Hal yang cukup kuno adalah dengan pernyataan “semakin tua keadaan, maka akan semakin terlupakan”…

Kira-kira siapa yang akan mengatakan hal seperti teks di atas? Aku tidak terlalu yakin, apakah itu orang tuamu? Kakek & nenekmu? Tentu saja bukan. Apakah hal lain yang bahkan tak terbayangkan oleh manusia seperti kita? Itu mungkin saja.

Jika kamu diberi kesempatan untuk menebaknya, menurutmu siapa yang akan mengatakan pernyataan tersebut? Atau mungkin apa. Hal yang terpikirkan olehku adalah bumi.

Bisakah bumi mengatakan hal tersebut, menurutku mungkin saja. Bagaimana kalau bumi setiap malam selalu mengadu pada tuhan tentang ulah manusia yang tidak mempunyai adab.

Mereka membuang sampah ke sungai, menebang hutan hingga tak tersisa. Bukankah itu hal yang tidak terpuji. Tidak perlu terlalu jauh memikirkan hal yang besar seperti bumi. Aku akan menanyakan satu hal, apakah kamu mencintai lingkungan di sekitarmu?

Sejujurnya aku tidak yakin akankah jawabanmu iya? Karena, jika dilihat dari keadaan bumi ditahun 2021 ini aku rasa sulit untuk menemukan orang yang mencintai lingkungan. Tapi, aku tidak perlu mencarinya, aku akan menjadi salah satunya. Itu bukan hal yang buruk oh tidak sejujurnya itu adalah hal yang luar biasa. Kalau seperti itu apakah kamu mau menjadi pencinta lingkungan sama sepertiku?

Aku akan berbagi sedikit cerita mengenai bagaimana aku bisa mulai mencintai lingkunganku ini.

Dulu, aku adalah orang yang sangat tidak perhatian terhadap lingkungan, bahkan rumahku saja sangat jarang aku bersihkan. Ya aku tahu itu terlihat sangat jorok, tapi kamu harus mengetahui itu. Aku adalah gadis remaja paling jorok di komplek rumahku, memalukan tapi itulah faktanya.

Namun, ketika aku menginjak usia 17 tahun. Aku merasa mulai tidak nyaman dengan lingkungan yang kotor dan rumah yang berantakan. Disaat itulah aku menyadari bahwa harus ada perubahan di dalam diriku. Aku mulai untuk merapikan kamar tidurku terlebih dahulu setelah itu, aku melanjutkannya dengan membereskan semua ruangan yang ada di rumah.

huh, rasanya sangat melelahkan tapi aku puas dengan hasilnya. Sangat bersih dan nyaman. Setelah kelelahan membereskan rumah aku jalan-jalan sekitar komplek untuk mendapatkan angin segar. Dan di situ aku mulai tidak nyaman karena aku melihat banyak sampah yang berserakan dan tidak ada satupun orang yang peduli akan hal itu. Sangat menyedihkan melihat lingkunganku sangat kotor dan tidak ada yang peduli.

Aku berusaha mencari orang yang peduli terhadap lingkungan sekitarku itu tetapi, tidak ada satupun yang aku temui. Aku hampir menyerah mencari orang untuk membersihkan sampah itu. Namun, seketika aku tersadar untuk apa aku mencari orang yang peduli terhadap lingkungan ini jika aku bisa menjadi salah satunya. Ya, aku akan menjadi pelopor kebersihan untuk lingkunganku.

Setelah mengambil peralatan kebersihan yang aku punya, aku langsung bergegas membersihkan sampah itu. Tidak kusangka saat aku mulai membersihkan sampah itu banyak orang yang ikut membantu dan akhirnya kami kerja bakti untuk membersihkan sampah itu.

Jadi kesimpulannya adalah banyak orang yang peduli terhadap lingkungan tetapi mereka hanya ragu untuk memulai.

Bagaimana, sekarang kamu akan menjaga dan mencintai lingkunganmu kan?

Profil penulis

Halo! Aku Linatus sururoh, lahir di Banjar 21 maret 2004. Hobiku adalah menulis puisi loh, dan aku juga pandai bernyanyi hehe.

Di sekolah aku bukan siswi yang aktif. Tapi, aku mengikuti organisasi pramuka di sekolah SMAN 2 BANJAR.

Email : [email protected]

No. WhatsApp : 089662814976