.

‘’ Oh...yah,aku kan sudah terpilih menjadi peserta tahfidz tingkat kecamatan.Berati aku harus membuktikan semua kekuatan dan mengeluarkan semua apa yang aku bisa’’.Dalam hatiku aku bicara seperti itu,danl diriku termenung sambil pikiranku kemana mana.

Bahagia,itulah yang kurasakan pada saat aku menjadi peserta tahfidz tingkat kecamatan.

Hari mulai berlalu dan hari perlombaan pun mulai dekat,tapi aku tak akan pernah pantang menyerah walaupun waktu sudah dekat.Karna aku sudah punya allah swt.Dan do’a dari bundaku tercinta.

****

Hatiku mulai dek dekan,karna aku menjadi undian peserta tahfidz nomer tiga.Tapi aku selalu berdoa kepada allah swt.

‘’robbisrohli sodri wa yassirli amri

Wah lul uqdatan min lisani yafqohu

Qouli’’.

Aku mendapatkan do’a itu dari ayahku,menurut ayahku di bacakan sebelum naik untuk tampil berpidato,lomba ataupun juga bisa buat do’a belajar.

Oh....yah! aku kan belum mengenalkan ayahku yang luar biasanya tak kalah sama bundaku.

Ayahku suka di panggil ustaz di kalangan masyarakat,ayahku mencari nafkah dengan ilmu.Ayahku pernah bilang.

‘’Nak yang pertama harus kamu pikirkan itu kalau mau memenuhi kebutuhan hidupmu itu bukan dengan pekerjaan,tapi dengan ilmu’’.(USTD.USEP DARUSSALAM). Itulah kata kata ayah yang pertama di berikan kepadaku.

Ayahku suka di undang untuk berceramah,atau suka mengobati orang yang sakit dengan berkah dari do’anya.

Oke itulah sekilas pengenalan ayahku.

Do’a itu harus aku bacakan ketika aku sebelum mau tampil ke panggung untuk lomba.

Nomor peserta undian dua selesai,saatnya aku membuktikan apa yang aku bisa.Dan aku berjuang tidak kosong dengan do’a,dan dukungan dari teman temanku,guruku,dan bundaku yang selalu menemaniku tidak lupa ayahku yang selalu mendukung dari kejauhan karna ada satu dan dua hal.

****

Beberapa menit kemudian,acara telah selesai di laksanakan.Dan saat itulah waktu yang sangat penuh dengan kecemasan dan ke hawatiran,karna waktu itu adalah pengumuman siapa juara tahfidz dalam perlombaan tersebut.

Suara pembawa acara telah mulai terdengar.semua terdiam sepi dan pada saling berdoa kepada allah swt.

Lalu pembawa acara pun sudah mengumumkan juara tiga dan keduanya,aku tidak mendapatkan juara tersebut.Tapi juara satunya belum di umumkan oleh pembawa acara tersebut.

‘’dan siapakah juara pertama dalam perlombaan tahfidz tingkat sekolah SD se kecamatan ini,dia adalah peserta nomor undian tiga!

Aku pun terdiam sejenak,dan nomor peserta undian tiga itukan aku.Bunda pun langsung menangis dan memelukku sambil berkata.

‘’nak selamat,do’a dan usaha kamu tidak sia sia’’

‘’iyah bunda makasih,ini semua juga berkat do’a bunda dan ayah’’

Jawabku sambil menangis atas rasa bahagia.

Disitulah aku selalu berdoa dan berubah menjadi anak yang rajin dan suka menghafal.

Permintaan yang aku inginkan selalu di kabulkan oleh ayah dan bundaku.

‘’makisina fihi abada

Wa yunzirallazina

qallutakhazallahu walada’’

Suara terdengar dari dinding kamar sebelah pada sepertiga malam,yaitu dari kamar ayah dan bundaku.

Dan ternyata itu adalah suara ayahku yang sedang mengaji surat al kahfi,ayahku suka shalat tahajud dan juga ibuku juga suka ikut shalat tahajud.

Yah...memang ayah dan bundaku adalah seseorang yang tekun dalam akhirat,tapi mereka berdua ada hal yang berbeda kebiasaan beribadahnya.

Ayahku,dia seorang ahli ibadah.Tapi ketika ayahku telah selesai ayahku tidak akan keluar dari kamar paling lama satu jam,karena ayahku ketika sudah shalat maka di suka dzikir.

Berbeda dengan bundaku,bunda juga ahli ibadah.Tapi bunda ketika sudah selesai melaksanakan shalat,bundaku selalu bershalawat dan bundaku sudah pernah mengalami keajaiban shalawat.

Ayah dan bunda bukan berarti,ayah tidak pernah shalawat dan bunda tidak pernah dzikir.

Tapi maksudnya,ayah suka bershalawat tapi ayah ku mengutamakan dzikir.Begitupun bundaku bukamn berarti bundaku tidak pernah dzikir,tapi bundaku suka berdzikir tapi ibuku mengutamakan shalawat.

****

Jangan lupa baca bab selanjutnya oke!

Yang berjudul ‘’keinginan yg terlupakan’’

Jangan lupa follow and koment oke.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post