Malida Firyal Kautsar

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

BUKU TEMAN KECILKU

#Lomba Menulis Buku Siswa Anak Indonesia Cinta Buku

BUKU TEMAN KECILKU

Oleh Malida Firyal Kautsar

Ku tulis apa yang ku baca. Ku hafal apa yang ku tulis. Ku tiru apa yang ku hafal. Aku masih ingat ketika dulu ditanya tentang cita-cita ku. Ingin menjadi dokter kata ku. Tapi tiap hari aku bermain sekolah-sekolahan. Aku yang jadi guru nya. Semua buku yang ibu beli untukku ku bawa agar semua murid ku bisa membaca nya.

Potret keakraban ku dengan buku telah terjalin sejak aku bisa membaca buku iqro dan buku belajar membaca. Ibu hampir tiap Minggu membelikan aku buku baru, karena Buku iqro dan alat tunjuk sebelumnya pasti ketinggalan entah di rumah siapa waktu bermain. Di dukung ayah yang setiap akkhir pekan selalu membawa kertas bekas yang tidak dipakai, yang lembar sebelahnya masih bisa dimanfaatkan untuk menulis. Dijilid ayah menjadi buku menulis ku. Aku makin suka bermain guru-guruan dirumahku. Sangat leluasa dipakai seperti ruang kelas. Karena siang hari rumah ku kosong. Ayah dan ibu bekerja, aku dirumah ditemani teteh yang bantu pekerjaan ibu.

Ketika usia 4 tahun. Aku dimasukan ibu ke RA sudah bisa membaca, menulis, berhitung sampai 100, hafal rukun iman, rukun Islam, sholawat nariyah dan beberapa do'a pendek. Aku juga pernah jadi juara hafal surat-surat pendek dan juara mewarnai.

Kalau disuruh menebalkan huruf di sekolah pasti aku paling dulu selesai. Begitupun kalau mewarnai, aku selesai paling dulu. Aku sering terlambat datang ke sekolah, karena mencari crayon dan tempat pencil yg sering lupa ditaruh dimana bekas main. Kalau tidak ada, aku tidak berangkat sekolah, sampai dapat tempat pencil baru dan isinya yang lengkap.

Setiap ayah dan ibu libur aku selalu dibawa ke Mall, Matahari atau Ramayana, membeli buku cerita baru dan buku gambar, paling suka kalau dibelikan buku gambar baru dan crayon baru. Sampai sekarang aku masih suka bikin lukisan. Bahkan hasil gambar saat aku kecil pun, masih ada yang kusimpan.

Sayangnya koleksi buku-buku cerita yang kupunya, terbuang saat harus pindah rumah. Karena bersatu dengan barang-barang ibu yang tidak dipakai lagi.

Seiring usiaku bertambah, kecintaan ku terhadap buku makin bertambah pula. Aku sering membeli cerpen atau novel. Namun setelah masuk pondok, kesempatan untuk membaca makin berkurang, karena waktunya tersita untuk program pondok yang seabrek.

Aku masih bisa membaca buku saat perpulangan sebulan sekali. Itupun kalau tidak ada teman ke rumah. Kalau ada teman ke rumah, aku menghabiskan dengan diskusi tentang perbedaan belajar di sekolah umum dan di pondok.

Ketika Corona melanda, aku dipulangkan ke rumah sampai sekarang. Belajar melalui akun E-learning. Tugas bisa selasai lebih cepat. Waktu yang masih luang aku gunakan untuk membaca buku, ikut pelatihan sasi sabu (satu siswa satu buku) dan betapa bahagianya aku dapat melahirkan karya perdanaku sebuah buku. "Kalimat Setelah Titik".adalah salah satu bukti kecintaan ku terhadap buku.

Cilegon, 8 November 2020

Penulis : Malida Firyal Kautsar. Lahir di Garut, 08 Mei 2003. Pelajar Madrasah Alliyah Negeri 2 kota Serang. Penulis bisa dihubungi di nomor 08977785463 atau e-mail : [email protected]

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post