M. Akhdan Laysa

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web
Guruku Lenteraku
Kita bisa, karena setelah kesulitan, pasti ada kemudahan.

Guruku Lenteraku

Guruku Lenteraku

Oleh: M. Akhdan Laysa

SMP IT Ash-Shiddiiqi

 

Guru,adalah sosok yang tidak asing lagi di telinga kita. Beliau yang selalu berusaha mengajarkan kita membaca dan menulis. Berusaha menjelaskan yang tidak paham, kemudian dapat membimbing, dan membantu membenarkan yang salah. Beliaulah yang meluruskan tingkah laku, tata tertib, dan kedisiplinan yang bengkok.

Sosok guru sebagai pengajar, yaitu orang yang mengajarkan suatu ilmu pengetahuan kepada para anak didiknya. Sebagai pendidik, yaitu orang yang mendidikan muridnya agar memiliki tingkah laku yang sesuai dengan norma-norma yang berlaku di Masyarakat dan norma agama yang telah dipahami.

Walau terkadang kita tidak memperhatikan penjelasan darinya atau tidur saat pelajaran berlangsung dia hanya menegur dengan lemah lembut sambil membentangkan senyumnya yang hangat. Beliau tidak pernah sedikitpun membenci murid-muridnya begitu dalam walaupun sang murid memiliki sikap yang sangat aktif yang hamper dikategorikan anak nakal. Dia dengan sabar menahan amarahnya dan mengarahkan muridnya ke jalan yang benar sebagai wujud harapan penerus kebaikan untuk dirinya.

Ketahuilah guru itu kita ibaratkan lentera di tengah gelapnya ruangan. Berusaha menerangi setiap sudutnya kegelapan. Memangkas dan melenyapkan kegelapan yang mencoba senantiasa menyelimuti kita.

Mungkin guru terkadang memunculkan sikap manusiawinya, terlepas dan sesekali memarahi siswanya yang keras kepala dan sulit di atur. Tapi ia melakukan itu semua untuk kita agar mnjadi insan yang baik dan lebih disiplin. Beliau tidak mau masa depan kita rusak karena kemalasan siswanya sendiri.Terkadang dia merasakan lelah yang luar biasa hingga ia harus menahan amarahnya agar tidak meluap. Namun, itu semua tidak akan pernah memutuskan semangatnya dalam mengajar murid-muridnya. Beliau rela mengorbankan Sebagian waktu hidupnya untuk mengajar. Agar menjadi anak yang berpendidikan di masa depan yang lebih cemerlang.

Kita ini ibaratkan secangkir kopi, bubuk itu sebagai ilmunya, gula sebagai guru yang mengajari kita dan air seduhnya sebagai usaha kita. Jadi hasilnya tergantung pada usaha dan siapa yang mengajari ilmu tersebut. Jika kita ingin hasil yang manis maka tuangkan gula sesuai takarannya atau lebih sedikit, namun jika kita tidak ingin menambahkan gula maka hasilnya akan terasa pahit. Begitulah perjuangan kita dalam menambah wawasan dan pengetahuan di muka bumi.

Semua guru tentu memliki kekurangan dan kesalahan yang kita ketahui maupun tidak kita ketahui. Namun kita tidak boleh meremehkannya sedikitpun agar ilmu yang kita pelajari menjadi keberkahan dan kebermanfaatan bagi kehidupan kita. Beliau sangat berjasa dalam hidup kita saat ini dan nanti, jika tidak ada guru, entah akan seperti apa masa depan kita kelak.

untuk semua guru yang aku kenal dan tidak aku kenal. Mereka para guru yang ada dan masih berjuang, maupun telah tiada meninggalkan kasih saying dan pelita dihati bangsa ini. Aku sangat ingin membalas perbuatanmu, namun yang bisa aku berikan kepadamu sekarang hanya ucapan terimakasih. Karena kamu adalah pahlawan tanpa tanda jasa untukku dan para sahabatku.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post