Di zaman yang sudah dewasa seperti saat ini, teknologi informasi dan komunikasi berkembang pesat di negara-negara seluruh dunia. Tidak terkecuali negara tercinta kita, Indonesia. Berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi di Indonesia, banyak mendatangkan manfaat bagi masyarakat. Salah satunya, sebagai sarana penghubung silaturrahmi dengan teman atau sanak-saudara. Adanya akses komunikasi yang baik dan lancar, relasi sosial kita bertambah luas dan tidak terikat oleh satu ruang atau daerah saja. Segala kemudahan akses teknologi sebagai dampak dari globalisasi membantu kita untuk mendapatkan informasi dengan cepat dan real time.

Implementasi dari kemajuan teknologi saat ini adalah berkembangnya aplikasi media sosial yang beragam. Media sosial menghubungkan pengguna internet yang satu dengan yang lainnya tanpa tersekat oleh ruang atau tempat. Media sosial tidak hanya digunakan oleh orang dewasa saja, para remaja pun banyak yang menggunakan media sosial, tak terkecuali remaja dibawah umur. Tujuan setiap remaja yang menggunakan media sosial berbeda-beda. Mulai dari mencari informasi, berniaga, bahkan mencari teman di lain daerah saat ini terlampau mudah dengan adanya media sosial.

Para remaja menggunakan media sosial salah satunya untuk mencari informasi. Yang notabenenya, informasi di media sosial sangat beragam dan selalu informasi terbaru. Sebagai remaja saat ini, tentunya tidak ingin tertinggal informasi ter- update. Bermacam-macam informasi yang tersedia di media sosial. Mulai dari yang mengedukasi sampai yang tidak bermanfaat ada di media sosial. Umumnya, remaja masih memiliki mental yang labil, banyak ingin tahu, mudah percaya dengan hal-hal baru.

Beragamnya informasi yang tersedia di internet, membuat para remaja tertarik untuk mengetahui nya. Informasi yang mengedukasi akan berdampak positif bagi remaja untuk bekal dikemudian hari. Akan tetapi, informasi tidak bermanfaat juga ada di media sosial, yang akan memberikan dampak buruk untuk remaja. Misalnya, tentang budaya barat yang terkenal bebas. Bebas disini, maksudnya adalah interaksi laki-laki dan perempuan yang tanpa batas.

Para remaja di Indonesia, yang mentalnya masih labil, boleh jadi terpengaruh oleh budaya barat tersebut. Memang berawal dari sekadar melihat budaya barat (pergaulan) di media sosial saja. Akan tetapi, lama-kelamaan akan di praktekkan di dunia nyata.

Pada saat di sekolah, pastinya remaja akan berinteraksi dengan teman-teman nya untuk membentuk relasi pertemanan. Relasi itu tidak hanya dengan teman sesama jenis kelamin, tapi juga dengan lawan jenis. Biasanya, saat remaja rasa suka pada lawan jenis itu muncul. Hal tersebut tidak bisa dihindari atau dihentikan. Rasa suka pada lawan jenis itu hal yang wajar terjadi pada remaja. Kebanyakan remaja akan merasa senang saat bersama orang yang mereka sukai. Terus-menerus ingin bertemu dengan orang yang mereka sukai, sampai-sampai tujuan pergi ke sekolah berubah. Yang awalnya, menuntut ilmu, menjadi berbelok karena ingin bertemu dengan orang yang mereka suka.

Terkadang, perasaan suka terhadap seseorang dapat menggangu konsentrasi saat menuntut ilmu. Jika hal ini dibiarkan secara terus-menerus, dikhawatirkan akan terjadi hal yang tidak diinginkan. Pertemuan antara laki-laki dan perempuan yang terlalu sering tersebut, akan berujung pergaulan bebas.

Pergaulan bebas yaitu pergaulan antara laki-laki dan perempuan yang tidak didasari oleh aturan-aturan pergaulan yang sebagaimana mestinya. Rasa ingin bertemu terus-menerus yang menyebabkan terjadinya pergaulan bebas. Pergaulan bebas yang sudah terlanjur terjadi, akan menghambat proses mencari ilmu di sekolah. Seperti apa jadinya jika proses mencari ilmu kita terputus akibat ulang kita sendiri yang tidak bisa mengendalikan diri.

Sebagai remaja yang baik, tentunya kita harus memperhatikan dengan siapa dan dengan cara apa kita bergaul atau berinteraksi dengan orang lain. Hal ini harus diperhatikan agar kita bisa fokus untuk mencari ilmu dan mewujudkan cita-cita. Jangan sampai, tindakan bodoh sekecil apapun menghalangi langkah kita dalam mencari ilmu dan mewujudkan mimpi.

Profil Penulis

Perkenalkan! Namaku Maiza Lana Ikhlaulal Untsa dari MTsN Jember. Aku lahir di Jember, 16 September 2008. Sekarang aku duduk di bangku kelas 8. Di bulan ini, aku mengikuti lomba menulis yang diselenggarakan Gurusiana dengan tema Stop Pergaulan bebas. Jika ingin mengenalku lebih jauh, bisa menghubungi aku di Instagram ku @untsa_mikh. Semoga bermanfaat! Selamat Membaca! Salam Literasi!