M.Fitra Akbar Hasibuan

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
TUPAI DAN SEMUT HITAM

TUPAI DAN SEMUT HITAM

Di sebuah perkotaan yang indah dan nyaman, tidak jauh dari kebisingan raungan mesin kendaraan dan mesin pabrik yang beroperasi, hiduplah seorang guru. Guru ini memiliki sawah dan ladang. Suatu hari guru ini duduk di tepi sawah. Ia duduk sambil memandangi sawahnya yang luasnya tidak seberapa itu. Selain memiliki sawah, ia juga memiliki juga ladang. Di ladang tersebut, petani ini menanam pohon rambutan, pohon sirsak dan pohon manga. Hatinya sangat senang melihat pohon-pohon yang akan panen tersebut. Sambil menghitung berapa banyak buah yang akan dipanen tersebut dan keuntungan yang akan didapat, tiba-tiba ia melihat seekor tupai yang melompat dari satu pohon ke pohon yang lain. Lalu, timbullah kesedihan dalam hatinya bahwa tupai tersebut akan merusak panennya tahun ini. Ternyata kesedihan petani ini seakan menggoreskan rasa haru pada semut hitam. Raja semut hitam ini segera mengumpulkan pasukannya untuk mengusir tupai tersebut. Kemudian semut hitam itu berbaris dari akar pohon yang paling rendah sampai kepada dahan yang paling tinggi. Tupai yang melihat semut hitam berbaris dibatang pohon yang akan dipanen tersebut, segera lari meninggalkan pohon dari ladang itu. Konon, semut hitam adalah musuh dari tupai. Karena kekompakan semut hitam dan jumlahnya yang sangat banyak, tupai menjadi tidak berani dengan semut hitam. Kembali kepada si guru. Ia menjadi heran dan penasaran, mengapa tupai tersebut meninggalkan ladangnya. Padahal, petani itu yakin tidak ada seorang pun yang bisa menangkap tupai itu. Tupai adalah binatang adalah binatang yang sangat pandai dalam meloncat. Karena kepandaian tupai itu, banyak guru yang mengalami kerugian karena panennya banyak dirusak oleh tupai. Petani ini kemudian mendekati batang poho yang akan dipanen dan melihat semut yang berbaris di pohonnya. Guru tersebut sangat bersyukur, karena semut hitam telah berhasil mengusir hama tupai dari ladangnya. Kisah ini mengingatkan kita semua, sepandai-pandainya tupai melompat, suatu saat pasti akan jatuh juga. Tidak ada orang yang sempurna dalam hidup ini. Pelajaran yang bisa kita ambil dari kisah ini adalah, sepandai apapun kita, tentunya kita pasti memiliki kekurangan. Contohnya saja: Tupai yang pandai meloncat, tetap memiliki kekurangan. Kekurangannya yaitu takut pada semut hitam. Tuhan sudah memberikan talenta kepada kita, gunakanlah sebaik-baiknya dalam hal positif. Ketika satu orang diberikan talenta dalam bermain musik, bukan berarti orang tersebut juga pandai dalam bidang lain. Maka dari itu, bersyukurlah apapun talenta yang Tuhan berikan pada kita. Tetaplah rendah hati, meskipun orang lain tidak sepandai kita

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post