Rumahku dekat dengan laut. Jadi tidak sulit menemukan pantai. Suatu hari aku pergi ke sebuah dermaga bersama dengan ayah dan juga ibuku. Dermaga itu berada di Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan, Madura. Jaraknya kurang lebih 12 kilometer dari rumahku. Entah mengapa dermaga itu terbengkalai. Tidak terawat dan dipenuhi dengan semak-semak dan rumput liar. Akses masuknya tertutup. Namun, disebelahnya ada sebuah jalan setapak yang menuju ke tumpukan karang yang menjurus ke laut.

Pemandangannya sangatlah indah dengan air laut yang jernih dan masih asli. Banyak ikan-ikan kecil di sana. Ikan-ikan lucu dan berwarna-warni. Banyak orang yang memancing di sana. Ada pula yang datang hanya sekadar melihat pemandangan dan mencari spot foto. Ada pula hamparan pasir putih di sana dengan angin sepoi-sepoi dan ombak yang tenang. Air lautnya berwarna biru dan sangat jelas terlihat ikan-ikan kecil yang mondar-mandir ke sana kemari. Pemandangan matahari terbenamnya juga sangatlah indah. Seketika langitnya berubah menjadi warna jingga. Sangat cocok untuk sekadar menjadi tempat berfoto.

Di sana juga sangat bersih, hampir tak terlihat sampah yang berserakan. Namun, sayangnya dermaga itu tak terawat dan tak banyak kapal yang menepi di sana. Banyak hal yang bisa dilakukan di sana, seperti memancing ikan, bermain air, bermain pasir, dan juga sekadar menikmati matahari terbenam. Aku senang bermain di sana. Ditambah dengan pemandangannya yang sangat indah. Dari luar, demaga itu tidak terlalu terlihat karena sebagian dari bangunannya tertutup semak belukar. Namun, saat masuk ke dalam pemandangannya sungguh luar biasa. Tumpukan karangnya seperti sebuah jalan yang langsung menuju ke laut ditambah jika langitnya cerah akan lebih jelas terlihat airnya yang biru penuh dengan ikan-ikan juga ada kerang-kerang cantik. Ada yang besar dan ada yang kecil. Warnanya pun juga bervariasi. Aku suka mencari kerang di sana untuk di bawa pulang dan dijadikan hiasan.

Banyak pula kapal yang terlihat jelas sedang mondar-mandir. Aku, ibu, dan ayahku sangat ingin pergi ke sana lagi. Walaupun sedikit orang yang tahu, namun pemandangannya tak kalah indah dengan pantai-pantai lainnya. Untuk masukpun tidak perlu membayar karena memang bukan tempat wisata yang dibuat khusus. Namun, wisata alam yang masih asli dan terbentuk secara alami tanpa campur tangan manusia. Kami berjanji akan pergi ke sana lagi suatu hari nanti untuk melihat pemandangan indah itu sekali lagi. Banyak masyarakat yang pergi ke sana dan berfoto dengan latar belakang lautan biru dan matahari terbenamnya yang mempesona.

Dermaga itu menyimpan keindahan tersembunyi dibalik penampilan luarnya yang tak terawat. Itulah yang membuktikan bahwa tak perlu membayar biaya yang mahal untuk sekadar berwisata karena tanpa membayar biaya apapun saja keindahan alamnya sudah sangat mempesona. Itu adalah tempat yang sempurna utnuk menenangkan diri dan menikmati indahnya lautan. Tampatnya juga cukup sepi karena masih banyak orang yang tidak tahu ada tempat seperti itu. Semak belukar yang bertumpuk menutupi sebagian jalan yang sempit dan berlumpur itu semua terbayar oleh keindahan alamnya yang luar biasa.

Profil Penulis

Maizhayuki Nur Aisyah Nesyauniziyah biasa dipanggil Nunes. Lahir di Malang pada 21 Mei 2011 dan sekarang menetap di Kabupaten Pamekasan Madura dengan alamat Dusun Barak Laok RT/RW 003/003 Desa Kapong, Kecamatan Batumarmar, Kabupaten Pamekasan. Saat ini ia bersekolah di SD Negeri Kapong 1

Batumarmar dan duduk di bangku kelas 5. Hobinya yaitu membaca dan menulis. Cita-citanya menjadi seorang guru. Alamat emailnya: [email protected]. Nomor wa: 085330106069