KISMATUL ZANNAH

Belum menuliskan informasi profilenya.

Selengkapnya
Navigasi Web

Perjuangan Ibu

Di suatu hari, ada seorang ibu yang sedang mengandung anaknya yang ke 2. Pada suatu hari ibu tersebut ingin suaminya mengantarnya ke dukun bayi (bukan dukun yang mempunyai ilmu-ilmu ghaib, tetapi orang yang bisa membantu ibu yang sedang melahirkan tanpa peralatan medis) anggap saja dukun bayi itu bernama Mak Ijah. Tetapi sang suami tidak mengubrisnya, lebih tepatnya seperti menunda akan perkataan sang istri tersebut, dengan rambut acak-acakan sang ibu pun dengan nekat yang tinggi berangkat sendiri ke rumah Mak Ijah tanpa menaiki kendaraan, padahal jam sudah menunjukkan pukul 10.30 WIB tetapi sang ibu pun terus berjalan menuju ke rumah Mak Ijah. Sesampainya ke rumah Mak Ijah, sang ibu pun berkonsultasi kepada Mak Ijah, sang ibu menanyakan akan perutnya yang merasa mules, seakan-akan tau takdirnya kapan sang anak tersebut lahir, Mak Ijah langsung berbicara “ini lahirnya sekitaran jam 02.00 nduk”, setelah Mak Ijah berucap seperti itu, sang ibu pun berpamit untuk pulang. Dan benar beberapa jam kemudian, tepat tanggal 11 November 2007 pukul 02.00 WIB lahirlah sang bayi tersebut, yaitu saya Kismatul Zannah. Tetapi apakah kalian tau, siapa yang bantu ibuku melahirkanku? Pasti kalian terkejut mendengarnya, yang membantu ibuku lahiran adalah ayahku sendiri, ayahku yang membantu mengeluarkanku dalam perut ibu, tetapi ayahku dibantu oleh Mak Ijah, ayahku yang memegang kepalaku, sangat lucu bukan.

Beberapa tahun kemudian, tapat umurku menginjak 5 tahun. Di situ saya sudah masuk sekolah PAUD, saya ketika berangkat sekolah jarang ditemani ibuku, kenapa? Ibuku membantu ayahku mencari nafkah, yaitu ketika ayahku dapat ikan, ibuku yang menjualnya, setiap hari selalu bekerja seperti itu kecuali ketika ayahku libur bekerja (omong-omong, ayahku kerja sebagai nelayan), ibuku yang setiap hari bekerja, sampai-sampai tidak bisa menjaga atau mengantarkanku sekolah. Saya selalu dititipkan kepada ibunya temanku yang selalu aku panggil ibu Sum. Beliau yang selalu menjagaku ketika saya sekolah PAUD sampai ke sekolah TK. Singkat cerita, setelah saya lulus dari sekolah Kanak-kanak, ketika saya masuk SD, saya jarang bertemu dengan bu Sum, lebih tepatnya sudah tidak dijaga lagi, karena saya dan anaknya ibu Sum sudah tidak satu sekolah lagi. Semenjak saya SD, aku selalu berangkat sendiri dengan berjalan kaki, dikarenakan sekolahnya lumayan dekat sama rumahku. Tetapi cuma waktu SD saja kadang-kadang ibu saya mengantar saya atau menjaga saya ketika ibu pulang kerja. Singkat cerita, saya sudah masuk kelas 4, dimana waktu itu saya selalu aktif mengikuti kegiatan apapun yang ada di sekolah, mulai dari kegiatan pramuka, tari, voli dan sebagainya termasuk lomba-lomba. Ketika saya masa aktif-aktifnya disana, ada ibu saya yang selalu mendukung saya, kegiatan apapun yang saya ikuti, saya selalu menceritakan ke ibu, ibu selalu bilang “ya nduk, semoga menang lombanya”.

Ibu selalu mendukung saya, ketika saya mengikuti kegiatan apapun, enatah itu menang atau kalah, ibu saya tidak kecewa kepada saya, beliau terus mendukung saya, memberi kata-kata semangat untuk saya. Pada suatu saat, saya mengikuti lomba tari, disitu saya mendapatkan juara 1 se-kecamatan, saya bercerita kepada ibu saya atas kemenangan saya, ibu saya senang mendengarkannya. Dapat beberapa minggu saya melanjutkan lomba tari tersebut ke Jember untuk mewakili kecamatan Puger, tetapi sayang saya tidak mendapatkan juara, disitu saya merasa kecewa dengan diri saya sendiri, tetapi ibu saya selalu ada disamping saya, beliau lagi-lagi memberi semangat untuk saya. Ibu saya selalu begitu sampai sekarang.

Pesan untuk ibu: Ibu terimakasih telah melahirkanku, merawatku, membesarkanku, menjagaku samapai kini. Maaf ibu, aku belum bisa jadi anak yang ibu inginkan. Suatu saat ketika aku sudah besar, semoga ibu tidak berpulang dulu ya, tunggu aku sukses dulu, suapaya ibu bisa membeli barang-barang yang ibu inginkan tanpa melihat biaya apapun. Doakan aku sukses ya ibu...Aamiin...

Sekian ya, terimakasih

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post