Maura Hasni Nauli Siregar

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Visible (side TVIMF)

Visible (side TVIMF)

Matahari bersinar sangat terik. Siang itu, di suatu sekolah, anak-anak berseragam merah putih berhamburan keluar dari kelas masing-masing.

Mereka sangat senang, raut muka bahagia setelah mengikuti pelajaran. Begitu juga dengan dua gadis yang keluar dari kelas lima. Mereka berdua adalah Lily dan Selena. Selena, gadis dengan aura dingin dan tidak banyak bicara itu pasti akan pulang terlebih dahulu, mendahului temannya. Serta Lily, teman baru di sekolah barunya di sekolah ini.

"Aku pulang duluan," ujar Selena sembari menggendong tasnya.

"Baiklah." Balas Lily sambil tersenyum.

Selena mengganguk. Gadis dengan rambut panjang yang bagian bawahnya ikal itu akhirnya pergi meninggalkan temannya. Selena membuka payungnya dan menutupi atas kepalanya dengan payung. Matahari sangat terik, itu membuatnya takut. Lily mengerutkan keningnya. Lagi-lagi, dia penasaran dengan kehidupan Selena yang tidak di ketahuinya.

"Apa aku harus mengikutinya?" Pikirnya sembari menatap punggung Selena yang kian menjauh dari tempatnya. Lily menggeleng tegas. "Tidak! Dia kan juga butuh privasi! Tidak sopan jika aku mengikutinya diam-diam." Dia berkata pada diri sendiri.

Gadis berambut sepunggung itu akhirnya berjalan pulang. Namun, pikirannya tetap tertuju pada teman barunya yang bernama Selena. Lily melihat bangku putih yang berada di depan taman. Dengan malas dan menghela napas, dia berjalan ke arah bangku tersebut. Dia duduk dan melihat sekitar. Lily sangat malas untuk berjalan pulang.

"Selena itu ... Orangnya misterius, ya? Baru pertama kali ini aku mendapat teman yang sangat dingin dan kaku." Lily mulai berbicara sendiri.

Entalah, dia tidak memiliki teman untuk berbagi cerita ini. Jika di ceritakan ke orang lain, nanti orang tersebut pasti akan memberitahu Selena. Itulah yang tidak di inginkannya.

Mata Lily menangkap sosok gadis seumurannya berjalan memasuki taman dengan mengendap-endap. Dia membawa payung hitam yang melindungi dirinya. Payung yang biasa dia bawa ketika siang hari. Rambut panjangnya berhembus tertiup angin. Dia menoleh ke kanan dan kiri.

'Itu Selena!'

Lily mengerutkan keningnya lagi. Timbul niat untuk mengikuti teman barunya itu.

'Untuk apa Selena ke sini?'

Bukan apa-apa. Tapi, dia jarang sekali ke sini. Selena akan memberi alasan jika di ajak keluar pada waktu siang hari. Entah itu banyak pr, ada acara, tidak bisa keluar, dan masih banyak lagi. Jadi, ada keperluan apa Selena ada di sini? Itulah yang di pikirkan oleh Lily saat ini.

Lily tidak dapat menahan rasa penasarannya. Dia mengikuti Selena diam-diam. Selena memasuki taman paling belakang. Lily yang bersembunyi sembari jongkok di balik semak-semak itu dapat melihat sosok anak laki-laki bersama temannya. Anak laki-laki yang tengah duduk di kursi itu langsung mengangkat kepalanya ketika melihat Selena ada di depannya.

"Kau lama sekali!" Protesnya sembari melipat tangannya di dada.

"Aku sekolah,"

"Aku dulu juga sekolah, tidak selambat kau!" Balas anak laki-laki itu tidak mau kalah. Selena memutar bola matanya, malas.

"Ayo cepat pergi! Nanti ada orang yang melihat!" "Ya kau yang ayo! Aku sudah menunggumu. Dasar lambat!"

Kearne merubah dirinya menjadi kelelawar, begitu juga dengan Selena. Sebelum mereka benar-benar pergi, Selena dapat merasakan aura seseorang yang sedang mengintip Selena dan Kearne. Dia melirik sedikit. Namun, dia tidak melihat siapa orang itu, dan memilih untuk mengabaikannya. Lily melebarkan matanya. Dia terkejut dengan apa yang barusan di lihatnya. Tiba-tiba, sebuah tangan menepuk pundaknya pelan.

"Lily? Kamu ngapain di situ?" Lily menoleh ketika mendengar namanya di sebut.

Seorang wanita cantik berdiri di sebelahnya, menatap binggung gadis yang tengah jongkok di balik semak-semak, seperti mengamati sesuatu. Wanita itu menengok ke depan, arah yang di tatap oleh putrinya. Tidak ada siapa-siapa.

"Mama?" Lily berdiri dan menatap mamanya.

"Mama ngapain di sini?" Gadis itu heran melihat ibunya berada di taman.

"Lho, kok kamu balik nanya? Mama mau ketemu sama Tante Bella. Kamu?"

"Tadi ..." Lily menatap pohon dan bangku taman kosong. Dia menatap sekitar, mencari keberadaan Selena dan Kearne.

"Lily?"

"Iya, ma? Nggak ma. Lily nggak ngapa-ngapain."

"Oh, ya sudah. Kamu pulang, ya!" Lily mengganguk mendengar perintah mamanya.

Lily berjalan pulang meninggalkan mamanya yang ingin bertemu dengan temannya. Beribu tanda tanya tersimpan di kepalanya. Dia masih binggung dengan kehidupan Selena. Mungkin, tidak seharusnya dia kepo dengan kehidupan temannya. Oh tidak! Apa yang tadi di lihatnya? Selena dan anak laki-laki itu berubah jadi kelelawar?

"Tidak mungkin!" Lily menyangkal pikiran tersebut. Namun, gadis itu kembali terdiam. Dia melihat kejadian itu dengan nama kepalanya sendiri. Apa mungkin, Lily salah melihat? Entahlah, dia juga tidak tahu.

"Sangat tidak masuk akal!" Kata Lily mencibir diri sendiri. "Tidak mungkin Selena dan anak laki-laki itu vampir, kan?"

***

End

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post