ADAB DULU BARU ILMU

Laura Febrina

SMK NEGERI 3 TANJUNGPANDAN

Di era digital saat ini, kata “Adab” adalah kata yang asing di telinga para generasi muda. Yang mereka tahu hannyalah “ilmu”. Tetapi satu kata itu pun bisa rusak jika tanpa adab. Hidup juga tak bisa berat sebelah, tetapi harus seimbang. Seimbang antara adab dan ilmu. Sebelum menuntut ilmu, lebih baik tuntut dulu adab. Adab akan menuntun siapapun untuk meraih dan mengamalkan ilmunya dengan lebih baik. Adab dimulai dari hal yang sederhana dan pengenalannya bisa dimulai dari lingkungan rumah.

Adab sudah diajarkan dari saat di rumah bukan hanya di sekolah. Misalnya dari kecil kita sudah diajarkan untuk diam saat orang tua berbicara, mengatakan permisi dan membungkukkan badan saat lewat didepan orang yang lebih tua, serta mencium tangan orang yang lebih tua saat ingin pergi atau saat ada tamu yang datang. Kebiasaan ini sudah dibudayakan sejak kecil di rumah sehingga ketika tumbuh lebih besar dan memasuki dunia sekolah, adab ini sudah tumbuh dengan baik.

Sayangnya di jaman atau era digital ini banyak anak-anak, remaja, bahkan orang dewasa yang terkontaminasi dengan teknologi seiring perkembangan zaman. Teknologi dan digitalisasi membuat informasi semakin luas tetapi tanpa adab kita bisa salah menggunakan informasi tersebut. Dengan adab, kita dapat membentengi diri dengan informasi yang menjerumuskan. Pintar dan cerdas bukan segalanya. Pintar dan cerdas juga akan kalah dengan orang yang memiliki Adab. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memiliki keduanya.

Negara ini bukan hanya membutuhkan generasi yang cerdas tapi juga yang memiliki adab dan berkarakter. Mengikuti perkembangan jaman memang harus tapi adab juga harus diutamakan. Adab dulu baru ilmu. Dengan demikian kita akan tumbuh menjadi generasi muda harapan bangsa, yang cerdas dan berkarakter. Generasi terdepan dalam menyongsong Indonesia lebih baik.